ANTARA DOSA DAN MUSIBAH, oleh: ust Abu Fahmi Ahmad
إن الحمد لله، نحمده، ونستعينه، ونستغفره، ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أرسله الله تعالى بين يدي الساعة بشيرًا، ونذيرًا، وداعيًا إلى الله بإذنه وسراجًا منيرًا، فبلغ الرسالة، وأدى الأمانة، ونصح الأمة، وجاهد في الله حق جهاده، بلسانه، ويده، وماله، حتى أتاه اليقين فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله، وأصحابه، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
Merupakan salah satu persoalan manhaj yang perlu dipahami secara benar, adalah persoalan yang trkait antara maksiat dan musibah.
Ahlussunnah wal Jama`ah memiliki pemahaman yang cantik sesuai al Qur`an dan as Sunnah, sebagaimana dipahami oleh salafush shalih, yaitu: “Setiap apa saja yang menimpa kita, penyebabnya adalah tangan kita (pekerjaan) sendiri” sebagaimana dinyatakan dalam al Qur`an surat Asy syura: 30, an Nisa`: 79
كما قال الله تعالى :{وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت ايديكم .. الشورى : 30)
{وما أصابك من سيئة فمن نفسك .. النساء : 79}
Ibnu Katsir rahimahullah di dalam kitab Tafsirnya, mengatakan: bahwa yang dimaksud dengan “min nafsika” adalah “bi dzambika” (karena dosamu), ini pernyataan jumhur salafush shalih. Sedangkan Qatadah Ra memaknainya dengan: “hukuman atas kamu wahai bani Adam karena dosamu sendiri” (Tafsir Ibn Katsir 1: 528).
Allah menyebutkan musibah atau bencana dengan kata “mushiibah”, bukan “al mushibah”…. Ini menunjukkan kata “infinitive atau isim nakirah”, begitu pula ketika menyebutkan keburukan atau dosa atau kemaksiatan, dengan lafazh “sayyi`ah”, bukan dengan “as sayyi`ah”….. dgn isim nakirah. Ini maknanya menunjukkan “makna umum, tanpa ada nya pengecualian”, yaitu semua bentuk musibah dan semua bentuk sayyi`ah, baik yang kecil atau besar, baik zhahir maupun sembunyi, baik yang sumbernya dari diri pribadi (dari dalam, daakhili) maupun yang sumbernya dari luar (kharijii)
 
قال صلى الله عليه وسلم: (ما اختلج عرق ولا عين إلاّ بذنب,وما يدفع الله عليه أكثر ..رواه الطبراني وصححه الألباني في صحيح الجامع 5521)
(المصائب والأمراض والأحزان في الدنيا جزاء ..حلية الأولياء 8: 119 , وصححه شيخنا في صحيح الجامع 6717)
(خمس بخمس , ما نقض قوم العهد إلا سُلِّط عليهم عدوّهم , وما حكموا بغير ما أنزل الله إلا فشا فيهم الفقر , ولا ظهرت فيهم الفاحشة إلا فشا فيهم الموت , ولا طفّفوا المكيال إلا منعوا النبات , وأخذوا بالسنين , ولا منعوا الزكاة إلا حُبِسَ عنهم القطر ... الطبراني في الكبير 11: 10992, وصححه شيخنا في صحيح الجامع 3240)
وقال الله تعالى  في أحد من هزيمة عُلِّقَ بما كسبت أيدى المؤمنين:{ولقد صدقكم الله وعده إذ تحسّوهم بإذنه..حتى إذا فشلتم وتنازعتم في الأمر وعصيتم..آل عمران 152}
وما حدث في حنين من التولّى :
{ويوم حنين إذ أعجبتكم كثرتكم فلم تغن عنكم شيئا وضاقت عليكم الأرض بما رحبت ثم ولّيتم مدبرين ... التوبة : 25} .{فأعرضوا فأرسلنا عليهم سيل العرم .. سبأ : 16}. {وظلموا أنفسهم فجعلناهم أحاديث ومزّقناهم كلّ ممزّق إنّ في ذلك لآيات لكلّ صبار شكور .. سبأ: 19}
لم يُرج (الله) ذلك إلى الأسباب المادية , رغم وجودها , بل جعل سبب ذلك : إعرضهم عن دينهم , وظلمهم أنفسهم , وأناط الفعل بنفسه .
وكذلك لما هُزِمَ المسلمون في أحد , وفي أول معركة حنين , لم يرجع الله ذلك إلى أسباب عسكرية , رغم وجودها , ولكنه – سبحانه – أرجع ذلك إلى ما كسبت أيديهم.
وبناء على هذا المفهوم المهم , كان أفراد الطائفة المنصورة الأولى , يُرجعون كلّ مصائبهم وهمومهم وأمراضهم الفردية والجماعية إلى ما كسبت أيديهم.
قال ابن كثير رحمه الله عند قوله تعالى {فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة أو يصيبهم عذاب أليم ... النور : 63} أي : عن امر رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو : سبيله , ومنهاجه , وطريقه , وسنته وشريعته ...  أي : في الدنيا بتقليل , أو حدّ , أو حبس , أو نحو ذلك .... (تفسير ابن كثير 3: 319)
أن المنهاج قسم من أقسام الدين , وهو محوره الذي يجب السير عليه , قال تعالى {لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا} المائدة: 48. وقال صلى الله عليه وسلم في حديث حذيفة : ثم تكون خلافة على منهاج النبوة. (أحمد 4: 273, وصححه شيخنا في الصحيحة: 5.
والمنهاج هو : الطريق والسبيل الذي تسير عليه الجماعة المسلمة لتحقيق أمر العقيدة في القلب ,
وإقامة شرع الله في الأرض.
اعتقاد ما اعتقده الصحابة ... وسلوك الطريق الذي سلكوا في الفهم والعلم , والتربية والعبادة , والخلق والأدب , والدعوة والحكم , وطريق الوصول إلى الحكم
والكف عن كل مسألة لم يبحثوها , والإعراض عن كل طريق لأعرضوا عنه , ولم يعرفوه
Allah SWT telah menakdirkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang umat Islamnya paling banyak di muka bumi. Tidak ada negara manapun yang penduduk Muslimnya lebih banyak dari negara kita. Dengan anugerah Ilahi berupa sumber daya alam yang berlimpah, sampai pertengahan dasawarsa 1990-an Indonesia dipandang oleh dunia internasional sebagai salah satu dari The Asian Tigers (Macan-Macan Asia) di bidang ekonomi.

Tiba-tiba nikmat Allah itu tercerabut dari negeri ini. Krisis demi krisis menimpa negara dan bangsa Indonesia. Berbagai bencana alam datang silih berganti. Kejahatan merajalela, sifat ramah bangsa kita menghilang, hubungan antar agama dan antar suku kadang-kadang menjadi renggang.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi di negeri kita ini? Mengapa nikmat Allah berubah menjadi bencana? Mengapa negeri yang kaya raya dan terpandang kini menjadi negeri termiskin dan penghutang terbesar di dunia? Mengapa masyarakat yang terkenal santun dan rukun berubah menjadi liar dan saling bermusuhan? Mengapa orang-orang yang tidak berdosa atau bersalah harus pula menanggung musibah ini? Bukankah mayoritas penduduk negeri ini mengaku beriman kepada Allah, dan bukankah di negeri ini terdapat banyak ulama ahli waris para nabi dan pemberi peringatan?

Kita mungkin akan tersadar jika membaca firman Allah dalam Surat al-Anfal ayat 25:
5. dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya.
Juga Surat al-Anfal ayat 53–54:
53. (siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri[621], dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
54. (keadaan mereka) serupa dengan Keadaan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya Maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
[621] Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepada Allah.
Mungkin bangsa kita telah zalim sebagaimana Fir`aun dan para menterinya: Qarun, Haman, Bal`am serta para pengikutnya.
Boleh jadi para penguasa, para wakil rakyat di parlemen dan para pengusaha telah menjadi rakus seperti Qarun yang mengumpulkan kekayaan dan harta tanpa peduli halal atau haram.

Jangan-jangan para sarjana, ilmuwan dan kaum intelektual dalam masyarakat kita telah menjadi Haman yang mendedikasikan kecendekiaannya untuk kepentingan penguasa dan mengelabui rakyat. Dan tidaklah terbayangkan jika para ulama dan ahli agama dalam masyarakat kita telah menjadi seperti Bal`am yang menjual ayat-ayat Allah demi kepuasan nafsu dan mengemas kecintaan pada dunia dengan bungkus agama.

Saudaraku, jika anda mukmin dan intelek, maka dengarkanlah perkataan syaikh Mohammad Shalih ibnu Utsaimin rahimahullah, dalam kitabnya “Kitabul `ilmi” Berikut ini:
“Ilmu adalah amal shalih yang paling utama dan ibadah yang paling mulia serta paling utama diantara ibadah-ibadah sunnah, karena ilmu termasuk jenis jihad di jalan Allah, sebab sesungguhnya agama Allah hanya akan tegak melalui dua perkara:

Pertama: Melalui ilmu dan penjelasan,
Kedua: melalui perang dan senajata.

Kedua perkara tersebut merupakan keharusan. Sebab agama ini tak mungkin tegak dan menang tanpa keduanya. Namun yang pertama lebih dipentingkasn daripada yang kedua…. Sebab Nabi Saw tidak memulai perang kecuali didahului oleh dakwah (dan ilmu). Jadi, ilmu lebih didahulukan daripada perang

Menurut beliau, bahwa pada dasarnya ilmu yang layak mendapat pujian dari Allah di dalam kitab Nya dan oleh Rasulullah dalam sunnahnya adalah ilmu-ilmu syariat, ilmu nafi`dank hair.
Adapun untuk ilmu-ilmu lain (non syariah) apabila dapat membantu pemiliknya dalam menaati Allah SWT, dapat menolong Dien (agama) Nya, dan member manfaat bagihamba-hamba Nya, maka ilmu umum itu menjadi Nafi` (bermanfat) dan khoir (baik)..namun jika tidak demikian, ilmu umum itu menjasdi buruk dan tidak member manfaat. (Syaikh Ibn Utsaimin dalam Kitabul `ilmi).

Atau barangkali kita telah terbiasa bersikap feodal seperti umat Nabi Nuh a.s. yang senang disanjung dan suka menghina sesama hanya karena perbedaan status sosial. Padahal Nabi Nuh a.s. telah berseru: Mengapa kamu tidak bertaqwa? Lalu Allah menghanyutkan mereka dengan air bah tanpa sisa (Asy-Syu`ara’ 105-122).

Atau barangkali kita telah bersikap sombong seperti kaum `Ad yang tidak mau mendengar nasehat karena merasa menguasai ilmu dan teknologi.
Padahal Nabi Hud a.s. telah berseru: Mengapa kamu tidak bertaqwa? Lalu Allah membinasakan mereka semua (Asy-Syu`ara’ 123-140).
Atau barangkali kita telah menjadi serakah seperti kaum Tsamud yang mencari kekayaan dengan cara yang bathil. Padahal Nabi Shaleh a.s. telah berseru: Mengapa kamu tidak bertaqwa? Lalu Allah menurunkan azab bagi mereka (Asy-Syu`ara’ 141-159).
Atau barangkali kita telah melampaui batas seperti penduduk Sodom yang merusak tatatan rumah tangga dan nilai-nilai kehidupan keluarga. Padahal Nabi Luth a.s. telah berseru: Mengapa kamu tidak bertaqwa? Lalu Allah melenyapkan mereka (Asy-Syu`ara’ 160-175)
Atau barangkali kita suka berlaku curang seperti penduduk Aikah yang merugikan hak-hak orang lain. Padahal Nabi Syu`aib a.s. telah berseru: Mengapa kamu tidak bertaqwa? Lalu Allah mendatangkan siksaan bagi mereka (Asy-Syu`ara’ 176-191).
Begitulah akibat masyarakat yang mendustakan seruan ‘taqwa’.
Maka jelaslah bahwa "MUSIBAH, BALA', dan UJIAN" di dunia ini sebagai akibat dari "Perbuatan Maksiat Manusia", yang berpaling dari seruan Allah dan Rasul-Nya.
فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة أو يصيبهم عذاب شديد.
Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. QS 24 : 63
152. dan Sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa'at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu[237] dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai[238]. di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka[239] untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah mema'afkan kamu. dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman. QS 3 : 152

[237] Yakni: urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad s.a.w. karena beliau telah memerintahkan agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditunjukkan oleh beliau dalam Keadaan bagaimanapun.
[238] Yakni: kemenangan dan harta rampasan.
[239] Maksudnya: kaum muslimin tidak berhasil mengalahkan mereka.

165. dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS 3 : 165

"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. QS 9 : 25

16. tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr[1237].

17. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.

18. dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman[1238].

19. Maka mereka berkata: "Ya Tuhan Kami jauhkanlah jarak perjalanan kami[1239]", dan mereka Menganiaya diri mereka sendiri; Maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi Setiap orang yang sabar lagi bersyukur. QS SABA' : 16-19

[1236] Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma'rib.
[1237] Pohon Atsl ialah sejenis pohon cemara pohon Sidr ialah sejenis pohon bidara.
[1238] Yang dimaksud dengan negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya ialah negeri yang berada di Syam, karena kesuburannya; dan negeri- negeri yang berdekatan ialah negeri-negeri antara Yaman dan Syam, sehingga orang-orang dapat berjalan dengan aman siang dan malam tanpa terpaksa berhenti di padang pasir dan tanpa mendapat kesulitan.
[1239] Yang dimaksud dengan permintaan ini ialah supaya kota-kota yang berdekatan itu dihapuskan, agar perjalanan menjadi panjang dan mereka dapat melakukan monopoli dalam perdagangan itu, sehingga Keuntungan lebih besar.
المصائب والأمراض والأحزان في الدنيا جزاء (صحيح الجامع صححه الألباني ، 6717)
MAKA MENJADI JELASLAH, BAHWA BUAH MAKSIAT DAN DOSA ADALAH BENCANA, DIDUNIA MAUPUN DI AKHIRAT. DALAM MAYAT DI ATAS DISEBUTKAN BAHWA BENCANA MENIMPA NABI SAW DAN PARA SHAHABATNYA KETIKA PERANG UHUD, HUNAIN, JUGA YANG MENIMPA NEGERI SABA' ADALAH KARENA KEMAKSIATAN, DAN BUKAN KARENA SALAH KELOLA (MANAJEMEN ATAU STRATEGI), WALAU ITU ADA NAMUN KECIL PENGARUHNYA.
 Barangkali kita telah melakukan hal-hal serupa dengan mereka sehingga musibah menimpa bangsa kita. Marilah kita ubah musibah ini menjadi nikmat kembali, dengan mengubah perilaku pribadi dan perilaku masyarakat kita. Sebagai individu, marilah kita buang arogansi Fir`aun, kerakusan Qarun, kelicikan Haman dan kemunafikan Bal`am. Sebagai bangsa, marilah kita tinggalkan sikap feodal kaum Nuh, kesombongan kaum `Ad, keserakahan kaum Tsamud, tabiat menyimpang penduduk Sodom, dan kecurangan penduduk Aikah. Insya Allah, bangsa Indonesia akan kembali ke tempat terhormat jika kita menerapkan nilai-nilai ketaqwaan dalam perbuatan nyata, bukan dalam slogan dan ucapan semata.
PERHATIKAN LAH UCAPAN IBNUL QAYYIM RAHIMAHULLAH :
فكل نقص وبلاء ، وشر في الدنيا والآخرة ، فسببه الذنوب ، ومخالفة أوامر الرب ، فليس في العالم شرّ قطّ إلا والذنوب وموجبتها
Maka seluruh kekurangan dan bala', kejelekan (keburukan) di dunia dan di akhirat, sebab utamanya adalah dosa manusia, dan menyelisihi perintah-perintah Rabbnya… Maka tak ada satu kejelekan dan kejahatan di dunia kecuali DOSA lah sebagai penyebabnya" (Madarijus Salikin, 1: 424).

Hadirin dan hadirat yang berbahagia,

Akhirnya, marilah kita memanjatkan doa kepada Allah `Azza wa Jalla. Semoga Dia berkenan mengabulkan segala permohonan kita.

Allahumma Ya Rabbana, telah banyak Engkau berkahi kami dengan rahmat karunia-Mu, namun kami sering ma`shiyat kepada-Mu. Telah banyak Engkau penuhi kenikmatan hidup kami dengan kemurahan-Mu, namun kami sering ingkar dan tidak bersyukur kepada-Mu. Telah banyak Engkau tutupi aib dan kekurangan kami dengan kemuliaan-Mu, namun kami sering menganiaya diri kami sendiri. Betapa banyak sudah dosa yang kami lakukan, betapa beratnya siksa yang akan kami tanggung, sehingga kami malu berdoa kepada-Mu. Namun, kemana lagi kami harus mengadu dan memohon ampun Ya Allah, kecuali hanya kepada-Mu.

Kami tidak putus harapan mengadu pada-Mu. Kami tidak letih meminta dan mengharap pada-Mu. Betapapun besarnya kesalahan dan dosa kami, maaf dan ampunan-Mu meliputi segala sesuatu. Karena itu Ya Allah, ampunilah segala dosa kami, hapuskanlah segala kesalahan kami, bersihkan hati dan jiwa kami, indahkan akhlaq dan kelakuan kami, sambungkan kembali persaudaraan di antara kami, angkatlah bangsa kami Ya Allah dari jurang kehinaan, berilah kami pemimpin yang mampu membimbing kami ke arah kebaikan, dan tunjukkan bagi kami jalan keselamatan dunia dan akhirat agar kami tidak tersesat. Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Kabulkanlah doa permohonan kami.
اللهم إنا نسألك العفو والعافية ، والمعافات الدائمة في الدين والدنيا والآخرة ، والفوز بالجنة والنجاة من النار
اللهم إنا نسألك مجيباتِ رحمتك ، وعزائم مغفرتك ، والسلامة من كل إثم ، والغنيمة من كل برّ ، والفوز بالجنة والنجاة من النار
اللهم إنا نسألك إيمانا كاملا ، ويقينا صادقا ، وعلما نافعا ، ورزقا واسعا ، وقلبا خاشعا  ،ولسانا ذاكرا  ، وحلالا طيبا ، وتوبة نصوحا  ،و توبة قبل االموت ، ورحمة عند االموت ، ومغفرة ورحمة بعد الموت، والعفو عند الحساب ، والفوز بالجنة ، والنجاة من النار
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار، وادخلنا جنة مع الأبرار ، يا عزيز يا غفار يا رب العالمين
أسأل الله العظيم رب العرش الكريم بأسمائه الحسنى وصفاته العُلى أن يجعل هذا العمل وغيره خالصاً لوجهه الكريم، وأن ينفعني به في حياتي وبعد مماتي. كما أسأله أن يجعل لهذا الجهد قبولاً عند عباده، إنه سميع مجيب. وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته




0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------