Materi-I/ 02 : Keutamaan Ilmu
قال تعالى: في سورة الزمر9 - المجادلة 11 - طه 114.
وعن أبي الدرداء t قال: سمعت رسول الله r يقول: { من سلك سبيلا يبتغي به علما، سهل الله له طريقا إلى الجنة، وإن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يصنع، وإن العالم ليتستغفر له كل شيء حتى الحيتان في الماء، وفضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب، وإن العلماء ورثة الأنبياء،
إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر } ([4]) أخرجه أبو داود والترمذي ([5])
عن أبي هريرة t أن رسول الله r قال: { إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث: إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له } ([6]) أخرجه مسلم.
الشرح
للعلم الشرعي منزلة
عظيمة في
الدين، حث
الله عليه
ورغب فيه
وفضل أهله
على غيرهم،
وجعل طلبه
من أفضل
القربات ومن
أعظم أسباب
دخول الجنة،
لما في
العلم والتعلم
من معرفة
الله ومعرفة
أوامره ونواهيه، وقيام الدين، فالعلماء بهذا هم ورثة
الأنبياء، فالأنبياء ورثوا للناس علم
الشرع فمن
أخذ به
فهو الوارث
لهم، وإذا
أراد الله
بعبد خيرا
يسره لتعلم
أمور دينه.
الفوائد
1.
فضل
العلم والعلماء حيث إنهم ورثة
الأنبياء.
2.
إن
الفقه في
الدين دليل
على إرادة
الله بالعبد
خيرا.
3.
إن
طلب العلم
من أسباب
دخول الجنة.
4.
إن من خير ما يورثه الإنسان العلم النافع لأن أجره يستمر له بعد موته.
Hari Ke-2
Keutamaan
Ilmu
Allah Ta’ala membedakan antara orang
yang berilmu dan orang yang tidak berilmu yaitu dengan menegaskan dalam
firman-Nya:
..هَلۡ
يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٩
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9)
Allah Ta’ala juga menyebutkan
keutamaan orang yang berilmu dalam firman-Nya yang lain:
يَ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١١
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al-Mujadilah: 11)
Allah Ta’ala memerintahkan nabi-Nya
untuk selalu berdoa agar diberikan ilmu dalam firman-Nya:
وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا ١١٤
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (QS.
Thaha: 114)
Disamping dalil Al Qur`an yang
menyebutkan keutamaan ilmu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun dalam
sejumlah haditsnya yang shahih banyak yang menjelaskan betapa mulianya berilmu,
di antaranya adalah sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ (متفق
عليه)
“Jika Allah ingin memberi kebaikan
kepada seseorang, maka Allah akan memberinya dalam bentuk kefahaman mendalam
tentang hal-hal agama.”[7]
(Muttafaq Alaih)
Lebih tegas lagi dari hadits di atas, Abu
Darda’ Radhiyallahu Anhu juga meriwayatkan, ia berkata, Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ سَبِيْلاً يَبْتَغِي بِهِ عِلْماً، سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ. وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتِهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَصْنَعُ. وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلًّ شَيْءٍ حَتَّى الْحَيْتَانُ فِي الْمَاءِ. وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ. وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَاراً وَلاَ دِرْهَماً،إِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْم،, فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. (رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ)
“Barangsiapa
yang menempuh sebuah jalan guna mencari ilmu niscaya Allah akan memudahkan jalannya untuk masuk ke dalam surga. Sesungguhnya
para malaikat betul-betul meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu
karena mereka ridha dengan apa yang dia tuntut. Sesungguhnya seorang alim
(orang yang berilmu) itu dimintaampunkan oleh segala
sesuatu sampai ikan-ikan di lautan. Kelebihan seorang alim di atas abid (ahli
ibadah) adalah bagaikan kelebihan yang dimiliki oleh bulan di atas
bintang-bintang lainnya. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya
para nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula
perak akan tetapi mereka hanya mewariskan ilmu, karenanya barangsiapa yang
mengambilnya (ilmu) maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat besar.”[8](HR. Abu Daud dan
At-Tirmidzi)
Pahala
ilmu tidak hanya didapat ketika dirinya masih hidup, namun pemiliknya sudah
meninggal pun akan tetap mendapatkan pahala dari ilmunya selama ilmu yang ia
miliki diamalkan oleh orang lain. Sebagaimana Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu
meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ
الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمِ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ
وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
"Jika telah
meninggal anak Adam maka terputuslah darinya
amalannya, kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat
atau anak sholeh yang mendoakannya"[9] (HR. Muslim)
Dari
beberapa dalil di atas dapat kita ketahui bahwa ilmu syar’i mempunyai kedudukan
agung di dalam agama. Allah telah menganjurkan dan memotivasi untuk menuntut
ilmu, serta memberika keutamaan bagi pemilik ilmu atas selainnya. Allah juga
mengategorikan mencari ilmu termasuk amalan paling utama untuk mendekatkan diri
kepada-Nya dan sebab paling agung untuk masuk ke dalam surga. Karena dengan
ilmu dan belajar menjadikan seseorang mengenal Allah, mengetahui perintah-perintah dan larangan-Nya, serta
sebagai upaya untu tegaknya agama Islam.
Karena itulah, para ulama disebut
sebagai pewaris para nabi. Para nabi mewariskan ilmu syar’i kepada manusia,
sehingga siapa saja yang mengambilnya maka ia adalah pewaris para nabi. Jika
Allah menghendaki kebaikan ada pada diri seseorang, maka Dia akan memberikan
kemudahan baginya untuk mempelajari urusan-urusan agamanya.
Kesimpulan dan Faedah Yang Dapat Kita ambil
dai uraian di atas antara lain adalah:
1.
Keutamaan ilmu
dan ulama karena mereka pewaris para nabi.
2.
Pemahaman
terhadap agama, merupakan bukti Allah menghendaki kebaika ada pada seorang
hamba.
3.
Menuntut ilmu
termasuk dari sebab-sebab masuk ke dalam surga.
4.
Sebaik-baik
warisan seseorang adalah ilmu yang bermanfaat karena pahalanya terus mengalir
kepada dirinya sesudah kematiannya.
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------