KAIFA NURABBI AWLADANA ? Syaikh Muhammad bin  Jamil Zainu
BAGAIMANA KITA MENDIDIK ANAK-ANAK KITA

BAGIAN PERTAMA, penerjemah: Farhan Mubarok
BEBERAPA WASIAT LUQMAN KEPADA ANAKNYA
Allah SWT berfirman : (Dan ketika luqman berkata kepada anaknya dan menasihatinya), dan inilah bebrapa wasiat yang Allah nukilkan dari seorang hambnay Luqman Al hakim :

1.     (Wahai anakku janganlah engkau berbuat syirik kepada Allah karena kesyirikan merupakan kedholiman yang sangat besar). Tafsirnya ; jauhilah perbuatan syirik dalam beribadah, seperti berdoa kepada orang yang mati karena sesungguhnya rasul telah bersabda ( Do’a merupakan ibadah). Dan ketika turun firman Allah yang berbunyi : (Dan mereka tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezholiman). Maka para sahabat merasa berat dengan turunnya ayat itu, kemudian mereka bertanya kepada rasul, wahai Rasul, adakah seorang yang tidak pernah menzholimi dirinya sendiri?, maka rasulpun menjawab bukan itu yang dimaksud oleh ayat tersebut, sesungguhnya yang dimaksud adalah syirik, apakah engkau tidak mendengar nasehat Luqman kepada anaknya, wahai anakku jaganlah engkau berbuat syirik kepada Allah, karena syirik merupakan kezholiman yang besar.
2.     (Dan kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya karena ibu telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambah lemah dan menyapihnya dalam kurun waktu dua tahun hendaklah engkau bersyukur kepadaku dan kepada kedua orang tuamu karena kepadakulah temapat kembali). Dalam ayat ini Allah menyelaraskan dalam wasiatnya antara ibadah kepadanya dan berbuat baik kepada kedua orang tua dan ini menunjukkakan akan besarnya hak kepad kedua orang tua, contohnya adalah seorang ibu yang menganduing anaknya dalam keadaan berat dan bertambah berat ketika akan melahirkan dan juga seorang ayah yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu mereka berdua berhak mendapatkan syukur dari anaknya.
3.     (Dan apabila keduanya besungguh-sungguh menyuruhmu untuk berbuat syirik kepadaku (Allah) yang engkau tidak memiliki pengetahuan tentangnya janganlah engkau mentaati keduanya dan pergaulilah keduanya didunia ini dengan cara yang baikdan ikutilah jalan-jalan orang-orang yang kembali kepadaku kemudian kepadakulah tempat kemnali kalian dan aku beritakan kepada kalian dengan apa-apa yang kalian kerjakan). Ibnu Katsir berkata tentang Ayat ini : jika mereka (orang tua) bersemangat dengan semangat yang tinggi agar engkau mengikuti agama keduanya, janganlah engkau menerima ajakan keduanya tersebut, dan hal tersebut tidak mencegah kamu untuk berbuat baik kepada keduanya didunia dan mengikuti jalannya kaum mukminin (para sahabat). Saya berdapat (pengarang) perkataan ini dikutakan oleh sabda Nabi (tidak ada ketaatan kepada bagi makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal yang ma’ruf atau baik).
4.     (Luqman berkata wahai anakku sesungguhnya jika ada perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu dilangit atau dibumi, niscaya Allah akan member balasan sesungguhnya Allah Maha Lembut dan Maha Mengetahui). Ibnu Katsir berkata; Sesungguhnya perbuatan Dzholim atau kejahatan sekecil apapun Allah akan membalasnya pada hari dimana ditegakkannya timbangan keadilan (hari kiamat), apabila perbuatan itu baik dibalas dengan kebaikan dan apabila buruk dibalas dengan keburukan.
5.     (Wahai anakku dirikanlah Sholat). Mengerjakannya dengan memperhatikan rukun dan wajibnya dengan khusu’.
6.     (Dan beramar ma’ruf nahi mugkar). Dengan lemah lembut tanpa kekerasan.
7.     (Dan bersabarlah atas apa yang menimpamu). Sebagai mana diketahui orang yang menegakkan mar ma’ruf nahi mungkar pasti akan mendaptkan cobaan maka Allah perintahkan untuk bersabar, kareana Rasul SAW bersabda (Seorang mukmin yang bergaul denagn manusia dan bersabar atas cobaannya lebih baik dari seorang mukmin ynag tidak bergaul denagn manusia dan tidak bersabar atas cobaannya). (Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting), yaitu sabar atas cobaan merupakan perkara yang sangata penting.
8.     (Dan jangnlah engkau memalingkan wajah dari manusia). Ibnu Katsir berkata; (Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu ketika berkomunikasi dengan mereka, karena itu merupakan perbuatan melecehkan dan kesombongan atas mereka, akan tetapi lembutkanlah hatimu dan tersenyumlah ketika berkomunikasi dengan mereka). Karena Nabi SAW bersabda (senyumanmu terhdap saudaramu merupan Shodaqoh).
9.     (Dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh), yaitu sombong, berbangga diri dan kasar, janganlah engkau mengerjakan dengan cara itu karena Allah akan marah kepadamu, oleh karena itu Allah berfirman; ( Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang ynag sombong dan membanggakan diri). Yaitu sombong, ujub terhadap dirinya.
10.   (Dan sederhanakanlah dalam berjalan). Yaitu berjalanlah dengan tenang tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat.
11.   (Dan lunakanlah suaramu), yaitu jangan berlebihan dalam berbicara dan juga janganlah berbicara yang tidak ad manfaatnya oleh karena itu Allah berfirman : (Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai).

Mujahid berkata : (Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai, yaitu maksud  dari mengeraskan suara menyerupai keledai. Karena keledai selalu meninggikan suaranya, oleh karena itu hal ini merupakan perkara yang sangat dibenci oleh Allah. Penyerupaan dengan keledai ini mengandung makna akan haramnya dan bencinya sebenar-benar benci,  karena Nabi SAW bersabda :
1.     Seseorang yang mengambil kembali pengembaliannya seperti seekor anjing yang memakan kembali muntahannya.
2.     Apabila kalian mendengar suara kokok ayam, maka mintalah keutamaan kepada Allah, karena sesungguhnya ayam sedang melihat malaikat, apabila kalian mendengar rintihan keledai maka mintalah perlindungan kepada Allah, karena keledai tadi melihat setan.

Beberapa point penting dari ayat-ayat diatas:
1.     Kewajiban seorang ayah untuk memberikan wasiat yang bermanfaat kepada anaknya baik di dunia maupun akhirat.
2.     Memulai wasiat dengan tauhid dan memperingatkan dari sirik, karena merupakan kezholiman yang bisa mengahpuskan amal perbuatan.
3.     Kewajiban syukur kepada Allah dan kedua orang tua dan kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua.
4.     Kewajiban ta’at kepada kedua orang tua dalam hal keta’atan kepada Allah.
5.     Kewajiban mengikuti jalannya orang-orang yang bertauhid dan diharimkannya mengikuti jalan orang-orang yang berbuat bid’ah.
6.     Pengawasan Allah SWT kepada para hambanya, dan tidak boleh menyembunyikan kebaikan maupun keburukan walaupun sedikit atau kecil.
7.     Kewajiban menegakkan sholat dengan rukun-rukunya dan wajib-wajibnya serta tuma’ninah (tenang).
8.     Kewajiban beramar ma’ruf nahi mungkar denagn lemah lembut sesuai kemampuan. Rasulullah SAW bersabda : barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan. Jika tidak mampu maka dengan lisan, dan apabila tidak mampu maka dengan hati, itulah selemah-lemah iman.
9.     Bersabar atas cobaan yang didapatkan dari beramar ma’ruf nahi mungkar, karena kesabaran merupakan perkara yang penting.
10.   Diharamkan congkak dan sombong dalam berjalan.
11.   Sederhana dalam berjalan merupakan hal yang dituntut dalam agama, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
12.   Tidak diperbolehkannya meninggikan suara dalam berbicara karena hal itu termasuk kebiasaaan keledai.
Beberapa wasiat Nabi SAW kepada anak-anak:
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma ( suatu hari saya dibonceng oleh Nabi SAW, maka diapun SAW berkata kepadaku : wahai anak kecil, aku akan ajarkan kepadamu beberapa kalimat:
1.     Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu !
Jalankan perintah Allah dan jauhilah larangannya, maka Dia akan menjagamu di  dunia dan akhirat.
2.     Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan DIA berada dihadapanmu.
Jagalah batasan-batasan Allah dan peliharalah hak-haknya, niscaya engkau akan mendapati Allah memberikan taufik dan pertolongan kepadamu.
3.     Apabila engkau meminta, maka mintalah kepada Allah dan apabila memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah. Apabila engkau meminta pertolongan baik perkara dunia maupun akhirat, maka mintalah pertolangan kepada Allah, terlebih perkara yang tidak mungkin untuk diminta pertolongannya kecuali Allah. Seperti meminta kesembuhan, meminta rizki, meminta jodoh, semuanya itu termasuk perkara yang tidak mungkin untuk diminta pertolongannya kecuali Allah SWT.
4.     Maka ketahuilah seandainya umat itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan bisa member manfaat kecuali sesuatu yang telah dituliskan untukmu dan seadainya mereka berkumpul untuk memberikan mudharat, mereka tidak akan bisa memberikan kecuali sesuatu yang telah dituliskan atasmu. Beriman kepada takdir yang telah dituliskan atas manusia baik yang bersifat baik maupun yang buruk.
5.     Telah diangkat pena dan telah kering lembaran lembaran : Tawakaal kepada Allah dengan mengambil sebab-sebab karena Rosul bersabda kepada sang pemilik onta (ikatlah dia dan bertawakkallah)
6.     Kenali Alloh dalam keadaan senang niscaya Alloh akan mengenalimu dalam keadaan sempit. Tunaikanlah hak Alloh dan hak manusia dalam keadaan lapang niscaya akan meenyelamatkanmu dalam keadaan sempit.
7.     Dan ketahuilah apa apa yang luput darimu tidak akan mengenaimu dan apa apa yang mengenaimu tidak akan luput darimu. apabila Alloh mencegahmu dari sesuatu maka sesuatu itu tidak akan sampai kepadamu. Dan apabila Alloha memberikan sesuatu kepadamu maka tidak aka nada seorang pun yang bisa mencegahnya.
8.     Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran. Kemenangan atas musuh dan jiwa berkaitan erat dengan kesabaran.
9.     Bahwasanya kesenangan datang bersama kesedihan. Kesedihan yang menimpa kaum mukminin maka akan datang setelahnya kesenangan.
10.   Ketahuilah bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Kesulitan yang menimpa seorang muslim akan datang setelahnya kemudahan.

Point-point penting dari hadist diatas:

1.     Cintanya Rasulullah kepada anak-anak.
2.     Perintah kepada anak agar taat kepada Allah dan menjauhi maksiat, yang bisa membuahkan bagi anak-anak kesenangan dunia dan akhirat.
3.     Allah akan menyelamatkan orang mukmin diwaktu sempit apabila dia meninaikan hak-hak Allah pada waktu lapang, sehat dan pada waktu kaya.
4.     Menanamkan aqidah tauhid kepada anak-anak, yang demikian itu merupakan kewajiban kedua orang tua.
5.     Menanamkan aqidah iman kepada takdir baik maupun buruk kepada anak, karena merupakan sebagian dari rukun iman.
6.     Mendidik anak untuk memiliki jiwa yang optimis agar bisa menjalani hidup dengan keberanian, dan agar bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat.


Rukun – Rukun Islam :

Rasulullah SAW bersabda : Islam dibangun atas lima perkara:
1.     Syahadat Lailaha Ilallah Wa Anna Muhammad Rasulullah. (Tiada sesembahan yang haq (benar) kecuali Allah dan Muhammada yang wajib ditaati dalam agama Allah).
2.     Mendirikan Sholat (menunaikan dengan syarat dan rukunnya beserta khusu’ di dalam menjalankannya)
3.     Membayar Zakat. (seoramg muslim wajib membayarnya apabila sampai batas nishob, yaitu 85 gram emas dan mengeluarkan 2,5 % setelah berlalu satu tahun (haul).
4.      Haji (bagi siapa yang mampu untuk menjalankannya)
5.     Puasa Ramadhan. (Mencegah dari makan dan minum dan seluruah dari yang bisa membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan dibarengi niat ikhlas karena Allah).

Rukun-Rukun Iman :

1.     Iman kepada Allah  (beriman kepada wujudnya wahdaniyahnya, baik dalam  sifat maupun ibadah)
2.     Iman kepada Malaikat (yaitu makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya untuk menjalankan perintah Allah)
3.      Iman kepada Kitab (Taurat, Injil, Zabur, dan yang paling afdhal adalah Al-Quran)
4.     Iman kepad Rasul (diawali dengan nuh dan di akhiri dengan Muhammad)
5.     Iman kepada hari akhir (yaitu perhitungan amal manusia).
6.     Iman Kepada Takdir (ridho kepada takdir yang sifatnya baik maupun buruk dengan dibarengi usaha yang benar)

Allah Bersemayam diatas Arsnya:

Hal ini dikuatkan oleh Al-Quran dan hadist-hadist Shahih, akal yang sehat serta fithrah yang suci:
1.     Firman Allah SWT ( Allah beristiwa’ diatas Arsy-Nya), (Yaitu bersemayam sebagaiman yang disebutkan dalam Shahih Bukhori)
2.     Khutbah Rasulullah SAW dalam Haji Wada’, Beliau bersabda (bukankan aku telah menyampaikan) para sahabatpun menjawab iya, beliau SAW mengangkat telunjuknya ke langit seta berkata Ya Allah Saksikanlah !
3.     Seorang yang sholat berdo’a dalam sujudnya (Subhaana Rabbiyal a’la) dan menegadahakan kedua tangannya ke langit ketika berdo’a.
4.     Seorang anak ketika ditanya kepada mereka dimana Allah?.maka diapun menjawab dengan fitrah yang suci berada diatas langit.
5.     Allah berfirman (Wahuwallahu Fissamawati). Ibnu Katsir berkata dalam ayat ini : ( Ahli tafsir bersepakat bahwa kami tidak berpendapat sebagaimana pendapat orang-orang jahmiyah bahwa Allah berada dimana-mana. Maha Suci Allah atas apa yang mereka katakan. Adapun makna fis samawat adalah ‘alassamawati atau diatas langit akan tetapi Allah mendengar dan melihat kita dan Dia bersemayam diatas Arsynya.


Kisah yang indah dalam masalah ini :

Dari Muawiyah bin Hakam r.a beliau berkata : (saya memiliki seorang budak perempuan sedang mengembala kambing, pada suatu hari saya menengoknya, tiba-tiba serigala memangsa salah satu kambingnya, saya adlah seorang manusia yang bisa marah sebagaimana mereka marah dan sediah sebagaimana mereka sedih, lantas saya pun menamparnya, lalu saya adukan permasalahn ini kepada Rasulullah, saya pun berkata apakah saya harus membebaskannya?, maka Rasulpun menjawab : Bawa dia manghadapku !!, lalu beliau menanyakan kepadanya (budak perempuan) dimana Allah?, maka budak perempuan menjawab, Allah berada di langit, kemudian Rasulpun bertanya kembali, siapa saya?, lantas budak pun menjawab, Engkau adalah Rasulullah, maka Rasulpun bersabda, bebaskanlah dia, karena dia adalah seorang mukminah!.



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------