PENGHALANG KE-3 : DOSA-DOSA BESAR YANG BERSIFAT BATHIN.
Yang termasuk dosa-dosa besar yang bersifat bathin sangtatlah banyak. Seperti : sombong, congkak, hasad, riya, ujub dan lain sebagainya. Dosa-dosa besar bathin ini  lebih berbahaya dari dosa dosa besar lainnya , seperti zina, mencuri, mium khomer, dll.
Apabila penyakit ini ada pada diri seorang hamba, maka dapat menjadi penghalang antara hati hamba dan Allah Ta’ala. Oleh karena itu maka jalan untuk sampai kepada Allah terputus dengan hati,  bukan dengan anggota badan, dan penyakit hati inilah yang  menjadi pemutus hati hamba dan Allah ta’ala.
PENGHALANG KE-4 : DOSA DOSA BESAR
Yang termasuk doss-dosa besar seperti: mencuri, minum khamr, zina, dan lain sebagainya.
Saudaraku …….
Patut kita pahami bahwa tidak ada dosa-dosa kecil yang di lakukan secara terus  menerus, dan  tidak ada dosa besar yang di barengi dengan istighfar dan taubat,

Dengan demikian, ada kalanya dosa- dosa kecil-pun bisa menjadi dosa besar apabila memenuhi 6 kriteria:
1-    Apabila dilakukan secara terus menerus (kontinu)
Sebagai contoh: seseorang yang melihat lawan juenis yang bukan mahram, maka ke dua matanya tengah melakukan zina,  dan zina nya itu adalah melihat. Akan tetapi zina mata lebih ringan dari pada zina kemaluan, dengan melihatnya secara terus meners maka berubah menjadi dosa besar, karena tidak ada dosa kecil yang di lakukan secara terus menerus.
2- Meremehkan dosa
Sebagai contoh : engkau bekata kepada seorang perokok, 'bertaqwalah kepada Allah, sebab merokok adalah perbuatan yang diharamkan, sementara engkau telah memasuki usia tua, artinya bahwa pada dirimu telah terdapat beberapa tanda:
A.     Rambutmu telah ber uban
B.     Jenggot mu sudah memutih
C.    Engkau orang yang fakir
    Dengan adanya 3 tanda di atas , sepatutunya engkau berhenti merokok, namuin dengan enaknya seorang  seorang perokok tadi menjawab, 'ini hanyalah termasuk dosa kecil.
3 – Bangga melakukan kemaksiatan dan berbuat dosa
      Terkadang engkau melihat pelaku maksiat yang menampakkan kesenangannya dengan dosa yang di perbuatnya, padahal sikap merasa senang dengan berbuat dosa itu lebih berat dari dosa yang dilakukannya, maka dia pun senang  terhadap dosa yang diperbuatnya, sehingga ia pun merasa senang ketika mencela atau membnuh orang lain, padahal Rosulullah Saw pernah bersabda, "mencela orang muslim adalah fasiq, sedangkan membunuhnya adalah kekafiran, atau senang dalam mencela wanita muslimat padahal Allah telah berfirman:
إن الذين يحبون أن تشيع الفاحشة في الذين آمنوا لهم عذاب أليم (سورة النور: 19)
"Sesungguhnya orang-orang yang suka menyebarkan berita keji di kalangan orang-orang beriman, bagi mereka itu adzab yang sangat pedih" QS An Nur: 19.
Wahai manusia, maka renungkanlah olehmu, bahwa sikap merasa senang dalam berbuat dosa itu lebih berat dari dosa itu sendiri.
4 –Menganggap Remeh Dosa yang telah Allah tutupi
      Abdulloh ibn Abbas Ra pernah berkata : "wahai para pelaku dosa, janganlah merasa aman dengan akibat buruk dari perbuatan dosa tersebut, dan jika engkau memperturutkan hawa nafsumu untuk berbuat dosa maka itu lebih buruk dari dosa itu sendiri, sedikitnya rasa malu ketika engkau berbuat dosa terhadap orang-orang yang berada di sekitarmu, itu lebih besar dari dosa itu sendiri. Ketika engkau tertawa, padahal engkau tidak tau apa yang akan Allah perbuat akibat dari dosa yang diperbuat, itu lebih buruk dari dosa itu sendiri.  Dan takutmu dari angin yang menyingkapkan tirai mu padahal engkau dalam berbuat dosa , namun engkau tidak takut dari adab Allah. Yang demikian itu lebih  buruk dari dosa itu sendiri.
5. Terang terangan dalam Berbuat Dosa
Telah dikisahkan pada satu malam ada seorang telah bermaksiat kepada Allah, lalu Allah menutupi aibnya. Namun justru di siang harinya, dia menceritakan maksiat yang diperbuatnya semalam itu, maka dia telah membongkar apa yang telah Allah tutupi.     Rosululloh telah bersabda dalam hadist yang shahih:
كل أمتي معافى إلا المجاهرين ، وإن المجاهرة أن يعمل الرجل بالليل عملا ثم يصبح وقد ستره الله عليه فيقول يا فلان عملت البارحة كذا وكذا .  وقد بات يستره ربه ويصبح يكشف ستر الله عليه.
    "Setiap umat ku di maafkan dosa-dosanya,  kecuali orang yang terang terang-terangan dan bangga dalam berbuat dosa. Dan sesungguhnya al Mujaharah itu adalah seseorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, lalu di pagi harinya menceritakannya kepada orang lain, padahal Allah telah menutupinya, lalu berkata, 'hai fulan, aku telah melakukan ini dan itu (kemaksiatan), sementara malam harinya Allah telah menutupinya, dan pada pagi harinya ia membuka apa yang telah Allah tutupi atasnya"
6-Menjadi Publik Figur (Tokoh) Panutan:
Sebagai contoh: engkau sebagai Manager suatu Pabrik (Perusahaan) atau sebagai Rektor  di sebuah Universitas atau sosok figur yang terkena, lalu engkau terbiasa  merokok atau mengosumsi narkoba, kemudian Anda diikuti oleh bawahan anda, atau contoh lain ada seorang pemudi yang memakai celana yang ketat yang di ikuti oleh orang lain, maka keadaan seprti inilah yang di sabdakan oleh nabi dalam hadist nya yang berbunyi:
من سنّ في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزاره شيء.
(رواه المسلم)




0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------