KAJIAN: 29 SYA`BAN 1437 H
Materi Kajian Minggu IV (22-29 SYA`BAN 1437 H)
MATERI KAJIAN: AHAD, 05 JUNI 2016
Oleh Abu Fahmi Ahmad, Yayasan Mafaza Indonesia
Sumber:

ุงู„ุฏุฑูˆุณ ุงู„ูŠูˆู…ูŠุฉ ู…ู† ุงู„ุณู†ู† ูˆุงู„ุฃุญูƒุงู… ุงู„ุดุฑุนูŠุฉ
ุชุฃู„ูŠู: ุงู„ุฏูƒุชูˆุฑ ุจู† ุญุณูŠู† ุงู„ุนุจุฏ ุงู„ูƒุฑูŠู… - ู…ุชุฑุฌู… : ุฃุจูˆ ูู‡ู…ูŠ ุฃุญู…ุฏ
KEUTAMAAN SHAUM RAMADLAN

Pengantar Dari penerjemah:
Sebagian salaf mengatakan bahwa apabila bulan Rajab itu dimisalkan sebagai bulan menanam bibit tanaman, dan bulan Sya`ban itu bulan mengairi-memupuk dan membesarkan tanaman, maka bulan Ramadlan adalah sebagai bulan memanen hasil tanaman. Mengapa ? sebab pada bulan Ramadlan itulah Allah Subhanahu wa Ta`ala membuka pintu-pintu langit, menutup pintu-pintu Neraka, mengikat Seatan-setan, dan membuka pintu berkah selebar-lebarnya. Di bulan Ramadlan itulah hamba-hamba Allah yang beriman diseru untuk menjalani Shaum Ramadlan satu bulan penuh, dengan disertai memperbanyak amalan-amalan kebajikan seperti memperbanyak sholat sunnah, Sholat Lail-Qiyamullail-Tarawih, banyak sedekah, banyak membaca dan mentadabburi Al Qur`anul Karim, ber i`tikaf di sepuluh hari terakhir,  silaturrahim dan banyak lagi….. Oleh karena nya Nabi menyebutnya sebagai bulan penuh barokah. Di daamnya ada satu malam yang apabila beribadah nilainya setara dengan 1000 bulan.

Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam bersabda: (Hadits Qudsiy)

ู‚َุงู„َ ุงู„ู„َّู‡ُ ูƒُู„ُّ ุนَู…َู„ِ ุงุจْู†ِ ุขุฏَู…َ ู„َู‡ُ ุฅِู„َّุง ุงู„ุตِّูŠَุงู…َ ูَุฅِู†َّู‡ُ ู„ِูŠ ูˆَุฃَู†َุง ุฃَุฌْุฒِูŠ ุจِู‡ِ ูˆَุงู„ุตِّูŠَุงู…ُ ุฌُู†َّุฉٌ ูˆَุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ูŠَูˆْู…ُ ุตَูˆْู…ِ ุฃَุญَุฏِูƒُู…ْ ูَู„َุง ูŠَุฑْูُุซْ ูˆَู„َุง ูŠَุตْุฎَุจْ ูَุฅِู†ْ ุณَุงุจَّู‡ُ ุฃَุญَุฏٌ ุฃَูˆْ ู‚َุงุชَู„َู‡ُ ูَู„ْูŠَู‚ُู„ْ ุฅِู†ِّูŠ ุงู…ْุฑُุคٌ ุตَุงุฆِู…ٌ ูˆَุงู„َّุฐِูŠ ู†َูْุณُ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ู„َุฎُู„ُูˆูُ ูَู…ِ ุงู„ุตَّุงุฆِู…ِ ุฃَุทْูŠَุจُ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ู…ِู†ْ ุฑِูŠุญِ ุงู„ْู…ِุณْูƒِ ู„ِู„ุตَّุงุฆِู…ِ ูَุฑْุญَุชَุงู†ِ ูŠَูْุฑَุญُู‡ُู…َุง ุฅِุฐَุง ุฃَูْุทَุฑَ ูَุฑِุญَ ูˆَุฅِุฐَุง ู„َู‚ِูŠَ ุฑَุจَّู‡ُ ูَุฑِุญَ ุจِุตَูˆْู…ِู‡ِ

“Allah Ta’ala telah berfirman: “Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu adalah benteng (dari api neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan ‘Aku orang yang sedang shaum’. Dan demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabnya dia bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu”. (HR. Al-Bukhari)[1] HR. Al-Bukhari, Ashshaum, 1805; Muslim,  Ash-Shiyam, 1151; Tirmidzi, Ash-Shaum, 764; An-Nasa’i, Ash-Shaum, 2216; Abu Dawud, Ash-Shaum, 2363; Ibnu Majah, As-Shiyam, 1638; Ahmad, 2/273; Malik, Ash-Shiyam, 689.

Mengenal keutamaan puasa Ramadhan juga dikuatkan dalam hadits shahih berikut:

Abu Hurairah Radhiallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam bersabda:
ู…َู†ْ ู‚َุงู…َ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْู‚َุฏْุฑِ ุฅِูŠْู…َุงู†ًุง ูˆَุงุญْุชِุณَุงุจًุง ุบُูِุฑَ ู„َู‡ُ ู…َุง ุชَู‚َุฏَّู…َ ู…ِู†ْ ุฐَู†ْุจِู‡ِ
Barangsiapa yang menegakkan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni seluruh dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari) [1] HR. Al-Bukhari, As-hshaum, 1802; Muslim,  Ash-Shalatul Musafirin wa Qashruha, 760; Tirmidzi, Ash-Shaum, 683; An-Nasa’i, Ash-Shaum, 2202; Abu Dawud, Ash-Shalat, 1372; Ahmad, 2/241; Ad-Darimi, Ash-Shiyam, 1776.

Allah Azza wa Jalla mensyariatkan Ibadah Shaum dan menjadikannya sebagai  ibadah yang khusus untuk diri-Nya dibanding ibadah-ibadah lainnya sebagai bentuk pemuliaan terhadap ibadah puasa.

Allah juga menjanjikan bagi orang yang berpuasa dengan pahala yang besar, serta menjadikan puasa Ramadhan sebagai salah satu sebab diampuninya dosa.

Faedah dan Pelajaran yang dapat kita petik adalah:
1.   Keutamaan puasa Ramadhan.
2.   Besarnya pahala puasa Ramadhan.
3.   Melaksanakan puasa Ramadhan dengan penuh iman dan pengharapan merupakan sebab diampuninya dosa-dosa yang telah lalu.


LARANGAN MENDAHUKLUI RAMADLAN DENGAN BERPUASA DAN BERDOSA SAAT MELIHAT HILAL

Kiranya  perlu bagi kita, orang-orang beriman,  memperhatikan dengan seksama batas awal masuknya Ramadhan. Hal ini ditentukan oleh hilal. Sehingga nilai puasa wajib Ramadhan hanya berlaku setelah muncul  hilal.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi waSallam beliau bersabda:

ู„َุง ูŠَุชَู‚َุฏَّู…َู†َّ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ุฑَู…َุถَุงู†َ ุจِุตَูˆْู…ِ ูŠَูˆْู…ٍ ุฃَูˆْ ูŠَูˆْู…َูŠْู†ِ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْ ูŠَูƒُูˆู†َ ุฑَุฌُู„ٌ ูƒَุงู†َ ูŠَุตُูˆู…ُ ุตَูˆْู…َู‡ُ ูَู„ْูŠَุตُู…ْ ุฐَู„ِูƒَ ุงู„ْูŠَูˆْู…َ

“Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang sudah biasa melaksanakan puasa (sunnah) maka pada hari itu dia dipersilahkan untuk melaksanakannya”. (HR. Al-Bukhari)  HR. Al-Bukhari, As-hshaum, 1815; Muslim,  Ash-Shiyam, 1802; Tirmidzi, Ash-Shaum, 684; An-Nasa’i, Ash-Shaum, 2173; Abu Dawud, Ash-Shaum, 2335; Ahmad, 2/497; Ad-Darimi, Ash-Shiyam, 1689.

Ammar bin Yasir Radhiyallahu Anhu berkata:

ู…َู†ْ ุตَุงู…َ ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุดُูƒُّ ูِูŠู‡ِ ุงู„ู†َّุงุณُ ูَู‚َุฏْ ุนَุตَู‰ ุฃَุจَุง ุงู„ْู‚َุงุณِู…ِ

“Barang siapa yang berpuasa pada hari syak (yang diragukan) maka dia telah durhaka terhadap Abu Al-Qasim (Rasulullah) shallallahu alaihi wasallam.” (HR. Abu Daud) [1] HR. Tirmidzi, Ash-Shaum, 686; An-Nasa’i, Ash-Shaum, 2188; Abu Dawud, Ash-Shaum, 2334; Ibnu Majah, 1645; Ad-Darimi, Ash-Shaum, 1682.

Apabila saat melakukan ru`yatul hilal mendapatin kesusahan dalam  menentukan (melihat) hilal karena matahari bulan tertutup awan, maka menggenapkan bulan sya`ban menjadi 30 hari.
Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata bahwa Nabi Shallallahu Alaihi waSallam bersabda:

ุตُูˆู…ُูˆุง ู„ِุฑُุคْูŠَุชِู‡ِ ูˆَุฃَูْุทِุฑُูˆุง ู„ِุฑُุคْูŠَุชِู‡ِ ูَุฅِู†ْ ุบُุจِّูŠَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูَุฃَูƒْู…ِู„ُูˆุง ุนِุฏَّุฉَ ุดَุนْุจَุงู†َ ุซَู„َุงุซِูŠู†َ

“Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal ramadhan) dan berbukalah kalian karena melihatnya (hilal syawal). Apabila kalian terhalang oleh awan maka sempurnakanlah jumlah bilangan hari bulan Sya’ban menjadi tiga puluh”. (HR. Al-Bukhari) [1] HR. Al-Bukhari, As-hshaum, 1810; Muslim,  Ash-Shiyam, 1081; Tirmidzi, Ash-Shaum, 684; An-Nasa’i, Ash-Shaum, 2117; Abu Dawud, Ash-Shaum, 2335; Ibnu Majah, 1655; Ahmad, 2/497; Ad-Darimi, Ash-Shiyam, 1685.

Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu Anhu meriwayatkannya bahwasannya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam jika melihat bulan sabit beliau mengucapkan:

ุฃَู„َّู„ู‡ُู…َّ ุฃَู‡ْู„ِู„ْู‡ُ ุนَู„َูŠْู†َุง ุจِุงู„ْุฃَู…ْู†ِ ูˆَุงู„ْุฅِูŠْู…َุงู†ِ ูˆَุงู„ุณَّู„ุงَู…َุฉِ ูˆَุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…ِ ุฑَุจِّูŠْ ูˆَุฑَุจُّูƒَ ุงู„ู„ู‡ُ ู‡َู„ุงَู„ ุฑُุดْุฏٍ ูˆَุฎَูŠْุฑٍ

“Allahumma Ahlilhu alaina bil amni wal imnai was salamati wal islam, rabbi wa rabbukallah, hilalu rusydin wa khairin (terbitkanlah bulan tersebut kepad akami dengan aman, iman, keselamatan serta islam! Tuhanku dan tuhanmu adalah Allah. Hilal sebagai petunjuk dan kebaikan.” (HR. Tirmidzi)[1]

Shaum Ramadhan merupakan ibadah yang Allah Azza wa Jalla telah menentukan waktu pelaksanannya dengan waktu tertentu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang dengan sangat berpuasa satu atau dau hari sebelum memasuki Ramadhan. Karena hal itu termasuk berlebih-lebihan dan melampui batas yang telah ditentukan Allah Azza wa Jalla.

Faedah Yang dapat kita petik dari uraian di atas adalah:
1.   Allah mengharamkan mendahului puasa Ramadhan dengan berpuasa satu atau dau hari sebelumnya, kecuali bagi yang sudah terbiasa puasa sunah.
2.   Bahwasannya puasa itu tergantung dengan  ru`yatul hilal (terlihatnya hilal), atau menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari (jika awan mendung dan hilal 1 Ramadlan tidak dapat terlihat)
3.   Dianjurkan membaca doa sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam..




[1] HR. Tirmidzi, Ad-Da’awat, 3451; Ahmad, 1/162; Ad-dArimi, Ash-Shaum, 1688.


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------