HUKUM MENGHINA SYARIAT ISLAM, (02)

Oleh Syaikh Dr. Shalih Fauzan bin Abdullah  al Fauzan. (Islam House)

Mereka datang meminta maaf dan berkata: ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya kami berbicara hanya sambil bercanda dan bersenang senang, kami tidak bermaksud mengolok olok agama ini,’ dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menerima alasan ini dari mereka, beliau hanya menjawab mereka dengan perintah Allah ta’ala, yaitu firman-Nya:
﴿ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". (QS. 9:65)

Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. 9:66)

Beliau tidak menambah atas jawaban itu dan tidak menoleh kepada yang meminta maaf kepadanya, tidakmenambah selain membaca ayat ini, karena Allah ta’ala menyuruh beliau:
﴿ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ . لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". (QS. 9:65)

Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. 9:66)

Bahayanya sangat berat, karena sebagian manusia –terutama orang orang bodoh- terkadang sambil bercanda di antara mereka, lalu masuk ke dalam wilayah agama ini atau orang orang taat beragama dengan sedikit mengolok olok atau meremehkan, atau mereka berkata: Agama ini sangat berat, atau ini adalah agama keras, atau ungkapan senada. Maka siapa yang mengucapkan kata kata ini atau semisalnya, maka ia menjadi murtad dari Islam, sekalipun ia shalat siang dan malam serta puasa sepanjang tahun.

Apabila muncul darinya ucapan dari jenis ini seperti mengolok olok agama dan merendahkan Islam, maka ia menjadi kafir murtad, jika ia tidak bertaubat kepada Allah ta’ala dengan benar, maka ia hidup di luar agama Islam.

Dan termasuk hal itu: mengolok olok sesuatu dari nama nama atau sifat sifat Allah ta’ala, atau mengolok olok shalat, atau zakat, atau puasa, atau haji, atau mengolok olok sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti mengolok olok sesuatu yang diriwayatkan dalam hadits shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti siwak, memanjangkan jenggot, mencukur kumis,  dan seperti semua ibadah. Sekalipun ibadah ini dari yang sunnah dan bukan termasuk yang wajib, apabila seseorang mengolok oloknya maka ia menjadi murtad, karena ia mengolok olok agama Allah ta’ala.

Allah ta’ala menyebutkan tentang orang orang munafik bahwa mereka mengolok olok agama, seperti dalam firman-Nya:
﴿ وَإِذَا خَلَوْإِلىَ شَيَاطِينِهِمْ ﴾ [البقرة: 14]
Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka,
Maksudnya: apabila orang orang munafik yang mengaku muslim, apabila pergi kepada orang orang kafir dan Yahudi serta selain mereka, mereka berkata:
﴿ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ ﴾ [البقرة: 14]
mereka mengatakan:"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (QS. 2:14)

 

Mereka berkata: sesungguhnya kami masuk Islam hanya untuk mengolok olok, bukan sebenarnya. Karena itu kami bersama kalian wahai orang orang kafir, kami bersamamu di atas agamamu, akan tetapi kami hanya menipu Muhammad dan para sahabatnya, lalu kami menampakkan keislaman, dan kami tidak benar dalam hal itu untuk menipu mereka.

Firman Allah ta’ala:

﴿ اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ ﴾ [البقرة: 15]

Allah akan (membalas) olokan-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (QS. 2:15)

 

Ini hukuman untuk mereka, maka maksud( اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ ): Dia ta’ala membalas olok olokan mereka, sesungguhnya Allah ta’ala mengolok olok mereka, menghina, merendahkan dan menyiksa mereka.

Dan di hari kiamat, apabila mereka ingin selamat, karena mereka diberikan sedikit harapan untuk selamat bersama kaum muslimin, kemudian hal itu diambil dari mereka. Sebagaimana firman Allah ta’ala:

﴿ يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا انظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ﴾ [الحديد: 13]

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman:"Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu".

Ketika orang orang beriman berada di atas cahaya, sebagaimana firman Allah ta’ala:

﴿ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, ... (QS. 66:8)

Mereka berada di atas cahaya dan orang orang kafir di atas kegelapan, karena tidak ada iman bersama mereka, mereka tidak tahu apa yang ada di bawah kaki mereka.

Orang orang munafik diberikan sedikit cahaya di awalnya untuk mengolok olok mereka, lalu mereka merasa bahagian, kemudian diambil dari mereka, lalu mereka berada di atas kegelapan. Ketika itulah mereka meminta pertolongan kepada orang orang beriman, mereka berkata: (انظُرُونَا ) :Maksudnya: tunggulah kami hingga kami menyusul kalian dan meminta cahaya dari kalian. Mereka meminta kaum muslimin berhenti hingga mereka bisa menyusul dan mendapat cahaya dari cahaya mereka:

﴿ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَآءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِن قِبَلِهِ الْعَذَابُ ﴾ [الحديد: 13]

Dikatakan (kepada mereka):"Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)".Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. (QS. al-Hadid:13)

Seperti inilah Allah ta’ala memutuskan di antara makhluknya pada hari kiamat: memisahkan ahli iman dari ahli nifaq, ahli iman berada di surga dan di atas cahaya, dan ahli nifaq dan orang kafir di dalam kegelapan dan di dalam neraka:

(. يُنَادُونَهُمْ):  Maksudnya orang orang munafik berseru kepada kaum muslimin:

( أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ): Maksudnya semasa di dunia, bukankah kami shalat, puasa dan berhaji bersama kalian?

Maka orang orang beriman menjawab:

﴿ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ اْلأَمَانِيُّ حَتَّى جَآءَ أَمْرُ اللهِ وَغَرَّكُم بِاللهِ الْغَرُورُ    [الحديد: 14]

Mereka menjawab:"Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu. (QS.al-Hadid:14)

Gharur: adalah syetan.

) فَالْيَوْمَ لاَيُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ(

Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu Maksudnya tidak diterima dari manusia bahwa ia memberi dirinya dengan harta.

) فَالْيَوْمَ لاَيُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلاَمِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا (

Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir.Maksudnya: kalian dan orang orang kafir adalah sama.

﴿ مَأْوَاكُمُ النَّارُ هِيَ مَوْلاَكُمْ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ [الحديد: 15]

Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu.Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali. (QS. al-Hadid:15)

Perkaranya sangat berbahaya.

Maka yang wajib terhadap seorang muslim: agar ia menghormati Islam, mengagungkan Islam dan perintah perintah agama, janganlah ia mengolok olok sedikitpun dari agama Islam, sekalipun hanya dalam perkara sunnah, namun ia harus mengagungkan agama.

Firman Allah ta’ala:

﴿ ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ  ﴾ [الحج: 32]

Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (QS. Al-Hajj:32)

Dan firman Allah ta’ala:

﴿ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ ﴾ [الحج: 30]

Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Rabbnya. (QS. al-Hajj:30)

Yang wajib: mengagungkan agama, mengagungkan perintah perintah syara’ dan larangan larangan dan menghormatinya. Demikian pula wajib menghormati orang orang beriman, maka tidak boleh bagi seorang muslim mengolok olok saudaranya sesama muslim.

 



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------