الدروس اليومية من السنن والأحكام الشرعية

تأليف: الدكتور بن حسين العبد الكريم - مترجم : أبو فهمي أحمد


PUASA TATHAWWU` (PUASA-PUASA SUNNAH)

Selain puasa wajib pada bulan Ramadhan, Rasulullah juga memberi contoh untuk melakuka puasa sunah pada bulan lainnya. Kapan saja waktunya dan apa saja keutamaannya.

PUASA 6 HARI BULAN SYAWWAL
Abu Ayyub Al-Anshari Radhiallahu Anhu meriwayatkanbahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa yang berpuasa ramadhan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan syawwal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim) HR. Muslim, Ash-Shiyam, 1164; Tirmizi, Ash-Shaum, 759; Abu Dawud, As-Shaum, 2433; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1716; Ahmad, 5/417; Ad-Darimi, Ash-Shaum, 1754.

PUASA SENIN DAN KAMIS
 Abu Qatadah Radhiyallahu Anhu meriwayatkanbahawa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ.
“Hari itu (hari yang bersejarah, kerana) padanya aku dilahirkan dan padanya aku diutus menjadi Rasul - atau pada hari itulah (mula-mula) diturunkan al-Qur'an kepada aku.” (HR. Muslim) [1] HR. Muslim, Ash-Shiyam, 1162;

Kemudian dalam hadits lain, Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallaahu Alaihi waSallam bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Pada hari senin dan kamis semua amalan diperhadapkan (kepada Allah), karenanya saya lebih suka jika amalanku diperhadapkan ketika saya sedang berpuasa”. (HR. At-Tirmizi) Tirmizi, Ash-Shaum, 747; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1740;

Ibunda Aisyha Radhiyallahu Anha berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmizi) Tirmizi, Ash-Shaum, 745; An-Nasa’i, As-Shiyam, 2361; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1739.

PUASA HARI-HARI PUTIH, 3 HARI TIAP BULAN.

Abu Hurairah Radhiallahu Anhu dia berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِيصلى الله عليه وسلم بِثَلَاثٍ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنَامُ
“Kekasihku shallallahu ‘alaihi wasallam telah berwasiat kepadaku untuk melakukan puasa tiga harisetiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dengan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur”. (HR. Al-Bukhari) HR. Bukhari,Ash-Shaum, 1880; Muslim, Shalatul Musafirin wa Qashruha, 721; Tirmizi, Ash-Shaum, 760; An-Nasa’i, Qaiyamul Lail wa Tathawwu’un Nahar, 1687; Abu Dawud, As-Shalat, 1432; Ahmad, 2/505; Ad-Darimi, Ash-Shaum, 1745.

Abdullah bin amru Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
صَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يَعْدِلُ صَوْمَ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa tiga hari setiap bulannya menyamai pahala puasa sepajang masa.” (HR. bukhari) HR. Bukhari, Al-Adab, 5738; An-Nasa’i, Ash-Shiyam, 2393; Abu Dawud, As-Shaum, 2427; Ahmad, 2/158….. Tanggal 13, 14, 15 bulan qamariyah.

Puasa merupakan ibadah yang paling utama. Termasuk dari Rahmat dari dan karunia Allah Azza wa Jalla. Dia tidak menjadika pusa ini sebagai ibadah yang waktunya terbatas, tetapi Allah Azza wa Jalla mensyariatkan puasa sunah pada setiap waktu. Allah hanya mengkhususkan waktu-waktu tertentu dengan tambahan pahala keutamaan pada waktu tersebut dibanding waktu lain. Dan Allah menjadikannya rutinitas (pekanan, bulanan, atau tahunan) sebagai sarana untuk hamba-Nya dalam menambah ketaatan.

FAEDAH DAN HIKMAH YANG DAPAT DIPETIK ADALAH:
1.   Keutamaan puasa enam hari pada bulan syawal, dan jika dilakukan beriringan dengan puasa Ramadhan maka pahalanya menyamai puasa sepanjang masa.
2.   Keutamaan puasa hari Senin dan Kamis.
3.   Dianjurkan puasa tiga hari setiap bulannya, dan pahalanya juga menyamai pahala puasa sepanjang masa.


HUKUM-HUKUM BERKAITAN DENGAN PUASA TATHAWWU` (SUNNAH)

Dalam mengerjakan puasa sunah, ada rambu-rambu yang menyertainya. Ada hari-hari di mana Rasulullah melarang untuk berpiusa di dalamnya. Ini sebagaimana dicontohkan beliau:

BERPUASA PADA HARI JUM`AT:

Abu Hurairah Radhiallahu Anhu beliau berkata, saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam bersabda:
لاَ يَصُوْمَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمْعَةِ إِلاَّ أَنْ يَصُوْمَ يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ
“Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jum’at, kecuali dia berpuasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”. (HR. Muslim)  HR. Muslim, Ash-Shiyam, 1144; Tirmizi, Ash-Shaum, 743; Abu Dawud, As-Shaum, 2420; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1723; Ahmad, 2/526.

Rasulullah juga melarang mengkhususkan malam Jumat dengan shalat malam.  Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Nabi Shallallahu Alaihi waSallam bersabda:
لاَ تَخْتَصُّوْا لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي, وَلاَ تَخْتَصُّوْا يَوْمَ الْجُمْعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ, إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ فِي صَوْمٍ يَصُوْمُهُ أَحَدُكُم
“Jangan kalian mengkhususkan sholat malam pada malam Jum’at dan jangan pula kalian mengkhususkan berpuasa pada hari Jum’at, kecuali puasa yang salah seorang di antara kalian biasa berpuasa padanya”.(HR. Bukhari) HR. Bukhari, Ash-Shaum, 1884; Muslim, Ash-Shiyam, 1144; Tirmizi, Ash-Shaum, 743; Abu Dawud, As-Shaum, 2420; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1723; Ahmad, 2/422.

HARI RAYA IDUL FITHRI DAN IDUL  ADLHA.

Umar bin Al-Khaththab Radhiallahu Anhu berkata:
هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ
“Inilah dua hari yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa padanya: Hari saat kalian berbuka dari puasa kalian (‘iedul fithri) dan hari lainnya adalah hari ketika kalian memakan hewan qurban kalian (‘iedul adh-ha) “. (HR. Al-Bukhari)[1]

HARI TASHRIQ :

Ibnu ‘Umar Radhiallahu Anhuma berkata:
لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
“Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari tasyriq kecuali bagi siapa yang tidak mempunyai hadyu (hewan qurban bagi yang menunaikan haji).” (HR. Al-Bukhari) [1] HR. Bukhari, Ash-Shaum, 1894; Malik, Al-Hajj, 972

Ibadah puasa disyariatkan di semua hari yang ada, selain hari-hari yang telah dikecualikan atau syariat melarang mengkhususkan sautu puasa karena ada hikmah yang agung di balik semua itu.

FAEDAH DAN HIKMAH YANG DAPAT KITA PETIK ADALAH:
1.   Larangan mengkhususkan puasa pada Hari Jumat, kecuali jika bertepatan dengan kebiasaan puasanya.
2.   Larangan puasa pada hari Raya; Idul Fitri dan Idul Adha serta pada hari-hari Tasyriq.



[1] HR. Bukhari, Ash-Shaum, 1889; Muslim, Ash-Shiyam, 1722; Tirmizi, Ash-Shaum, 7471; Abu Dawud, As-Shaum, 2416; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1722; Ahmad, 2/40; Malik, An-Nida’u lish Shalah, 972.


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------