Tanggal 12 Maret 1996, seakan menjadi sejarah kelam dalam karir Chris Wayne Jackson sebagai seorang pebasket profesional. Pada tanggal tersebut hampir lima belas tahun lalu, Jackson mendapat sanksi larangan bertanding dari NBA, Asosiasi Bola Basket Amerika Serikat. Hukuman ini dikenakan kepada Jackson karena ia tidak bersedia untuk berdiri ketika lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star Spangled Banner dinyanyikan sesaat sebelum pertandingan dimulai. Ketika itu ia memperkuat Denver Nuggets.

Saat itu Jackson beranggapan hal ini (berdiri, red) tidak pantas dilakukan, karena menurutnya bendera Amerika Serikat adalah simbol penindasan. Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat sendiri mempunyai sejarah tirani yang panjang dan tidak sesuai dengan keyakinannya sebagai seorang muslim.

Sontak, tindakan Jackson yang dinilai kontroversial ini pun menuai protes dari publik Negeri Paman Sam yang berujung pada sanksi larangan bertanding dari NBA. Tapi hukuman skors tersebut hanya berlangsung satu pertandingan. Dua hari kemudian sanksi tersebut dicabut. NBA pun membuat kesepakatan dengan pebasket berdarah Afro-Amerika ini. Sesuai dengan isi kesepakatan tersebut, Jackson tetap harus berdiri pada saat lagu kebangsaan dinyanyikan, tetapi ia diperbolehkan untuk menundukkan kepala dan memejamkan matanya. Abdul-Rauf mengatakan pada saat seperti itu, ia memanjatkan doa.

Selang tiga belas tahun kemudian, dalam sebuah kesempatan saat tengah memberikan ceramah di sebuah masjid di Gulfport, Mississippi, dengan tegas Jackson mengungkapkan bahwa sikapnya tersebut adalah pengejewantahan dari agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. ''Saya memanfaatkan kontroversi itu sebagai alat untuk menjelaskan pada orang lain tentang agama saya,'' tukasnya.

Chris Wayne Jackson lahir di Gulfport pada tanggal 9 Maret 1969. Ia adalah pemain basket NBA di era 90-an. Di masa lalu, Jackson merupakan salah satu point guard paling jempolan. Ia lahir dan dibesarkan di tengah keluarga pemeluk Kristen. Ia mengganti namanya menjadi Mahmoud Abdul-Rauf pada saat ia pindah agama dan memeluk Islam pada tahun 1991.

Sebelum terjun ke NBA, Jackson memperkuat tim basket tempatnya berkuliah di Lousiana State University (LSU). Bersama tim basket kampusnya ini Jackson memiliki karir basket yang cemerlang. Hal ini pula lah yang kemudian mendorong Denver Nuggets, salah satu tim basket profesional NBA, merekrutnya pada tahun 1990. Sejak saat itu karirnya sebagai pemain basket profesional dimulai.

Abdul-Rauf bisa dikatakan sebagai pemain terbaik di klub bakset yang berbasis di Denver, Colorado ini. Ia memperkuat Denver Nuggets hingga musim kompetisi 1995-1996. Pada musim kompetisi 1992-1993, Abdul-Rauf menyabet gelar The Most Improved Player Award, sebuah penghargaan yang diberikan kepada pemain yang dianggap telah menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari musim sebelumnya. Saat memperkuat Denver Nuggets ia juga pernah memimpin NBA dalam kategori persentase tembakan bebas (free-throw) terbaik dalam satu musim pada tahun 1994 dan 1996. Ia memiliki rekor 19.2 poin dan 6.8 assist per game pada musim 1995-1996.

Walau akhirnya hukuman larangan bermainnya tersebut dicabut dan hanya diganti dengan larangan bermain sebanyak satu kali pertandingan, tapi tak ayal ia kemudian menjadi pemain paling dibenci di AS. Karir basketnya di AS terancam. Terbukti, tak lama berselang setelah kontroversi lagu kebangsaan Amerika Serikat, Denver Nuggets pun mengakhiri kontraknya dengan Abdul-Rauf. Namun Abdul Rauf tak bergeming dengan keyakinan dan kebiasaannya tersebut.

Meninggalkan NBA

Setelah tidak lagi memperkuat Nuggets, ia sempat bermain untuk tim basket NBA lainnya, Sacramento Kings, sebelum akhirnya ia benar-benar meninggalkan ajang kompetisi bola basket profesional di Amerika Serikat ini. Ia memperkuat Sacramento hanya selama dua musim (1996 hingga 1998).

Selepas meninggalkan ajang kompetisi NBA, Abdul-Rauf melanglang buana dari satu klub ke klub basket lainnya. Ia pernah bermain untuk klub basket asal Turki, Fenerbahce selama satu musim (1998-1999). Setelah itu ia sempat vakum selama satu musim, baru kemudian ia bermain basket lagi bersama Vancouver Grizzlies, klub basket asal Kanada selama musim 2000-2001. Setelah kontraknya dengan Vancouver Grizzlies tidak diperpanjang, ia memilih untuk berhenti sejenak dari arena basket selama dua musim (2001-2003).

Pada tahun 2003 Abdul-Rauf mengikat kontrak dengan tim basket Rusia, Ural Great Perm, selama satu musim. Setelah itu kemudian ia berturut-turut bermain untuk klub basket asal Italia Sedima Roseto (2004-2005); klub basket Yunani Aris Thessaloniki (2006-2007); klub basket Arab Saudi Al-Ittihad (2008-2009); dan klub basket Jepang Kyoto Hannaryz (2009-2010).

Setelah malang melintang di berbagai ajang kompetisi basket dunia, Abdul-Rauf masih menyimpan keinginan untuk bisa kembali bermain di ajang kompetisi NBA. ''Mungkin saja saya dapat kembali tampil di Amerika Serikat. Pintu mungkin sudah tertutup tapi NBA tak hanya ada di kota dan saya ingin menggunakan talenta yang diberikan Tuhan meski saya hanya bermain di Timbuktu,'' ujar Abdul Rauf seperti dikutip yahoosports  Mei 2011.
Keputusannya untuk meninggalkan kompetisi basket NBA, membawa perubahan besar dalam diri Mahmoud Abdul-Rauf. Secara perlahan, ia mulai berkecimpung dalam kegiatan dakwah. Ia membangun sebuah masjid di kota kelahirannya di Gulfport, Mississippi. Bahkan ia pun menjadi imam di masjid tersebut.

Abdul-Rauf berharap, keberadaan bangunan masjid ini akan membawa dampak positif pada generasi muda di Gulfport yang dikenal sangat dekat dengan obat-obatan dan tindak kriminal. Ia pun kerap menyelenggarakan acara yang melibatkan kaum remaja di Gulfport. ''Ilmu pengetahuan bisa membuat seorang budak menjadi raja,'' itulah nasehat yang kerap disampaikan Abdul-Rauf kepada para remaja muslim di lingkungannya.

Dalam setiap ceramahnya, ia juga berpesan pada generasi muda muslim ini untuk menegakkan Islam dimana pun mereka berada dan menuntut ilmu sebanyak mungkin. ''Kita senantiasa melihat pendidikan sebagai bekal untuk mencari kerja demi keamanan finansial. Tapi kita melupakan tujuan utama pendidikan yang seharusnya menjadi bekal bagi seseorang agar bisa bertahan dalam kehidupan,'' ujarnya.

Ia membandingkan pendidikan Barat yang berbasis sekularisme, memisahkan antara negara dengan agama. Menurutnya, pendidikan dalam Islam harus mencakup segala aspek kehidupan. ''Umat Islam tidak bisa menyingkirkan agamanya ke dalam 'kloset','' kata Abdul-Rauf.

Abdul-Rauf juga menguraikan hasil studi yang dilakukan oleh para profesor di Universitas Harvard dan Universitas Yale. Hasil studi itu menunjukkan bahwa anak-anak Afrika memiliki bakat lebih cepat menangkap pelajaran. ''Sejarah membuktikan bahwa orang-orang Afrika dan Muslim adalah para penemu disiplin ilmu modern seperti aljabar dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya,'' tuturnya. (fn/Ra) suaramedia.com

[Baca...]




REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN - Di pengujung usia 30-an tahun, hati Lisa Smith berlabih pada Islam. "Sepanjang usia saya, baru kali ini saya menemukan sesuatu yang bermakna dalam hidup," kata lajang yang berasal dari latar belakang ateis ini.
Pilihannya pada Islam, sungguh tak diduga kawan-kawannya di unit transportasi Angkatan Bersenjata Irlandia. Bahwa Lisa tengah memilih agama, semua temannya tahu. Ajaran Budhisme, Kristen, katholik, hingga yahudi, semua dilahap. Yang luput dari perhatian mereka, Lisa ternyata juga mempelajari Islam.

Lisa bergabung dengan Pasukan Pertahanan Udara saat berusia 19 tahun. Ia menjadi seorang prajurit selama lima tahun sebelum bergabung dengan Korps Udara, di mana ia bekerja selama dua tahun sebagai pramugari di pesawat jet pemerintah. Dia sekarang bekerja di unit transportasi tentara.
Berasal dari latar belakang yang "tidak beragama", Lisa yakin gaya hidup pestanya adalah bagian dari pencarian untuk menemukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
"Saya tidak punya banyak landasan iman untuk mencari jawaban, misalnya untuk pertanyaan sederhana: mengapa kita ada di sini, apa tujuan kita dalam hidup aku hanya tahu bahwa kami tidak bisa di bumi ini tanpa alasan."
Lisa menghabiskan tahun-tahun pada pencarian dia untuk pemenuhan rohani, dengan membaca "semua hal". Tato di pergelangan tangannya (yang ia berencana untuk membuangnya dengan sinar laser) tertulis I am that I am, yang dipetiknya dari dialog sebuah film yang didasarkan pada tulisan-tulisan Chris Lawson dalam The Moses Code.
"Saya sudah melalui seluruh tahap spiritualitas, dan kemudian aku berpikir bahwa tidak ada Tuhan, hanya kesadaran Tuhan."
Sama seperti warga kulit putih Irlandia kebanyakan, ia juga membenci Islam. "Saat saya melihat gadis-gadis Muslim, dalam benak saya akan berkata, 'mereka ahli membuat bom'," katanya mengenang.
namun begitu mengenal dekat salah seorang dari mereka, sudut pandangnya berubah. "Mereka tampak begitu damai dan  mereka tidak pernah khawatir tentang apapun," ujarnya.
Ketika suatu saat ia berkesempatan membaca Alquran, ia menemukan jawabannya. "Itu petunjuk hidup yang nyata...dan saya merasa banyak pesan-pesan di dalamnya ditujukan untuk saya," ujarnya.
Lisa menghabiskan tiga bulan berikutnya untuk mempelajari Islam. "Hampir 24 jam sehari," katanya mengibaratkan.   April 2011, ia bersyahadat.
Ia beruntung, bosnya di Angkatan Udara memberi dukungan atas keputusannya memilih Islam. Sehari-hari, ia mengenakan pakaian dinas dengan topi menutupi rambutnya.
Dia berharap untuk meninggalkan pekerjaan dalam beberapa bulan mendatang "jika saya menemukan suami yang cocok". Ia berencana untuk mengundurkan diri  dalam dua tahun ini.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Independent.ie

[Baca...]



REPUBLIKA.CO.ID, AL-QUDS - Yayasan Pengelola Al-Aqsha (YPA) yang Suci, menyelenggarakan pernikahan antara Ghalib Samir Kiwan dan Zainab Muhammad Nuhas—keduanya dari kota Haifa—di Masjid Al-Aqsha, Sabtu (28/5).

Pernikahan mereka sengaja digelar di salah satu kiblat umat Islam tersebut untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT. Dalam acara akad nikah ini, turut hadir keluarga kedua mempelai, dan sejumlah jamaah shalat. Ketua YPA, Jamal Rasyid, juga turut hadir dan mendokan sang pengantin.

Syekh As'ad, Imam Masjid Al-Istiqlal di Haifa bertindak sebagai penghulu. Ia mendoakan kedua mempelai agar pernikahan yang mereka jalani diberkahi Allah SWT. Ia juga berharap keduanya dapat menjalani kehidupan sebagai suami istri selama mungkin, dalam kehidupan yang penuh kebaikan dan keberkahan.

"Pernikahan di masjid ini (Aqsha) adalah pernikahan mubarak (yang diberkahi), dan tugas kita untuk memakmurkannya selama-lamanya," kata Syekh As'ad dalam khutbah nikahnya.

"Selama ini Masjid Aqsha menyelenggarakan pernikahan untuk pemuda dan pemudi Palestina, namun hari ini kedua mempelainya berasal dari Haifa, Israel. Kami meminta para pemuda dan pemudi agar menikah dengan cara penuh berkah seperti pernikahan ini," pesan As'ad.

Pernikahan Ghalib dan Zainab ini menjadi istimewa karena, sang mempelai putri adalah mualaf yang baru dua tahun lalu memeluk Islam. Kedekatan dan keterikatan Zainab dengan Islam bermula empat tahun lalu saat ia tertarik mendengar bacaan kitab suci Al-Qur'an, dan mengikuti tayangan program agama Islam di televisi satelit.

Kedua hal inilah yang mengubah jalan hidupnya dan seluruh keluarganya—kedua orang tua dan empat saudara perempuannya—secara tiba-tiba. Dua tahun lalu, mereka semua—satu keluarga—memutuskan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadat. "Ibu saya merasa tenang jiwanya ketika mendengar bacaan (tilawah) Al-Qur'an, meskipun beragama Kristen. Demikian pula yang dirasakan oleh ayah saya," tutur Zainab.

Setelah itu, keluarga ini kian intensif mendengarkan tilawah Al-Qur'an dan mengikuti kajian-kajian keislaman yang ditayangkan di televisi kabel. Inilah yang kemudian menguatkan tekad untuk segera bersyahadat.

"Ini seperti firman Allah dalam Al-Qur'an; "Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikit pun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar," kata Zainab seraya mengutip surah Ali Imran ayat 176 dengan fasih.

Adapun Ghalib, dengan mata berkaca-kaca menuturkan kisah pernikahannya dengan Zainab. "Tiga pekan sebelum menikah, saya dan tunangan saya membaca surah Al-Isra' bersama-sama. Setelah itu saya berziarah ke Masjid Al-Aqsha," ujarnya.

"Dan entahlah, saya tidak tahu apa yang mendorong langkah saya untuk mendirikan shalat di Masjid Qubbatush Shahra (Kubah Emas). Setelah shalat dua rakaat, saya membaca surat Al-Isra' hingga selesai. Di sana pula kami berdoa dan bertekad untuk menikah," tutur Ghalib.

Menurut Ghalib, sebelumnya ia dan Zainab tidak mengetahui jika di Masjid Al-Aqsha juga bisa dilakukan pernikahan. Suatu ketika, usai melaksanakan shalat di Masjid Al-Istiqlal, ia langsung menemui Syekh As'ad—imam masjid—dan menyatakan keinginannya untuk menikah.
"Syekh As'ad mengatakan di Masjid Al-Aqsha juga bisa diselenggarakan pernikahan yang diurus oleh YPA. Akhirnya, kami pun menikah di sini. Rasanya seperti mimpi," kata Ghalib penuh haru.

Ketua YPA, Jamal Rasyid, mengucapkan selamat dan mendoakan pasangan suami istri ini agar mendapatkan keturunan yang saleh yang akan menegakkan Al-Aqsha dan membela kaum Muslimin. "Berbahagialah kalian berdua dengan pernikahan yang diberkahi ini. Pernikahan kalian adalah pernikahan yang baik. Dan kami doakan agar Allah menganugerahi kalian anak keturunan yang saleh dan berguna bagi umat, insya Allah," harap Jamal.

[Baca...]



MAKASSAR (voa-islam.com) – Dikritisi mahasiswi di forum Seminar Nasional Perempuan, Guru besar pemikiran politik Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof DR Musdah Mulia naik pitam. Ia mengancam akan pidanakan mahasiswi yang mengkritisi dirinya sebagai pemikir liberal yang mengharamkan poligami, menghalalkan nikah beda agama, membolehkan kawin kontrak, dan mengutak-atik hukum pernikahan.

Ancaman itu dilayangkan Musdah yang juga Wakil LSM Indonesia Conference of Religions and Peace itu karena Umi Kaltsu, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), karena dianggap melakukan kritikan yang tajam atas pendapat-pendapatnya saat memberikan materi di seminar perempuan tingkat nasional bertema “Adilkah Bangsa dan Agama Terhadapmu” di Gedung Mulo, Jl Sungai Saddang, Makassar, Senin (30/5/2011).
Selain Musdah, seminar nasional yang digelar Human Ilumination itu juga menghadirkan empat narasumber lainnya, yaitu Guru Besar Sosiologi Gender Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas Maria E Pandu, Wakil LSM Indonesia Conference of Religions and Peace Sukma Mulia, dan Sekretaris Pemberdayaan Perempuan Pemerintah Provinsi Sulsel, Suciati.
Puluhan peserta hadir dalam seminar nasional ini. Rata-rata peserta adalah mahasiswi dari berbagai kampus di Kota Makassar. Juga terdapat anggota wanita dari Hizbut Tahrir dan akhwat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
....Musdah Mulia yang dikenal sebagai profesor penerima nobel internasional tentang legalnya homoseksual....
Seminar berlangsung menegangkan karena diwarnai perdebatan saat Musdah Mulia yang dikenal sebagai profesor penerima nobel internasional tentang legalnya homoseksual itu mendapat giliran untuk menyampaikan materi seminar. Peserta dari kalangan mahasiswi rata-rata satu suara mengkritisi pernyataan-pernyataan Musdah dianggap kontroversial. Suasana seminar pun berubah layaknya unjuk rasa mahasiswi yang memprotes sepak terjang Prof Musdah.
Umi Kaltsum, salah satu peserta seminar, menuding Musdah sebagai sosok kontroversial yang memojokkan Islam lantaran idealisme liberalnya yang pro Amerika. Kaltsum juga mengungkit-ungkit sepak terjang Musdah setelah pernah meraih nobel Internasional Women of Courage dari Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice di Washington pada 8 Maret 2007 lalu, dan ia mendapat hadiah Rp 6 miliar.
....Musdah mengutak-atik ajaran Islam melalui draft Kompilasi Hukum Islam tahun 2004 yang isinya: pernikahan bukan ibadah, poligami haram, boleh menikah beda agama, boleh kawin kontrak....
Kaltsum juga menggugat Musdah ketika mengutak-atik ajaran Islam melalui draft Kompilasi Hukum Islam pada tahun 2004 yang isinya menyebutkan, pernikahan bukan ibadah, perempuan boleh menikahkan dirinya sendiri, poligami haram, boleh menikah beda agama, boleh kawin kontrak, ijab-kabul bukan rukun nikah, dan anak kecil bebas memilih agamanya sendiri.
“Kawan-kawan sekalian, kita harus mempertanyakan sosok Prof Musdah yang kontroversial ini. Ia adalah orang Amerika. Ia adalah pendukung Amerika yang liberal,” kritik Umi Kaltsum.
Suasana jadi kian tegang karena Musdah tak menjawab kritikan mahasiswi dengan argumen, tapi membalas dengan ancaman.
“Hati-hati yah kalau adik berkata-kata, saya bisa tuntut anda pasal pelecehan jika anda mengkritisi saya seperti itu. Anda ini kan mengambil data dari Sabili dan Suara Islam. Kedua majalah ini bukan bacaan kaum intelektual. Kedua majalah itu kerja cuma menghina orang,” kata Musdah yang profesor itu kepada Kaltsum.
“Makanya baca dulu buku saya kalau mau berkomentar tentang saya. Jangan seenaknya aja mengkritik seperti itu,” tambahnya.
Moderator pun kaget dan kewalahan mengendalikan jalannya diskusi. [taz/trb]

[Baca...]



Perdebatan Lanjutan Hanung Bramantyo vs Wartawan 'Suara Islam' (2)

Inilah Debat Lanjutan Wartawan Suara Islam (Abdul Halim Ayim) dengan Sutradara film "?" Hanung Bramantyo via Facebook:
wartawan SI (16 April jam 7:32):

Terima kasih atas jawabannya yang cukup panjang. Namun jawaban tersebut saya nilai kabur dan terkesan hanya ingin membela diri, hanya ingin mendongkrak film ”?” yang berkualits sampah dan rombengan menjadi berkualitas perunggu, (bukan perak atau emas, terlalu tinggi).

Jawaban tersebut justru menunjukkan anda telah mengadaikan idealisme dan integritas sebagai seorang sutradara film demi rasa kebencian terhadap Islam dan umat Islam. Padahal umat Islam mayoritas di negara ini sudah tertindas oleh minoritas Kristen, Katolik dan Cina dari segi politik, ekonomi dan media massa, sekarang anda malah menambahi dengan menindas dari sisi budaya. Sebelumnya saya akan menjawab dulu beberapa argumentasi anda.

Pertama, kalau anda membela diri bahwa yang menusuk Pastor itu bukan mencerminkan orang Islam karena memakai jaket coklat dan mengendarai sepeda motor, siapapun pasti tahu bahwa yang anda maksud adalah orang Islam. Anda jelas mengacu pada peristiwa di Ciketing Bekasi tahun lalu, dimana seorang Pendeta HKBP ditusuk pemuda Islam setelah sebelumnya mereka diprovokasi jemaat HKBP Ciketing dan terjadi bentrokan.
Ketika terjadi pemboman di Gereja, anda jelas mengacu pada pemboman beberapa tahun lalu yang menewaskan seorang Banser yang menjaga malam Natal. Secara tersirat anda menuding yang membom Gereja adalah orang Islam, padahal ada investigasi yang menyebutkan pemboman itu hasil dari operasi intelijen dengan sengaja untuk mendiskreditkan umat Islam sebagaimana bom buku bulan lalu.

Kalau anda mengatakan diawal film itu digambarkan beberapa pemuda yang merawat masjid, itu hanyalah strategi anda agar film itu bisa diterima umat Islam. Namun ternyata jalan cerita selanjutnya penuh dengan kebohongan, murahan dan ternyata anda memiliki daya khayal yang lumayan tinggi. Pantas kalau akhirnya anda bisa merayu bintang sinetron untuk dijadikan istri setelah sebelumnya dengan kejam mendepak mamanya Bhumi dan menelantarkannya.

Kedua, justru pernyataan saya sebelumnya mengatakan anda menolak poligami dan mendukung pemurtadan, seperti dalam kasus murtadnya Rika. Jadi anda keliru dalam menanggapi pernyataan saya. Justru saya heran seandainya dalam film “?” anda mendukung poligami, karena poligami dibolehkan dan murtad dilarang keras dalam Islam. Terbukti dalam film itu anda menolak poligami seperti dalam kasus Rika.
Padahal seandainya anda setuju poligami, saya haqqul yakin anda tidak perlu bertindak kejam dengan mendepak mamanya Bhumi demi memiliki cintanya si bintang sinetron. Cukup mamanya Bhumi dijadikan istri pertama (istri Jogja) dan si bintang sinetron jadi istri kedua (istri Jakarta). Jadi kalau singgah di Jogja atau Jakarta untuk mensutradarai film, sudah ditunggui para istri yang selalu siap menyambut kehadiran anda.

Kalau anda berdalih murtadnya Rika karena merupakan pilihan hidup setelah dendam karena ditinggal suaminya poligami, apalagi anda memasang dalil surat Al Hajj ayat 17 (bukan ayat 7), jelas itu menunjukkan anda tidak faham tafsir Al Qur’an. Cobalah buka kembali beberapa kitab tafsir Al Qur’an mengenai surat Al Hajj ayat 17 tersebut. Saya kira anda mempunyai masalah pada paradigma berfikir, mengemukakan sesuatu berdasarkan keinginan hawa nafsu anda yang mendukung pluralisme, baru dicari-carikan ayatnya.

Adapun tafsir Surat Al Hajj ayat 17 adalah, ayat itu menunjukkan orang-orang sebelum kedatangan Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Tetapi setelah datangnya Islam, mereka wajib memeluk Islam. Jika mereka bersyahadat dan memeluk Islam, maka kebaikannya sebelum Islam akan dihitung dan dosanya akan dihapus. Tetapi sebaliknya kalau mereka menolak Islam atau murtad dari Islam, maka kebaikannya ketika Islam akan dihapuskan dan dosanya akan ditimpakan kepada dirinya akibat kemurtadannya.
Jadi ayat itu bukan menganjurkan orang bebas memilih keyakinan agamanya. Sedangkan murtad dari Islam bukan suatu pilihan hidup tetapi suatu kesalahan hidup yang fatal dan berakibat pada hukuman qishash. Islam sudah menarik garis tegas bagi orang yang murtad menjadi Nasrani, baca surat Maryam ayat 88-91 dan surat Al-Maidah ayat 73-74. Jadi sesungguhnya film “?” yang anda sutradarai itu jelas untuk menipu dan menjurumuskan manusia kedalam kesesatan, seperti disebutkan dalam surat Al An’am ayat 112. Hanya temannya syetan yang menjerumuskan manusia kedalam kesesatan. Jadi anda itu temannya syetan, karena ingin menjerumuskan manusia kedalam kesesatan.

Kalau dalam film berkualitas sampah itu anda mengatakan tidak mendukung pemurtadan, jelas itu suatu kebohongan. Pertama, pada film itu akhirnya Abi dan kedua orang tua Rika menerima kembali kehadirannya meski telah menjadi Katolik. Kedua, anda menggambarkan setelah murtad dan menjadi aktivis Gereja, ternyata hidup Rika lebih bahagia daripada ketika masih menjadi muslimah.
Apalagi dikatakan Rika telah melakukan perubahan besar dalam kehidupannya, seolah-olah menuju kehidupan yang lebih baik. Kalau anda mengatakan Abi menghargai pilihan Rika untuk murtad, betapa jumudnya pemikiran anda. Masak pilihan untuk menjadi murtad kok dihargai. Tidak menutup kemungkinan kalau pilihan itu dibiarkan, Abi yang masih kecil dan tak tahu apa-apa itu bisa saja menjadi Katolik mengikuti agama baru ibunya karena dialah yang mengasuh sehari-harinya.
Lain halnya kalau Abi ikut kakeknya. Lebih menggelikan lagi, anda mengatakan orang tua Rika mengambil sikap bijaksana sebagai seorang muslim dengan anaknya menjadi Katolik.

Demikian itu bukan sikap bijaksana bung, tetapi sikap keterlaluan karena membiarkan anaknya masuk Neraka. Baca tafsir surat At Tahrim ayat 6.

Ketiga, film itu mendorong penonton untuk membenci poligami dan menyetujui pemurtadan sebagai sebuah pilihan hidup. Padahal dalam Syariah Islam, poligami dibolehkan hingga empat istri dan hukuman bagi seorang murtad tidak lain adalah qishash (hukuman mati). Berarti dengan tegas anda menolak Syariah Islam.

Anda ingin membela diri kalau restoran babi pak Tan semuanya sudah dipisahkan, antara memasak babi dan ayam serta bebek. Tetapi disitu anda jelas lebih mendukung masakan babi yang haram daripada ayam atau bebek yang halal. Terbukti anda mengejek masakan halal itu dengan kata-kata: “babi rasanya gurih tanpa banyak bumbu”, seperti yang dikatakan pak Tan.
Bahkan juga dikampanyekan betapa nikmatnya makan daging babi daripada ayam atau bebek yang harus banyak bumbunya supaya menjadi nikmat. Tetapi kalau babi tidak perlu bumbu sudah nikmat sekali. Apa ini tidak berarti anda secara tidak langsung menyarankan agar umat Islam tidak perlu ragu-ragu lagi makan daging babi yang nikmat dan gurih meski haram ! Maklumlah anda masih keturunan Cina !

Adapun yang lebih konyol lagi adalah si Menuk yang muslimah sholat disamping onggokan daging babi yang haram bahkan kiblatnya sengaja dihadapkan ke altar pemujaan agama Konghuchu yang penuh dengan dupa dan patung-patung dewa. Padahal itulah yang dilakukan Menuk setiap harinya ketika bekerja di restoran pak Tan.
Apakah itu bukan penghinaan ketika sholat menghadap Allah SWT sementara didekatnya ada onggokan daging babi dan kiblatnya sengaja dihadapkan ke altar pemujaan Konghuchu. Sebelumnya anda telah menghina Allah SWT dengan kalimat suci Asmaul Husna dibacakan dengan nada sinis dan ekspresi mengejek oleh seorang Pastor di Gereja.
wartawan SI (16 April jam 7:33):

Keempat, lebih tragis lagi penghinaan anda terhadap Islam. Bayangkan, Masjid sebagai tempat suci anda gunakan untuk latihan memerankan Yesus yang akan dilakukan Surya, hal ini menunjukkan anda telah menodai kesucian Masjid. Apalagi Surya sebagai seorang muslim memerankan Yesus di Gereja. Padahal masuk Gereja diharamkan bagi seorang muslim, apalagi memerankan Yesus didalam gereja.
Anda perlu membaca sejarah Amirul Mukminin Khalifah Umar bin Khattab yang menolak masuk ke Gereja Suci di Baitul Maqdis (Yerusallem) setelah Kota Suci itu ditaklukkan pasukan Islam secara damai tanpa setetes darahpun tumpah pada tahun 16 Hijriyyah.

Kelima, penyerbuan rumah makan Cina oleh umat Islam pada hari kedua lebaran barangkali baru pertama kali ini terjadi di Indonesia bahkan di dunia. Kalau biasanya peristiwa itu terjadi pada bulan puasa, dimana pada siang hari restoran atau warung makan tetap buka, itupun jarang sekali terjadi. Lha ini justru terjadi pada hari lebaran apalagi terhadap restoran Cina.
Hal ini menunjukkan anda akan mengirimg opini agar umat Islam tidak segan-segan melakukan tindakan anarkhis terhadap orang Cina meski hari lebaran sekalipun. Sudah jelas anda ingin mencoba mendorong terjadinya konflik horisontal di negara ini.

Keenam, tidak hanya menghina kesucian Islam, anda juga mencoba melecehkan Banser sebagai salah satu organ NU. Masak menjadi Banser sebagai pekerjaan atau tempat penampungan para pengangguran, seperti yang dikatakan Sholeh kepada Menuk. Lebih tragis lagi, Banser kok sampai bunuh diri hanya karena supaya lebih berarti dimata istrinya. Apalagi sebelum bunuh diri dengan memeluk bom, terlebih dahulu Sholeh berteriak laa illaha illallah, apa ini bukan penghinaan !!! Padahal bunuh diri hukumannya langsung masuk Neraka.

Kalau dalam analisis politik saya, anda tampaknya ingin membenturkan antara Banser NU dan Kokam (Komando Keamanan Muhammadiyah). Logikanya, anda baru saja mensutradarai film “Sang Pencerah” dan dimana-mana anda berkoar-koar menjadi keluarga besar Muhammadiyah. Dengan sendirinya, nanti kalau anggota Banser memburu anda karena dianggap telah menghinanya, anda akan kabur dengan meminta perlindungan pada Kokam dari buruan Banser karena anda merasa telah berjasa membuat film “Sang Pencerah”, apalagi anda selalu mengaku dari keluarga besar Muhammadiyah.
Dengan sendirinya akan terjadi konflik horizontal antara Banser vs Kokam. Apakah itu yang anda kehendaki ? Adapun yang saya dengar, sekarang para anggota Banser sudah mulai marah dengan penghinaan tersebut. Semoga saja Kokam tidak terpancing untuk membela, biar anda sendirian menghadapi Banser.

Ketujuh, kalau anda menyatakan mengapa umat Islam protes ketika KH Ahmad Dahlan dimainkan seorang murtad, sementara tidak satupun orang Kristen protes ketika Yesus dimainkan oleh figuran seperti Surya yang beragama Islam, hal itu menunjukkan kepicikan pengetahuan anda tentang Islam.
Hal itu menunjukkan anda menyamakan semua agama alias pendukung pluralisme, sehingga ketika simbol agama atau tokohnya dilecehkan tidak perlu protes. Lha itulah perbedaan antara Islam dan Kristen, bung. Kalau umat Islam protes karena tokohnya anda lecehkan, itu hak umat Islam. Kalau orang Kristen tidak protes meskipun Yesus diperankan figuran seperti Surya yang muslim, ya itu hak orang Kristen. Tetapi yang jelas anda telah merendahkan maratabat tokoh Islam karena diperankan oleh seorang murtad.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin bertanya dan jawablah dengan sejujur-jujurnya. Kalau anda berani menjawab berarti gentleman, tetapi kalau tidak berarti pengecut.

Pertama, ide pembuatan film “?” dari siapa, sehingga anda bersedia menjadi sutradaranya ?

Kedua, siapa yang membiayai pembuatan film “?” yang katanya sampai menghabiskan Rp 5 miliar itu ?

Ketiga, siapa dalang sesungguhnya dibelakang film “?” ?

Keempat, sebagai sutradara berpengalaman, mengapa anda berani mengabaikan empat pilar utama dalam sebuah film yang bagus yakni mengedepankan etika, moral, agama dan sosial. Apa yang mendorong anda bertindak nekat seperti itu ?

Kelima, mengapa anda berani mengorbankan idealisme dan intergritas sebagai seorang sutradara demi sebuah film berkualitas sampah ini ?

Keenam, mengapa mayoritas film anda selalu bertemakan penghinaan terhadap ajaran Islam, umat Islam dan institusi Islam ?
Hingga perdebatan ini dibuat, Hanung Bramantyo belum memberi tanggapannya.

[Baca...]



Pertanyaan:
Apakah diharamkan membeli gambar artis laki-laki dan perempuan yang menampakkan wajah, kedua tangan dan rambutnya saja. Perlu diketahui bahwa artis umumnya menampakkan rambutnya dan tidak ada pHoto yang tidak menampakkan rambut. Hal ini hanya sekedar senang pada artis atau karena dia artis idola.

Jawaban Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid, Islam QA.

Alhamdulillah
Asalnya gambar makhluk bernyawa itu haram. Baik itu berbentuk (tiga dimensi atau patung) atau tidak punya bayang seperti gambar di pigura, pakaian atau semisalnya. Hal itu telah dijelaskan pada soal jawab no. 10668 dan di soal jawab no. 143709 yang menjelaskan hukum membeli pakaian yang ada gambarnya.
Pengharamkan ini terkait dengan gambar itu sendiri, terlepas apakah pada gambarnya ada penyelewengan agama atau tidak. Gambar para ulama, pejabat, anak-anak atau hewan, semuanya masuk dalam hukum ini. Karena gambar itu sendiri pada dasarnya menyalahi agama.
Apalagi kalau ditambah perkara yang bertentagan dengan agama seperti gambar wanita telanjang, atau tersingkap sedikit dari tubuhnya, walau hanya wajah dan kedua telapak tangan. Maka pengharaman dan dosanya lebih besar lagi karena telah ada penyelewengan lain selain gambar.
Bagaimana lagi kalau gambar itu penyeru kerusakan, penyebar keburukan baik dari kalangan artis dan penyanyi atau semisal mereka yang membisniskan gambar mereka di majalah murahan, agar jiwa yang sakit semakin terikat denganya. Gambar seperti ini, tidak diragukan lagi pengharamannya dari sisi hukum gambar, isi yang ada pada gambar berupa dampak keterikatan hati dan menghancurkannya sebagaimana yang diungkapkan oleh penanya ‘Hal ini hanya karena cinta kepada artis’ apa yang diinginkan setelah itu wahai hamba Allah?!.
Padahal Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam telah bersabda:
لاَ تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلا صُورَةٌ (رواه البخاري، رقم 3075 ومسلم، رقم 3930) .
“Para malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar.” (HR. Bukhari, no 3075, dan Muslim, no. 3930. Silahkan lihat soal jawab no. 13214)
Jika masalah keharaman memiliki gambar telah diketahui, maka semua apa yang diharamkan oleh Allah, jual belinya adalah haram. Mengeluarkan uang untuk itu termasuk menghamburkan uang, itu termasuk mubazir dan berlebih-lebihan yang diharamkan. Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ حُرِّمَتْ عَلَيْهِمْ الشُّحُومُ فَبَاعُوهَا وَأَكَلُوا أَثْمَانَهَا ؛ وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا حَرَّمَ أَكْلَ شَيْءٍ حَرَّمَ ثَمَنَهُ (رواه أحمد، رقم 2546)
“Allah melaknat orang Yahudi. Diharamkan lemak bagi mereka, tapi mereka jual dan memakan hasilnya. Sesungguhnya kalau Allah Azza Wajallah mengharamkan sesuatu untuk dimakan, maka hasil penjualannya pun diharamkan.” (HR. Ahmad, 2546. Silahkan lihat soal jawab no. 49676)
Wallahu’alm .


DICERAI TIGA KALI LEWAT TELPON

Sebulan lalu suamiku menceraikanku lewat telpon dan mengatakannya 3 kali. Apakah dia dibolehkan rujuk kembali?

Alhamdulillah
Cerai lewat telpon adalah perceraian yang sah dan diakui, selagi suami telah mengucapkan lafaz cerai, maka talak telah jatuh. Para ulama berbeda pendapat tentang talak yang diucapkan tiga kali. Mayoritas ulama berpendapat telah jatuh talak tiga. Sebagian ahli ilmu berpendapat, hanya jatuh satu talak. Pendapat ini (hanya jatuh satu talak) adalah pilihan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dan dikuatkan oleh Syekh Sa’d dan Syekh Ibnu Utsaimin rahimahumallah.

Dan mereka berdalil dengan apa yang diriwayatkan oleh Muslim, 1472 dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata:
كَانَ الطَّلاَقُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَسَنَتَيْنِ مِنْ خِلاَفَةِ عُمَرَ طَلاَقُ الثَّلاَثِ وَاحِدَةً.  فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ :إِنَّ النَّاسَ قَدْ اسْتَعْجَلُوا فِي أَمْرٍ قَدْ كَانَتْ لَهُمْ فِيهِ أَنَاةٌ ، فَلَوْ أَمْضَيْنَاهُ عَلَيْهِمْ فَأَمْضَاهُ عَلَيْهِمْ.
“Pada zaman Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, Abu Bakar dan dua tahun masa pemerintahan Umar, talak yang diucapkan tiga kali dianggap hanya jatuh talak satu. Lalu Umar bin Khattab berkata: ‘Orang-orang tergesa-gesa dalam suatu masalah yang dahulu mereka sangat berhati-hati. Kalau begitu kita berlakukan saja ketentuan tersebut (jatuh talak tiga), maka beliau memberlakukannya atas mereka."
Silahkan lihat soal jawab no. 36580.

Menurut pendapat ini, suami anda dibolehkan rujuk saat masih masa iddah. Jika talaknya masih talak satu atau dua.
Wallahu’alam .


(3).HUKUM MENGAMBIL BUNGA RIBA, APAKAH HARUS DIGUNAKAN
UNTUK TEMPAT MINYAK DAN PEMANAS SAJA?

Pertanyaan:
Pamanku mempunyai uang di bank dan ada bunganya. Bunganya biasanya diambil dan dibagikan kepada saudara perempuannya untuk mengisi minyak, dia berpesa bahwa uang bunga tersebut harus digunakan untuk pemanas. Apakah dananya boleh digunakan untuk keperluan lain?

Jawaban : (Syaikh Muhammad Shalih al MUnajjid).
Alhamdulillah
Pertama,
Tidak dibolehkan berhubungan dengan riba, baik menyimpan atau meminjam. Terdapat ancaman berat atas pebuatan riba di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنْ الرِّبَا إِنْ كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ * فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ (سورة البقرة: 278 - 279)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." (QS. Al-Baqarah: 278-279)
Disebutkan dalam riwayat Muslim, 1598 dari Jabir radhiallahu’anhu, dia berkata:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا ، وَمُؤْكِلَهُ ، وَكَاتِبَهُ ، وَشَاهِدَيْهِ . وَقَالَ : هُمْ سَوَاءٌ
“Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, orang yang mewakili, penulis, dua orang saksinya dan beliau mengatakan, ‘Mereka semua sama.”
Bagi orang yang terlanjur melakukannya, hendaklah dia bertaubat kepada Allah Ta’ala dan mengeluarkan uangnya dari Bank riba. Kecuali kalau dalam kondisi terpaksa harus menyimpan uangnya karena tidak ada bank Islam di negaranya. Cukup baginya menyimpannya di rekening biasa. Tidak dibenarkan seseorang menyimpan uangnya di bank riba dengan alasan bahwa dia dapat membersihkannya dari bunga. Karena yang diinginkan pertama kali adalah terlepas dari dosa besar riba.

Kedua,
Orang yang melakukan riba tidak boleh mengambil manfaat dari bunga riba. Dia harus menjauhkannya dengan menyalurkannya di jalan kebaikan, seperti memberikannya kepada fakir miskin. Dibolehkan memberikannya kepada kerabat yang tidak menjadi menjadi tanggungannya. Mereka dapat memanfaatkannya sesukanya baik untuk membeli makanan atau pakaian atau selain dari itu. tidak diharuskan mengeluarkannya untuk membeli minyak atau perbaikan jalan. Boleh digunakan untuk sesuatu yang mubah. Karena fakir kalau dia mengambilnya maka telah menjadi halal dan sudah menjadi bagian dari hartanya. Dan yang diharamkan adalah orang berhubungan dengan riba.
Silahkan lihat soal jawab no. 23346, no. 128878 dan no. 13503.
Wallahu’alam.



[Baca...]



Soal jawab Keislaman, ISLAM QA, Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid,
Pemimpin umum Islam.ws

(1).WANITA MENINGGAL DUNIA DAN MENINGGALAKAN SUAMI, TIGA ANAK LAKI-LAKI DAN ENAM ANAK WANITA

Pertanyaan:
Seorang wanita meninggal dunia sementara beliau mempunyai 3 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Sementara suami dan kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Bagaimana cara membagi harta warisan kepada mereka. Nilai harta warisan adalah 150 ribu riyal.


Jawaban Syaikh:

Alhamdulillah
Kalau seorang wanita meninggal dunia dan meninggalkan 3 anak lakik-laki dan 6 anak perempuan. Sementara suami dan kedua orang tuanya telah meninggal dunia sebelum itu. maka semua harta warisan untuk anak laki-laki dua bagian dari anak-perempuan. Kalau harta warisannya 150 ribu riyal, maka bagian setiap anak perempuannya adalah 12.500 riyal. Bagian anak laki-laki adalah 25.000 riyal.

Kalau maksud anda orang yang wafat meninggalkan anak laki-laki yang disebutkan dan meninggalkan suami juga, sementara yang meninggal hanya kedua orang tuanya saja. Maka pembagian warisan adalah sebagai berikut,
Untuk suami seperempat, dikarenakan adanya cabang dari ahli waris. Sementara sisanya adalah bagian laki-laki dua kali bagian wanita.
Maka pembagian untuk suami dari warisan 37.500 riyal
Bagian setiap anak perempuan, 9.375 riyal
Bagian setiap anak laki-laki adalah 18.750 riyal

Wallahu’alam.

Soal Jawab Tentang Islam



(2).DISYARATKAN BANK MENYIMPAN DANA TERTENTU
UNTUK MENGELUARKAN KARTU VISA

Pertanyaan:
Saya mengajukan permintaan kartu visa dari bank Bilad, saya mempunyai rekening di Bank, akan tetapi gajiku tidak langsung ditransfer ke Bank itu. Sehingga pihak bank mensyaratkan kepadaku untuk menyimpan jaminan 2000 riyal yang tidak dapat dipakai kecuali jika tidak melunasi lebih dari tiga bulan, atau setelah masa berlaku kartunya telah habis, atau ketika ada tagihan pelunasan. Mereka juga mengharuskan biaya 150 riyal untuk mengeluarkan kartu baru. Ketika kartu diterima, mereka memberitahukan aku bahwa ada juga biaya 100 riyal setiap tahun sebagai pembayaran penggunaan kartu, baik digunakan atau tidak. Saya tidak dapatkan persyaratan ini tertulis di blanko permohonan. Cukup dari perkataan mereka bahwa jumlah uang ini akan terlihat di buku tabungan saja. Apakah dibolehkan berjalan terus bersamanya dalam kondisi seperti ini, padahal saya membutuhkannya dalam batasan tertentu untuk membeli sesuatu via internet?
Jawaban Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid,

Alhamdulillah
Pertama,
Bank yang mengeluarkan kartu visa dibolehkan mengambil biaya dari costumer yang diambil ketika mengeluarkan atau memperbarui (kartu) sebagai bentuk pembayaran dari pemakaian yang disediakan untuk itu. Sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan Majma Al-Fiqhi Al-Islamy. Silahkan lihat selengkapnya di soal jawab no. 97530.

Kedua,
Dibolehkan syarat menyimpan 2000 riyal sebagai jaminan bagi bank. Dengan syarat bank tidak dibolehkan menggunakan dana itu. Karena jika tidak ada saldo costumer, berarti bank menghutanginya. Maka tidak dibolehkan menjadikan hutang sebagai sumber manfaat yaitu dengan memanfaatkan dana ini. Bank diperbolehkan menginvestasikan jaminan tersebut dalam bentuk mudharabah dan  mendapatkan prosentasi keuntungannya, demikian juga costumer  mendapatkan prosentasinya juga. Disyaratkan sebelumnya ditetapkan jumlah prosentasinya dan memberitahu costumer sebelum memulai ikut mudharabah.

Terdapat dalam kitab Al-Ma’ayir As-Syariyyah, hal. 20:

"Jika perusahan mengharuskan pemilik kartu menyimpan dana cash sebagai jaminan, dimana pemilik kartu tidak dapat mempegunakan dana itu, maka harus ada keputusan bahwa ia akan diinvestasikan untuk kemaslahatannya dalam bentuk mudharabah, disertai pembagian keuntungan antara dia dengan perusahaan dengan prosentase tertentu.

Pada hal. 25, disebutkan:
‘Jika saat menyimpan jaminannya disyaratkan boleh mempergunakannya untuk investasi, maka perusahaan tidak boleh melarangnya untuk menginvestasikan dana yang tersimpan pada rekeningnya, karena itu termasuk ‘setiap pinjaman yang dapat mendatangkan manfaat termasuk riba’. Oleh karena itu, solusinya adalah menyimpan dana itu dengan dasar mudhorobah. Bank juga dibolehkan menyimpan jaminan tanpa digunakan untuk investasi atau tanpa dipergunakan, seperti disebutkan. Hal ini termasuk dalam bab ‘gadai uang’. Ini dibolehkan menurut kebanyakan para ahli fiqih, dengan syarat bank (pemegang gadai) tidak menggunakan barang gadainnya."

Silahkan lihat Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, 14/192.
Wallahu’alam.

[Baca...]



Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film ”?” (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.

”Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam.”

Sebagai contoh, kata Adian, di babak awal film ini, ada adegan penusukan terhadap seorang pendeta yang tidak jelas motifnya. Belum lagi adegan pengeboman gereja. Kasus-kasus itu diangkat, untuk memberi steroetype orang Islam  yang diperankan secara buruk. Begitu juga, seorang muslim yang murtad dari Islam diangap wajar saja. Kemudian semua agama digambarkan menuju satu tujuan dan tuhan  yang sama. 

Menurut Adian, ide-de pluralisme itu sendiri sudah lama ditentang oleh Islam. Karena kerukunan itu bisa diwujudkan tanpa mengorbankan keyakinan masing-masing. Adian menilai, film Hanung terkesan lebay alias berlebihan. Film ini ingin menciptakan kerukunan, tapi malah merusak konsep keyakinan pada masing-masing agama, terutama agama slam.

”Sangat disayangkan film ini telah sebarluaskan. Ini bukan menciptakan kerukunan, tapi  justru  bisa merusak kerukunan itu sendiri. Kalau konsep kebenaran pada setiap agama dihilangkan atas nama pluralisme, justru ini sangat berbahaya,” tukas Adian kesal.

Dikatakan Adian, tidak mungkin setiap agama menghilangkan klaim pada keyakinannya. Selama ini tidak ada masalah. Tidak bisa seorang muslim seenaknya, di masjid melafalkan QS Al Ikhlas, tapi disisi lain memerankan Yesus di sebuah gereja pada hari Pasca dan kegiatan kebaktian agama Nasrani lainnya. Toleransi sebetulnya cukup dengan menghormati orang lain, bukan mencampuradukkan keyakinan.

“Jelas sekali dalam ajaran islam, ada tauhid ada syirik, ada iman ada kufir. Nah, batas-batas itulah yang seharusnya dipegang. Jika produser, penulis, sutradara, pemain itu seorang muslim, seharusnya dia menjaga batas-batas keimanan dan akidahnya, yakni kapan dia mempertahankan konsep keyakinannya dan kapan rukun dengan orang lain yang tidak seagama. Film ini jelas Ini melampaui batas, ini merugikan kerukunan umat beragama itu sendiri,” paparnya.

Hanung Sebaiknya Bertobat

Ketika ditanya, apakah sebaiknya ada seruan untuk memboikot film ini? Adian sendiri tidak menganjurkan agar film ini diboikot. Ia beralasan, sekarang ini era kebebasan, eranya orang boleh menyebarkan apa saja. Terpenting, kata Adian, setiap muslim wajib mempertahankan keimanannya, sehingga tidak tergoda, tidak terjebak, tidak terpesona serta tidak terpeleset.

Di era keterbukaan ini, siapa yang bisa melarang untuk memboikot. Yang pasti tokoh agama harus menjelaskan kepada umat akan bahaya film pluralisme agama yang jelas menyesatkan. Bagi Adian,  yang penting masing-masing orang tahu, mana tauhid mana syirik, mana iman mana kufur, mana sunnah mana bidah, mana halal dan mana haram,

”Kadangkala tontonan yang menyesatkan itu dibungkus dengan humor dan gambaran-gambaran sinematografi yang memancing tawa. Sehingga orang lupa dibalik canda dan tanda itu ada sesuatu yang serius.  Muslim di era globalisasi adalah menjaga diri dan keluarganya dari api neraka,” tandas Adian.

Mengutip QS Al An am: 112, musuh para  Nabi itu selalu mengungkapkan  kata-kata yang indah dengan tujuan menyesatkan manusia. “Mudah-mudahan Hanung tidak sadar, keliru, dan segera bertobat. Itu lebih baik, daripada mempertahankan hal yang salah. Kita kan hanya bisa menghimbau. Terserah produser dan sutradaranya masing-masing.”

Yang menjadi persoalan, boleh jadi masyarakat menilai bahwa film garapan Hanung ini sebagai film religius. Padahal, nyatanya Hanung sedang mengkampanyekan pluralisme. Jelas, film ini mengkampanyekan pluralisme yang teramat vulgar sekali. Bukan pluralisme yang halus.

Dalam pandangan Islam, orang murtad itu serius, tidak bisa main-main. Tapi dalam film ini, pilihan murtad seolah bukan hal yang serius, yang biasa saja jika orang yang keluar dari agama Islam.

”Saya menilai apa yang saya lihat dan dengar saja. Saya hanya bisa mengingatkan, kita jangan main-main dengan kemusyrikan, sebab dosa syirik bisa menyebabkan kemurkaan Alloh. Dalam QS Maryam: 88-91. Alloh itu murka karena perkataan Alloh itu punya anak. Karena itu, seorang muslim jangan main-main soal akidah.”

Mengenai  toleransi, umat Islam tak perlu diajari. Sejak di Madinah dan Palestina, jauh sebelum orang barat mengenal keberagaman, umat Islam sudah merasakan kemajemukan. ”Tapi ini sudah masuk wilayah teologis, tentu saja sangat sensitif. Seharusnya Hanung membatasi para ruang sosilogis, dimana ada ruang fakta perbedaan antar umat beragam, dimana umat yang berbeda sesungguhnya bisa bekerja sama. ”

Menjadi aneh, seorang muslimah berkerudung tapi merasa nyaman bekerja di sebuah restoran yang menjual daging babi. Mungkin saja ada kasus itu, tapi apakah itu menjadi contoh ideal dari sebuah toleransi? Jelas itu contoh yang tidak baik.

Adian juga menyesalkan adegan seorang muslim memerangkan adegan Yesus, lalu sebagai sesuatu yang wajar. ”Ini bukan wilayah sosiologis dan toleransi lagi, tapi wilayah teologis, yang masing-agama punya konsep yang eksklusif dan khas. Ini salah pandang, dikira kerukunan bisa dibangun dengan menghilangkan klaim kebenaran (truth claim). Jelas ini konsep yang keliru dari sebuah pluralisme.”

Jika pluralisme itu dimaknai semua agama benar, ujung-ujung adalah orang tidak beragama pun boleh.  Orang yang ateis dan pluralisme itu sangat dekat. Ketika semua agama dianggap benar, tidak beragama juga tidak apa-apa. Yang penting, baik kepada sesama manusia.

Film Hanung kali ini memang bukan pertama menuai kontroversi, sebelumnya ia membuat film perempuan berkalung surban. ”Saya hanya berharap, semoga Hanung bertobat dan

berubah pikiran.  Film tanda tanya ini adalah buah dari penerimaan informasi terhadap Islam yang keliru. Jika Hanung betul-betul serius mempelajari Islam, sebaiknya ia  jangan menutup diri, sebab menutup diri itu bukan sikap yang baik,” kata Adian berharap. ● Desastian

[Baca...]



SURABAYA (voa-islam.com) – Film "?" (tanda tanya) Hanung Bramantyo dikecam warga Nahdiyin karena melecehkan Banser NU sebagai sosok yang suka mengamuk. NU mendesak agar Hanung minta maaf kepada warga Nahdiyin dan merevisi film ini.
Banser Nahdlatul Ulama Cabang Kota Surabaya mengecam penayangan film berjudul "?" (baca: tanda tanya) garapan sutradara Hanung Bramantyo yang serentak diputar di bioskop-bioskop mulai hari ini, Kamis (7/4/2011), karena dinilai mendiskreditkan sosok Banser.

Sekretaris Satkorcab Banser Kota Surabaya, M Hasyim As'ari, Rabu (6/4), mengatakan, protes tersebut dilakukan karena dalam film tersebut Hanung menukil peran Soleh sebagai sosok Banser dengan beragam perannya sesuai fakta di masyarakat.
"Untuk mencegah peredaran film tersebut sangat tidak mungkin lantaran Kamis (7/4) sudah mulai diputar," katanya.

Dalam film tersebut, Banser versi Hanung digambarkan sebagai sosok yang mudah cemburu, dan dangkal pengetahuannya. Menurutnya, warga Nahdiyin terutama Banser NU sangat menyayangkan langkah Hanung yang tertutup dalam menggarap film dengan bahan mengambil kelompok-kelompok tertentu.
"Mestinya Hanung konfirmasi kepada tokoh-tokoh Banser sebelum membuat skenario, sehingga tidak membuat ketersinggungan. Hanung sutradara top, namun pengetahuanya soal NU terutama Banser saya nilai nol besar, terbukti sosok Banser yang dimunculkan sebagai tokoh sentral dalam filmnya justru mendiskreditkan Banser," katanya.
....Pengetahua Hanung soal NU terutama Banser nol besar, terbukti sosok Banser yang dimunculkan sebagai tokoh sentral dalam filmnya justru mendiskreditkan Banser....

Untuk menyikapi pelecehan film Hanung terhadap Banser NU, Hasyim dan seluruh anggota Banser Surabaya pada Rabu (6/4) kemarin menggelar rapat sehubungan dengan rencana pemutaran film tersebut dan meminta kepada masyarakat yang menyaksikan film tersebut untuk tidak menanggapi serius.
"Sebab, kata dia, tidak semuanya yang dituangkan Hanung benar adanya," tukasnya.  
"Saya yakin masyarakat sudah paham, siapa Hanung sebenarnya, bahkan dalam film Sang Pencerah yang mengusung tokoh Muhammadiyah dia juga berusaha memunculkan orang NU di dalamnya, meski lagi-lagi tidak sesuai kepribadian orang Nahdliyin, itulah Hanung," katanya.

Menurut Hasyim, Hanung harus meminta maaf kepada para tokoh Banser sekaligus merevisi film tersebut.  "Banyak yang tidak terima penggunaan seragam Banser yang tanpa meminta izin itu," kata dia.
....Hanung harus meminta maaf kepada para tokoh Banser sekaligus merevisi film tersebut....


Sebelumnya, Ketua PP GP Ansor Nusron Wahid juga tidak sepakat dengan isi film Tanda Tanya karya Hanung yang cenderung mendiskreditkan Banser di mata umum.
"Masa ada Banser  digambarkan suka mengamuk, dan menganggap Banser adalah pekerjaan. Ini kan tidak benar. Banser itu pengabdian sebab tidak digaji," ujar Nusron. [taz/ant, mi]

[Baca...]



Jakarta (voa-islam) - Toleransi ala Hanung seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film ”?” terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal.  

Setelah Film “Perempuan Berkalung Surban” menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda “?” (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly.

Film ”?” merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik),  dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.   
“Saya pilih tempat di Semarang, karena di sana ada lima agama, tapi tidak pernah terjadi penusukan terhadap umat beragama yang berbeda. Ini sebuah film yang menceritakan kegelisahan saya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya ingin berstatmen dalam bentuk film,” tukas Hanung.

Saat menyaksikan launcing pemutaran film berdurasi 100 menit ini di bioskop Jakarta Teater, voa islam mencatat, ada beberapa adegan yang sangat menyengat dan melukai hati umat Islam. Aroma pluralisme sudah bisa dirakan saat melihat poster film itu dengan kata: “masih pentingkah kita berbeda?”. Bahkan Hanung akan memberi doorprize senilai Rp. 100 juta kepada penonton yang memberikan judul untuk film “?” ini.
Melukai Umat Islam

Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti  adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.

Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan ”Cino” (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam.

Dengan dalih toleransi, Hanung juga menciptakan adegan seorang Muslimah berkerudung yang merasa nyaman bekerja di sebuah rumah makan (restoran) yang menyajikan daging babi yang diharamkan oleh Islam. Toleransi ala Hanung ingin mengesankan, bahwa muslimah yang diperankan oleh Revalina  S Temat adalah muslimah yang ideal, yang bisa menghargai sebuah perbedaan. Meski tidak sampai memakannya, tidak terlihat kegalauan hati dari seorang Muslimah, seolah daging babi bukan sesuatu yang diharamkan.

Di sela adegan itu, ada seorang Muslimah yang menolak bekerja di sebuah restoran yang sama, dengan alasan prinsip agama yang dipegang. Namun, cara pandang Hanung yang keliru, ingin menunjukkan bahwa Muslimah yang menolak bekerja di restoran Cina karena menyajikan daging babi itu sabagai muslimah yang tidak toleran.

Sang Murtadin
Adegan yang menyesatkan lainnya adalah ketika seorang wanita (diperankan Endhita) yang sebelumnya beragama Islam kemudian berpindah agama alias murtad menjadi seorang pemeluk Nasrani yang taat. Ada sebuah ungkapa yang terlontar dari bibir sang murtadin tadi, bahwa dirinya pindah agama tidak berarti mengkhinati Tuhan.  Pesan yang disampaikan dalam film ini adalah manusia berhak menjadi murtad, dan itu adalah hak asasi yang patut dihargai.
Adegan yang lebih menyengat lagi adalah ketika seorang pemuda Muslim (diperankan Agus Kuncoro) bersedia diajak bermain drama di sebuah gereja pada perayaan Paskah, dengan memerankan sebagai Yesus Kristus. Mulanya hatinya galau, tapi setelah berkonsultasi pada seorang ustadz muda (diperankan oleh David Khalik), ditemukan jawaban yang amat sesat menyesatkan.

Katanya, bahwa untuk menjaga keimanan bukan terletak pada fisik, melainkan hati. Maka masuk gereja, bahkan memerankan aktor sebagai Yesus sekalipun bukan sesuatu yang subhat dan diharamkan. Bagi Hanung, hal itu tak perlu dipersoalkan.
Serasa kontras, usai memerankan Yesus, pemuda muslim yang sehari-hari tinggal di masjid itu pun melafadzkan QS. Al Ikhlas. Hanung ingin menggambarkan, memerankan Yesus bukan ancaman yang bisa mendangkalkan akidah keislaman seseorang. Justru ia semakin shaleh. Inilah kampanye pluralisme yang diusung Hanung.
Kok bisa, QS Al Ikhlas yang menegaskan bahwa Dia (Allah Swt) Tuhan yang Maha Esa.
Tuhan tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tapi oleh Hanung, Al Ikhlas ditafsirkan secara serampangan dengan kacamata pluralis, yang  membenarkan Yesus sebagai anak Tuhan. Setidaknya Hanung memnghantarkan seorang Muslim menjadi hipokrit bahkan musyrik.

Adegan yang terasa lebay juga dilukiskan Hanung, pada saat restoran Cina mengalami kerugian saat memasuki bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang berpuasa. Ada kesan, bahwa pelanggan restoran yang suka makan daging babi itu adalah dari umat Islam. Sehingga ketika umat islam sedang menjalankan ibadah puasa, maka restoran pun menjadi sepi. Bahkan pada saat lebaran, pemilik restoran Cina itu lagi-lagi melarang karyawannya untuk libur atau pulang kampung, dengan alasan restoran merugi, karena terlalu lama libur.
Konyolnya, diciptakan insiden penyerangan terhadap restoran Cina itu oleh sekelompok umat Islam dengan membawa kayu dan terjadi tindakan anarkis yang disertai pemukulan. Hanung lagi-lagi membuat stereotype buruk atas umat Islam yang suka dengan anarkis. Bisa dibayangkan, apa mungkin di hari lebaran umat Islam melakukan penyerangan dan perusakan. Hanung yang mengaku Muslim nampak lebay dan tidak waras, dimana umat Islam digambarkan sebagai makhluk yang bengis dan biadab.

Adegan Banser yang menjaga gereja pun digambarkan sebagai hero. Oleh Hanung, Banser NU adalah sebuah pekerjaan yang disediakan untuk para pengangguran, seperti Soleh (diperankan oleh Reza Rahadian). Dari banyak adegan dalam film tersebut, nampak alur cerita yang tidak sistematis, tergesa-gesa, vulgar, sarkasme, sekedar simbolik untuk mendramatisir kisah yang penuh amarah, dan jauh dari kualitas. Film Hanung tak ubahnya ”sampah” yang melukai hati umat Islam.

Hanung sepertinya pura-pura bodoh, ketika ditanya apa itu pluralisme. Bahkan ia mengelak film garapannya itu punya motif untuk mengkampanyekan pluralisme. “Saya tidak mengerti apa itu pluralisme. Nanti, kalau saya bilang, film itu pluralisme, nanti golongan pluralis akan berusaha memanfaatkan. Begitu juga kalau saya bilang ini liberal, nanti mereka akan mengklaimnya juga.”

Jadi istilah pluralisme buat Hanung tidak lagi sesederhana istilahnya saja karena di dalamnya sudah ada muatan politis, pergerakan dan keyakinan. Saya berusaha melepas diri dari itu semua. Saya adalah peribadi yang hanya berusaha memotret semua persoalan yang berkelindan di dalam diri saya.
Ketika ditanya, bagaimana anda memahami pluralisme? Hanung mengaku tidak tahu pluralisme itu apa, karena ia sangat hati-hati dengan istilah pluralisme. “Makanya saya kasih judul film itu hanya tanda tanya,” ujarnya berdalih.
Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film “?” ini, maka pantas, jika film ini diberi judul “Sang Murtadin”. Setuju??? Desastian

[Baca...]



Khasiyat Kunyit Putih

Khasiat Menyehatkan Dari Kunyit Putih

Walaupun ukurannya kecil, jangan remehkan manfaat dari kunyit putih. Karena dia adalah salah satu tanaman berkhasiat yang sudah digunakan selama ratusan tahun sebagai obat tradisonal.
Khasiat dari sebuah kunyit putih memang sudah tak terindahkan lagi. Kunyit putih sudah sangat terkenal sebagai tanaman obat sejak dulu sekali. Kunyit putih adalah salah satu dari kelompok rimpang jamu yang sudah dipergunakan oleh nenek moyang kita.

Anti kanker
Kunyit putih juga diyakini memiliki khasiat antikanker.  Walau begitu hanya  kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker. Menurut Kepala Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Ditjen POM, Ketut Ritiasa, penelitian tentang kunyit putih telah dilakukan di Cina sejak tahun 1988.

Pada Kunyit putih diketahui mengandungi minyak atsiri yang terdiri atas curdione dan curcumol. Khasiat Tanaman ini  bersifat antioksidan dan dapat menahan zat radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker serta dapat meningkatkan sel darah merah.

Khasiat yg lain
Di dalam pengobatan China, kunyit putih juga disebutkan memiliki sifat: menghentikan pendarahan, antiinflamasi, dan menambah nafsu makan.

Hasil penelitian menunjukkan tanaman ini bersifat antineoplastik (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan adalah rimpang dan daun.

Kandungan pada rimpang dan daun Kunyit Putih antara lain mengandung saponin, dan polifenol. Daun mengandung polifenol. Penyakit yang bisa disembuhkan dengan tanaman ini menurut hasil penelitian dan pengalaman adalah mengecilkan rahim, menambah nafsu makan, menghambat pertumbuhan sel kanker, mengobati sakit maag, dan nyeri lambung.

Pada bagian Rimpang memiliki khasiat luar biasa dalam kesehatan seperti untuk mengatasi: gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak kerana memar. Manfaat yang lain adalah untuk pemakaian luar, gunakan parutan rimpang kunyit putih  untuk mengurap bagian tubuh yang memar, terseliuh, dan bisul yang sulit pecah. Bahkan pada, rimpang induk yang telah dikeringkan boleh digunakan sebagai bedak.

Kunyit putih juga dapat membantu mengeluarkan angin dari perut, caranya Seduh serbuk kunci pepet sebanyak satu senduk teh dengan secawan air panas, lalu tutup. Setelah dingin, minum beningannya. Dan rasakan langsung manfaat nya.

Tapi sekali lagi hati2, walaupun memiliki manfaat untuk orang normal, namun sebaiknya sebaiknya tidak digunakan pada masa kehamilan kerana dapat mengakibatkan keguguran.

(Syahidah)

[Baca...]



Ikan Akan Berkurang Manfaatnya Bila Digoreng

Banyak manfaat yang bisa didapat dengan makan ikan, namun cara memasaknya akan sangat berpengaruh. Manfaat ikan akan menjadi jauh lebih kecil ketika digoreng, dibandingkan jika dimasak dengan cara lain misalnya dipanggang atau dibakar.

Salah satu manfaat ikan adalah menjaga kesehatan jantung, karena mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk pembuluh darah. Berbagai penelitian selama ini telah membuktikan, konsumsi ikan bisa mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.

Namun penelitian terbaru yang dilakukan Dr Donald Lloyd-Jones dari Northwestern University menunjukkan, manfaat itu dipengaruhi cara memasaknya. Manfaatnya paling tinggi jika dibakar atau dipanggang, karena bisa mengurangi risiko stroke hingga 30 persen.

Sementara jika digoreng, manfaatnya berkurang drastis dan bahkan pada beberapa orang justru bisa meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular. Jika minyak goreng yang digunakan tidak bagus, risiko stroke dan serangan jantung justru naik hingga 48 persen.

"Saat anda menggoreng ikan, Anda tak hanya mengurangi manfaatnya. Anda juga menambahkan sesuatu yang mungkin berbahaya," ungkap Dr Lloyd-Jones dalam laporannya di jurnal Circulation: Heart Failure seperti dikutip dari Times.

Hasil penelitian ini sesuai dengan survei terbaru yang dilakukan otoritas kesehatan Amerika Serikat baru-baru ini. Survei tersebut dilakukan di wilayah-wilayah yang dikenal dengan Sabuk Stroke (Stroke Belt) yang terbentang dari Carolina, hingga Arkansas dan Lousiana.

Di wilayah yang kasus strokenya 20 persen lebih tinggi dari wilayah lain ini, konsumsi ikan masyarakatnya tercatat lebih rendah 17 persen. Ironisnya, warga di wilayah Sabuk Stroke yang makan ikan goreng lebih dari 2 kali/pekan justru teramati 32 persen lebih banyak.
(sydh/dtc)

[Baca...]