Wasiat Indah Luqman Untuk Buah Hatinya
(Ditermajahkan tugas dari artikel Ust. Abu Fahmi Ahmad, Oleh : Abu Nabil Feby)
Allah Ta’ala berfirman didalam surat luqman ayat 13 :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ
  Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya

                 Ini adalah merupakan wasiat-wasiat Luqman Al Hakim begitu bermanfaat yang Allah kisahkan dalam Al Qur’an Surat Luqman diantaranya ialah :

1. يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (١٣)    
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Peringatan dari perbuatan menyekutukan Allah (Syirik) dalam beribadah kepada Nya, seperti : Memohon kepada yang telah mati atau ghoib, maka sungguh telah bersabda Nabi kita  صلى الله عليه وسلم
 ا(لدعاء هو العبادة )
“ Do’a itu adalah Ibadah” .(HR. Tirmidzi)

Dan ketika Allah menurunkan ayat { و لم يلبسوا إيمانهم بظلم } “ Dan orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kedzoliman (kesyirikan)” (QS.Al’An’am:82) Kaum muslimin merasa sangat keberatan pada saat itu dan mereka mengeluhkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم  : siapakah diantara kita yang tidak pernah mendzolimi diri sendiri ? kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab : “Bukan yang seperti kalian maksudkan pada ayat itu, bukankah kalian telah mendengarkan ucapan luqman kepada anaknya (surat luqman ayat 13) kisah ini diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam shohihnya.

2. وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤)
“ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahu]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS.Luqman:14)

Kemudian diiringi wasiat agar hanya menyembah dan beribadah kepada Allah saja dengan berbakti kepada kedua orang tua ini menunjukkan betapa agungnya berbakti kepada keduanya, maka seorang ibu dengan begitu sulit pengorbanannya ketika melahirkan anaknya dan seorang ayah banting tulang dalam mencari nafkah untuk kehidupan keluarganya, oleh karena itu wajiblah seorang anak bersyukur kepada Allah dan mematuhi kedua orang tuanya.

3.      وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (١٥)
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.Luqman:15)
Berkata Al Imam Ibnu Katsir رحمه الله : Jika keduanya terus memaksamu untuk mengikuti agama mereka, maka janganlah kamu menerimanya, akan tetapi tidak menghalangimu untuk tetap pergauli keduanya dengan sebaik mungkin di dunia ini, dan ikutilah jalannya orang-orang yang beriman.
Dan saya katakan ini selaras dengan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم  yang berbunyi “Tidak ada ketaatan terhadap makhluq didalam kemaksiatan terhadap Allah, sesungguhnya keta’atan didalam kebaikan”(Muttafaqun alaihi)

4.      يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (١٦)
(Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui”(QS.Luqman:16)

Berkata Al Imam Ibnu Katsir رحمه الله : Sesungguhnya segala bentuk kedzholiman dan kesalahan walaupun sekecil biji sawi akan Allah tampakkan pada hari kiamat kemudian ditimbang dengan adil dan diberi balasan atasnya apabila baik maka baiklah ganjarannya dan apabila buruk maka buruklah balasannya
5.       يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ (١٧)
Hai anakku, dirikanlah shalat” (QS.Luqman:17)    
Laksanakan lah Sholat dengan sesuai rukun-rukun dan wajib-wajibnya dan dilakukan dengan khusyu’.
 6.      وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
“dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang  mungkar”  
Dengan cara yang halus dan lembut tanpa harus adanya kekerasan
7.      وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ
“Dan bersabarlah atas musibah yang menimpamu”          
Dapat diketahui bahwa resiko dalam menjalankan amar ma’ruf nahyi mungkar adalah ganguan dan cacian maka perintahkanlah untuk bersabar.
Rasulullah   صلى الله عليه وسلم pernah bersabda :”Seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan dia bersabar atas gangguannya itu lebih baik dibandingkan dengan mukmin yang tidak berbaur dan juga tidak sabar atas gangguan mereka”
                                                                                                              { إنّ ذالك من عزم الأمور }
" Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”(QS.Luqman:17)
Maka sesungguhnya bersabar atas gangguan manusia merupakan termasuk hal-hal yang diwajibkan
8.      وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)”(QS.Luqman:18)

Berkata Al Imam Ibnu Katsir رحمه الله : Janganlah kau palingkan wajahmu ketika kamu berbicara pada seseorang dan seseorang mengajakmu berbicara dengan merendahkannya dan sombong atasnya, akan tetapi berlemah lembutlah dan tatapkanlah wajahmu kepadanya. Telah bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم kita “Tersenyum atas wajah saudaramu adalah shodaqoh”

9.      وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا
“dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.”
Perbuatan sombong, angkuh lagi kasar dan pembangkang , janganlah engkau berbuat seperti itu karena Allah akan murka. Oleh karenanya Allah berfirman dalam ayat yang sama

إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
 “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
Maksud kata مختال adalah dia merasa bangga dengan kehebatan dirinya dan meremehkan yang lain.
 10.  وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ
"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan”
Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

11. وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ
"dan lunakkanlah suaramu”
Maksudnya : Janganlah berlebihan dalam berbicara dan jangan pula mengeraskan suaramu dari yang apa apa yang tak bermanfaat, oleh karenanya Allah berfirman dalam ayat yang sama

12.  إِنَّ أَنْكَرَ الأصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (١٩) 
“Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Al Imam Mujahid رحمه الله berkata : Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai. Maksudnya adalah barang siapa yang mengeraskan suaranya maka dia menyerupai suara keledai dalam tinggi dan kerasnya dan bersamaan dengan itu menyebabkan kemurkaan Allah , dan penyerupaan ini jatuh pada ke haraman dan tercela dengan beberapa dalil lain seperti :
a. Rasulullah صلى الله عليه و سلم  bersabda “Bukanlah golongan kami seperti keburukan orang yang mengambil kembali hadiah yang telah diberikan, seperti anjing yang menjilat muntahnya”.
b. Rasulullah صلى الله عليه و سلم  bersabda “Jika engkau mendengar suara ayam berkokok maka mintalah keutamaan dari Allah seseunguhnya ayam tersebut melihat malaikat, dan jika engkau mendengar suara ringkikan keledai berlindunglah kepada Allah dari syaithon karena sesungguhnya keledai tersebut melihat syaithon”.

 
Pelajaran penting dari Surat Luqman ayat 13-19
1. Disyariatkannya seorang ayah berwasiat kepada anaknya dalam hal yang bermanfaat dunia dan akhirat
2. Wasiat dimulai dengan Tauhid dan peringatan dari bahaya syirik karena syirik merupakan kedholiman yang dapat membatalkan seluruh amal
3. Wajibnya bersyukur kepada Allah azza wa jalla dan kemudian pada kedua orang tua serta kewajiban berbakti kepada keduanya dan terus menjalin silatu rohim.
4. Wajibnya taat kepada kedua orang tua selama tidak dalam kemaksiatan kepada Allah, sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه و سلم  bersabda : “Tidak ada ketaatan terhadap makhluq didalam kemaksiatan terhadap Allah, sesungguhnya keta’atan didalam kebaikan” (Muttafaqun alaihi)
5. Wajibnya mengikuti jalannya orang-orang mukmin ahlu tauhid dan haramnya mengikuti ahlul bidah
6. Mendekatkan diri kepada Allah dalam keadaan sendiri ataupun umum dan tidak menganggap remeh kebaikan dan kejelekkan walaupun sedikit dan kecil.
7. Wajibnya melaksanakan sholat diatas rukun-rukun dan wajibnya serta thuma’ninah
8. Wajibnya menyeru kepada kebaikan dan mencenggah kemungkaran dengan ilmu dan kelembutan sesuai dengan kemampuannya. Sebagaimana Nabi kita صلى الله عليه و سلم  bersabda : “Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengannya tangannya dan apabila tidak mampu maka dengan lisannya dan apabila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman”.(HR. Muslim)
9. Bersabar atas gangguan yang akan dihadapi ketika menenggakan amar ma’ruf nahyi mungkar karena bahwasannya merupakan hal yang diwajibkan
10. Haramnya berjalan dengan angkuh dan sombong
11. Bersifat pertengahan dalam berjalan disyariatkan maka tidak cepat juga terlalu lambat
12. Tidak boleh mengeraskan suara dan menambah kencang karena itu kebiasaan seekor keledai.



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------