Ilmu Nafi` dan Ghair Nafi`



ILMU BERMANFAAT DAN ILMU TAK BERMANFAAT

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:
والعلم ما قام عليه الدليل، والنافع منه ماجاء به الرسول (مجموع فتاوى 13: 136)
والعلم الممدوح الذي دلّ عليه الكتاب والسنة هو العلم الذي ورّثه الأنبياء (مجموع فتاوى 11: 369-397 وقد ذكر أقسام هذا العلم)
 “Ilmu itu yang di atasnya tegak suatu dalil, dan ilmu yang manfa’at adalah yang datang dari sisi rasulullah saw” (Majmu’ Fatawa: 13/136).
Di dalam kesempatan lain, dia juga mengatakan;

“Ilmu yang terpuji, adalah ilmu yang di atasnya didukung oleh dalil Kitab dan sunnah, (yaitu) ilmu yang diwarisinya dari para Nabi. (Majmu’ Fatawa: 11/396-397).
Katanya lagi:
والخير والسعادة والكمال والصلاح مُنْحَصِرٌ في نوعيْن: في العلم النافع والعمل الصالح، وقد بعث الله محمدا بأفضل ذلك وهو الهدى ودين الحق (مجموع فتاوى 19: 169-170 وانظر 10: 664)
“Kebaikan, kebahagiaan, kesempurnaan dan kebajikan, secara garis besar berpulang pada dua perkara: Ilmu yang manfa’at dan amalan shaleh. Dan Allah telah mengutus Muhammad saw karena keutamaan yang demikian, yaitu petunjuk dan din yang haq” (Majmu’ Fatawa: 19/169-170).
Telah disebutkan di dalam Al Qur’an, satu petunjuk adanya ilmu yang tidak bermanfa’at. FirmanNya:
فأعرض عمّن تولى عن ذكرنا ولم يرد إلا الحياة الدنيا ذلك مبلغهم من العلم (سورة النجم 29-30)
“Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka..” (An Najm: 29-30).
يعلمون ظاهرا من الحياة الدنيا وهم عن الآخرة هم غافلون (سورة الروم: 7)
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan akhirat) adalah lalai” (Ar Ruum: 7).
  فلما جاءهم رسلهم بالبينات فرحوا بما عندهم من العلم (سورة الروم: 7)
“Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Alah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. (Al Mu’min: 83).

Dan Rasulullah berdo’a kepada Rabbnya, agar menganugrahkan kepadanya ilmu yang bermanfa’at. Dan beliau saw berlindung  kepada Allah dari ilmu yang tidak bermanfa’at.
Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw berdo’a:
اللهم انفعني بما علّمتني وعلّمني ما ينفعني وزدني علما (أخرجه الترمذي 3599 وحسنه، وابن ماجه 251، وصححه الألباني، أنظر صحيح سنن ابن ماجه 1:47)
“Ya Allah berikanlah manfa’at kepadaku dengan ilmu yang aku ketahui, dan berilah aku ilmu yang memberi manfa’at kepadaku, dan tambahilah aku ilmu” (HR Turmudzi, 3599, hadits hasan. Ibnu Majah, 251; dishohihkan oleh Syekh Al Bany, Lihat shahih sunan Ibnu Majah, 1/47).
Dari Abi Hurairah pula, bahwa Rasulullah berdo’a:
اللهم إنّي أعوذ بك من علم لا ينفع ومن دعاء لا يُسمع ومن قلب لا يَخشع ومن نفْس لا تَشْبَعُ (أخرجه أحمد 2:365 وأبو داود 1548 والنسائى 8:263 وابن ماجه والحاكم وصححه الذهبي....)

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak memberi manfa’at, dan dari do’a yang tiada Engkau dengar, dari hati yang tidak pernah takut (kepadaMu), dan dari diri yang tidak pernah kenyang” (HR Imam Ahmad, 2/340, 365, 451; Abu Daud, 1548;  Nasa’i 8/263, 284; Ibnu Majah, 3837; Al Hakim, 1/104, 534; dishohihkan menurut Adz Dzahabi, dan Al Baihaqy di dalam asma was sifat, halaman 44, disohihkan oleh Syekh Al Bany, lihat shahih Ibnu Majah, 1/47).


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------