Tanggal 5 Ramadlon 1434 H, 15 Juli 2013, Hari Ahad, jam 05.20 – 06.10
Pertemuan ke-5: Resume  5 (Lima) FAKTOR PENYEBAB LALAI
-----------------------------------------------------------------------------------

Lalai yang merupakan sebuah penyakit akut yang menyebabkan hati manusia dapat terkunci dari petunjuk dan kebenaran, dan terbuka terhadap berbagai penyimpangan dan kesesatan, dapat timbul oleh banyak sebab. Namun disini penulis ingin menyampaikan 9 sebab yang dianggap penting:

Pertama : Al Jahl (kebodohan). Kebodohan tingkat biasa (jahlun basith) sampai kebodohan tingkat luar biasa (jahlun murakkab). Bodoh disini terutama dalam hal ma`rifat hamba kepada Rabbnya, Asma` Nya, Sifat-sifat Nya , Perbuatan Nya dan Agama Nya (tentu juga terhadap Nabi-Nya).
Allah berfirman :

16. Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka Patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, Padahal mereka tidak  menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang
benderang; Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". QS ar Ra`du : 16
9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. QS az Zumar: 9

Tambahan dari pemateri:
Kebodohan (al jahl) merupakan salah faktor penyebab perpecahan ummat secara internal, dan penyebab paling banyak ummat terdahulu hingga terakhir menentang dan menyelisihi para Nabi-nya. Perhatikan ummat nabi Musa As,

138. Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu[562], Maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk Kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)". QS al A`raf : 138.

[562] Maksudnya: bagian utara dari laut Merah.

Perhatikan pula ummat nabi Ibrahim As,

64. Katakanlah: "Maka Apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, Hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?" QS az Zumar : 64.

Kita diperintahkan oleh Allah untuk menjauhi jalan yang ditempuh oleh calon penghuni neraka, dari kalangan al maghdlub (yahudi dan sifatnya) dan adl dlallun (nashrani dan sifatnya). Sebab mereka (al maghdlub) adalah golongan yang telah rusak irodatnya sehingga kalaupun mereka berilmu tetap saja akan menyimpang dari ilmunya. Dan mereka (nashoro) yang tidak memiliki ilmu sehingga mereka menjalani kehidupan dengan kesesatan dan tidak memperoleh petunjuk kepada jalan kebenaran. Firman Allah “ash shirathal mustaqim” sebagai bantahan terhadap seluruh ahli bid`ah dan yang sesat, sebab “ash shirathal mustaqim” itu mengenali kebenaran dan beramal dengannya.. sementara setiap orang yang mengada-ada (bid`ah) dan sesat selalu menentang jalan tersebut. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/29 , dan Tafsir Taisrul Kari mar Rahman fi Tafsiril Kalamil Mannan, Syaikh as Sa`di , 1/38.

Padahal kebaikan ibnu Adam itu ditentukan oleh iman dan amal shalihnya. Dan dia tak akan pernah keluar dari sebutan (sifat) tersebut kecuali :  kebodohan yang menjadikannya sesat, dan menurutkan hawa nafsu dan syahwatnya sehingga menyimpang dan tersesat. (Majmu` Fatawa, Ibnu Taimiyah, 15/242).

Para salaf dari umat ini berkata, orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka kerusakan yang terjadi lebih besar daripada kebaikannya, 25/281.

Penyebab Kelalaian kedua : Kemaksiatan.

14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. QS al Muthaffifin: 14
Ibnu Abbas RA berkata: Sesungguhnya untuk setiap kebaikan (hasanah) itu akan memberikan cahaya pada wajah pelakunya, cahaya did alam hatinya, luas rezekinya, menambah kuat fisiknya, medatangkan kecintaan pada hati orang lain. Dan pada keburukan (as sayyi`ah) akan member pengaruh pada hitamnya wajah,  gelapnya hati, lemah fisik (menjadi malas dlm ibadah), berkurangnya rezeki, dan membuat kiebencian pada hati orang lain.. Ibnu Qayyim dalam bukunya penyakit dan obatnya (al jawabul Kafi liman sa`ala `anid dawa`isy syaafii, hal. 106).
Masih kata Ibnu Qayyim, bahwa kemaksistan dapat menyebabkan antara lain : terhalangnya ilmu, terhalangnya rezeki (sempit), terhina, cemas karena dikejar-kejar dosa, melemahkan semangat untuk kebaikan, memendekkan umur dan keberkahan, menghalangi ketaatan, melemahkan hati dan badan, mendtangkan kesulitan dan kegundahan dalam hati dan masih banyak lagi.

Penyebab Kelalain ketiga : Berpaling dari peringatan Allah (al I`radl) dan menurutkan hawa nafsu.
Kedua faktor ini menyebabkan tertutupnya pintu-pintu hidayah dan terbuka pintu-pintu penyimpangan/kesasatan. Sebagaimana Allah berfirman di bawah ini:

1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
2. Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
3. (lagi) hati mereka dalam Keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka Apakah kamu menerima sihir itu[951], Padahal kamu menyaksikannya?" QS al Anbiya’ : 1-3

[951] Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran.

23. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? QS al Jatsiyah: 23

[1384] Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa Dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.

16. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): "Apakah yang dikatakannya tadi?" mereka Itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka. QS Muhammad: 16

22. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. QS as Sajdah : 22.

Penyebab Kelalaian keempat : Berteman dengan orang-orang yang lalai (shuhbatul ghofiliin) dan kegiatan / forum kejelekan

27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya[1064], seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku).
29. Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. QS al Furqan : 27-29.

[1064] Menggigit tangan (jari) Maksudnya menyesali perbuatannya.
[1065] Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.

Ingatlah hadits Nabi yang membeicarakan perbedaan orang yang senang duduk bersama orang baik dan yang senang duduk dengan orang jelek prilakunya, seperti penjual parfum dan tukang patrei / las karbit atau listrik, …. Dst. (HR Muttafaq `alaih).

Dalam hadits lain dikatakan bahwa seseorang itu dipen garuhi oleh agama teman dekatnya, oleh karena itu lihatlah olehmu si fulan itu siapa menjadi temannya …. HR Abu Dawud),

Kata Nabi, “Janganlah seseorang mengambil teman kecuali yang mukmin, dan janganlah seseorang memakan makananmu kecuali yang bertakwa” HR Abu Dawud).

67. Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. QS az Zukhruf : 67.

Seorang penyair berkata :
Berteman dengan orang baik menjadi obat bagi hati  -  menambah energik dan kuat semangat
Bersahabat dengan orang bodoh menjadi penyakit – menambah sakit dan merana dlm hati.

Oleh karenanya Allah melarang berteman dan menjadikannya berkasih-kasihan dengan para penentang Allah dan Rasulnya seperti tersebut dalam firman Allah dalam surat al Mujadalah akhir.

22. Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan[1462] yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. QS al Mujadalah: 22.

[1462] Yang dimaksud dengan pertolongan ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain lain.

Penyebab Lalai kelima : Meninggalkan shalat jum`at atau meremehkannya
Kata Nabi Saw, siapa yang meninggalkan shalat jum`at 32 kali tanpa udzur yang dibenarkan, hanya karena meremehkannya, maka Allah menutup rapat hatinya”. HR Muslim, dalam Kitab al Jum`ah).

Penyebab Lalai keenam : Meninggalkan shalat berjama`ah
Kata Nabi Saw bahwa meninggalkan shalat berjama`ah (di masjid, bagi muslim  laki-laki) dapat menjadikan hatinya tertutup (dari kebenaran) dan termasuk golongan al ghofiliun” HR Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh syaikh al albani)



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------