FIQH AMAL HATI (3) :

HATI YANG HIDUP
Abu Fahmi, Kajian Malam Jum`at, 31 Maret 2011 di Ma`had Imam Bukhari Jatinangor
قال الله تعالى: (مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ   [النحل: 97].
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.QS An Nahl: 97.

[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.
وقال الله تعالى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ   [الأنفال: 24].
24. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu[605], ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya[606] dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.

[605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk Jihad dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
[606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.

Hidupnya hati, kegembiraannya, kenikmatannya, dan ketentramannya, disebabkan oleh factor  keimanannya kepada Allah ta`ala, dan ma`rifat kepada Nya & mencintai Nya, kembali (bertaubat) kepada Nya, tawakkal dan ibadah kepada Nya, juga dalam menaati Nya serta
menaati Rasul-Nya shlallallahu `alaihi wa sallam.
Tidak ada satu pun kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan (hati) seperti di atas, dan juga tak ada satupun kenikmatan yang melebihi nikmat kehidupan ini kecuali “na`imul jannah” (keninkmatan Surga), yang dapat menghimpun di dalamnya kesempurnaan iman dan kesempurnaan nikmat.
Apabila hidapnya hati itu merupakan kehidupann yang paling baik (hayatan thayyibah), yang kemudian diiikuti oleh kehidupan anggotan badan (hayatul jawarih), maka berbahagialah seorang hamba (yang memiliki hati hidup ini).
(catatan : itulah kebahagiaan haqiqisa`adah haqiqiyah – hidup baik dan layak karena kekuatan iman kepada Allah, dan ketaatannya kepada Nya dan kepada Rasul-Nya, kebahagiaan yang menyatukan antara kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan yang Allah janjikan di akhirat, karena iman dan amal shalihnya, Lihat QSW an nahl: 97 di atas).
Ayat di atas mennguatkan kepada kita, bahwa Allah telah menjadikan kehidupan yang baik (al hayah ath thayyibah) hanya bagi hamba Nya yang beriman kepada Nya, ma`rifat kepada Nya, mencintai Nya dan hanya beribadha kepada-Nya.

Hidupnya Hati Terjadi Karena adanya Tiga Hal :
وحياة القلب تكون بثلاثة أشياء : قصر الأمل ... وتدبر القرآن ... وتجنب مفسدات القلب.
Yaitu : Qashrul  amal (pendek angan-angan) Tadabbur al Qur’an (bukan sekedar membaca, tetapi merenungi dan memahami maknanya agar dapat diamalkannya) – Tajannub mufsidat al qalb  (menjauhi semua perkara yang merusak hati ).

Yang dimaksud dengan “qashrul amal” adalah mengetahui dekatnya (kedatangan) hari akhir dan begitu cepatnya waktu (umur) kehidupan fana’ kita lalui. Inilah sebenarnya merupakan semanfaat-manfaatnya urusan bagi hati hamba. Qashrul amal ini mampu membangkitkan sikap zuhud di dunia dan rindu akan kampong akhirat, yang dapat mempengaruhi semangat kuat bagi hati menuju negeri yang abadi lagi kekal (darul qarar wal khulud).
(فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَهُمْ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ بَلَاغٌ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ  [الأحقاف: 35].
35. Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
QS al Ahqaf: 35.

Yang dimaksud dengan “tadabbur al qur’an” adalah menajamkan pandangan hati kepada maknanya, dan menyatukan pemikiran untuk menela`ah dan memahaminya. Itulah dia maksud tujuan dari diturunkannya al Qur’an, jadi bukan sekedar untuk dibaca tanpa pemahaman dan tela`ah lebih dalam, sebagaimana Allah berfirman:
(كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ [ص: 29].
29. Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. QS Shaad: 29.

Menjadi jelas bagi hamba, bahwa tidak ada sesuatupun yang lebih member manfaat bagi hamba, baik dalam kehidupan dunianya maupun akhiratnya, dan yang paling dekat kepada keselamatannya, daripada “tadabbur al Qur’an”, menghimpun pemikiran untuk dapat memahami makna-maknanya, dan hal ini dapat membuka petunjuk-petunjuk kebaikan dan keburukan bagi hamba, dan dapat menunjukinya perbendaharaan kebahagiaan dan ilmu-ilmu yang menfaat. Dann juga memperkokoh pilar-pilar iman di dalam hatinya, dan dapat memandang gambaran-gambaran dunia dan akhirat, surge dan neraka.
Begitu pula dapat menyingkap tingkatan-tingkatan ahlus sa`adah dan ahlusy syaqawah, dan membuka cakrawala jalan bagi penghuni surge.
Dan adapun hal-hal yang merusak hati adalah lima perkara yang paling dominan, yaitu :
كثرة الخلطة – والتمني – والتعلق بغير الله – وكثرة الشبع – وكثرة النوم.
Larut dalam pergaulan (banyak bergaul tanpa selektif & manfaat), banyak angan-angan,  bergantung kepada selain Allah, banyak makan (selalu kenyang), dan banyak tidur.
Sementara hati yang salim adalah berjalan menuju Allah Ta`ala dan negeri akhirat (yg kekal), sedangkan lima perkara tadi justru memadamkan cahayanya, melemahkan kekuatannya …. Dan dapat memutuskan jalan menuju kepada-Nya dan negeri akhirat Nya.
Maka tidak ada kenikmatan dan kelezatan bagi hati, tak ada kekesempurnaan, kecuali denganb ma`rifat kepada Nya dan mencintai Nya, merasa tenteram dengan mengingat Nya, merasa senang dan gembira karena kedekatan dengan Nya, rindu untuk perjumpaan dengan Nya. Dan inilah surga dunia (jannatul `ajilah).
Sebagaimana halnya tidak ada kenikmatan baginya di akhirat, tidak pula kesuksesan dan kemenangan kecuali dengan perlindungan Allah di negeri penuh kenikmatan di Surga akhirat nanti.
Yang jelas bagi pemilik hati yang hidup, diberikan dua surge: Dan tak akan masuk Sruga kedua tanpa masuk ke salah satu yang pertama terlebih dahulu. Sedangkan lima perkara yang menjadi perusak hati merupakan penghalang dan pemutus antara dia dan Allah Ta`ala.

Tanda-Tanda Hidupnya Hati, Yang Terpenting adalah:
(1)   Ketika dibacakan padanya al Qur’an, maka bergetarlah hatinya karena begitu takutnya adzab Allah (bagi para penentangnya). QS Al Anfal : 2.
(إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ    [الأنفال:2]
(2)   Qusya`rirah fil badan (badan menggigil/gemetar), lembutnya kulit dan hati ketika mendengar al Qur’an dibacakan.
ª (اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ    [الزمر: 23].
23. Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [1312], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. QS Az Zumar: 23

[1312] Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa Maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.
(3)   Khusyu`nya hati ketika mengingat Allah, QS al Hadid: 16
*(أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ    [الحديد: 16].
16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. QS Al Hadid : 16.

(4)   Banyak bertaubat (kembali) kepada Allah, QS Qaf: 33.

من خشي الرحمن لابغيب وجاء بقلب منيب
33. (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat,
(5). Sakinah dan Wiqar (tenang dan tenteram), QS al Fath: 4
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوب  الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا  [الفتح: 4].
4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana, QS al Fath : 4

[1394] Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya,

(6). Hati berdebar-debar (khafaqaan), QS al Hasyr: 10.
(وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا  اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  [الحشر: 10].
10. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." QS al Hasyr: 10

(5)      Menerima kebenaran dan tegar dalam memegangnya
54. Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. Al Hajj : 54

(7). Salamatul qalbi (keselamatan hati) dari segala bentuk kedengkian. QS al Imran: 103.
 (وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ    [آل عمران: 103].
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. QS Ali Imran: 103

Dan apabila hati hamba telah mati, maka anggota badannya “libur” (aktifitas) dari keta`atan dan ibadah kepada Allah , tak menunaikan hak Allah dalam ketaatan dan ibadah, tidak pula mengamalkan kitab Rabbnya, juga sunnah rasul-Nya dan bahkan menjadi musuh Allah – menjadi pembela / pendukung setan.
Orang seperti ini, kalaulah memakan rezki Allah tak akan mampu mensyukurinya, dan kalaupun menguburkan mayat tak akan mampu mengambil pelajaran darinya, dan kalau mengetahui bahwa kematian itu haq adanya tetap saja dia tak mempersiapkannya …. Justru tenggelam dalam urusan dunia, menumbpuk-numpuk dan terus berlomba-lomba untuk mendapatkannya, menjadi tersiksa dirinya siang dan malam karena dunia itu. QS at Taubah: 55.
Ÿ (فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ    [التوبة: 55 [
55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam Keadaan kafir. QS at Taubah: 55.

Faktor Penggerak Hati Menuju (seruan) Allah ada Tiga :
Al Mahabbah – al Khauf – dan ar Roja’

Penggerak yang paling kuat adalah al mahabbah, yanh dapat menggerakkan hati untuk lebih banyak mengingat Dzat Yang dicintainya, dan menela’ah karunia dan kenikmatan-kenikmatan, sehingga ia berjalan menuju kepada Nya mengingat bahwa semua kenikmatan berasal dari Nya.
Sedang al Khauf itu dapat mencegah agar tidak keluar dari jalan (menuju Allah) tersebut.  Dan ini dapat menggerakkkan hati untuk lebih banyak menela`ah ayat-ayat ancaman, balasan Allah, perhitungan amal dan neraka berikut kengerian-nya.
Adapun ar roja’ dapat memandu manusia menuju jalan (Allah), dan menggerakkan hati untuk menbela`ah kemuliaan Allah dan ihsan Nya, sifat hilm-Nya dan pemaaf Nya, pemberian dan karunia Nya.
Dan smeua hati hamba itu berada di tangan Allah,
Siapa yang menerima Allah maka Allah pun akan menyambut & menerima hati mereka, sehingga mereka pun mencintai Nya,
Siapaun yang berpaling dari Allah, maka Allah pun akan memalingkan hati mereka dari Nya.
(إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا (96))   [مريم: 96].
96. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah[911] akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. QS Maryam: 96.

[911] Dalam surat Maryam ini nama Allah Ar Rahmaan banyak disebut, untuk memberi pengertian bahwa, Allah memberi ampun tanpa perantara.



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------