Tanggal 7 Ramadlon 1434 H, 17 Juli 2013, Hari Ahad, jam 05.20 – 06.10
Pertemuan ke-6 : Resume  FAKTOR PENYEBAB LALAI, ke 7 - 9
-----------------------------------------------------------------------------------

Penyebab Lalai ke-7 : Panjang angan-angan,
Yang dimaksud dengan panjang angan-angan adalah bahwa anda tidak berpanjang angan-angan di dunia ini. Betapa banyak orang yang panjanag angan-angan, namun ajal terlalu cepat menjemputnya. Betapa banyak pula orang yang berpikir bahwa ia akan melakukan itu dan ini, terus ini dan itu, namun ternyata waktunyya dengan cepat habis sehingga ia terpaksa meninggalkan apa-apa yang ia ngan-angankan, habislah waktunya dan tibalah ajal kepada dirinya. Perhatikan firman Allah pada QS al Hijr: 3.

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, ‘Rasulullah Saw memegang kedua pundakku, lalu bersabda,
((كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل))([1]).
“Jadilah engaku di dunia seakan-akan orang asing atau orang yang melintasi jalan. Ibnu Umar RA berkata, “Jika engkau di sore hari maka jangan menunggu pagi hari, dan jika engkau di pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Ambillah bagian dari masa sehatmu untuk masa sakitmu dan masa hidupmu untuk masa matimu” HR Bukhari, Kita bar Riqab, bab fil amal wa thuluhu, no. 6417.

Dan berkata Anas sbin Malik RA, telah berkata Rasulullah SAW :
((يهرم ابن آدم وتشبُّ منه اثنتان: الحرص على المال, والحرص على العمر))([2]).
Bani Adam pasti mengalami ketuaaan dan pikun, namun ia tetap (merasa) muda dari dua perkara : rakus terhadap harta dan tamak terhadap umur (ingin panjang terus dan bertambah). HR Muttafaq `alaih.

Dan berkata Ali bin Abi Thalib RA,
(ارتحلت الدنيا مدبرة، وارتحلت الآخرة مقبلة، ولكل واحدةٍ منها بنون، فكونوا من أبناء الآخرةِ ولا تكون من أبناء الدنيا؛ فإن اليوم عمل ولا حساب، وغداً حساب ولا عمل)([3]).
“Dunia berjalan mundur membelakangi (meninggalkan dan menjauah dari kita), sementara akhirat berjalan mendekati (menuju) kita. Dan untuk masing-masing (dunia dan akhirat) memiliki generasi, oleh karena itu jadilah engkau generasi akhirat dan jangan menjadi generasi dunia. Sebab hari ini (di dunia) hanya ada amal tak ada hisab, sedangkan di akhirat kelak, ada hisab namun tak ada amal. (HR Bukhari, Kita bar Riqaq, hadits no. 6417).
Penyebab Lalai ke-8 : Banyak tertawa dan gurauan.
Abu Hurairah Ra berkata, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda :

((من يأخذ عني هؤلاء الكلمات فيعمل بهن أو يُعلِّمُ من يعمل بهن؟)) فقال أبو هريرة: قلت: أنا يا رسول الله، فأخذ بيدي فَعدَّ خمساً، وقال: ((اتق المحارم تكن أعبد الناس، وارضَ بما قسم الله لك تكن أغنى الناس، وأحسن إلى جارك تكن مؤمناً، وأحب للناس ما تحب لنفسك تكن مسلماً، ولا تكثر الضحك، فإن كثرة الضحك تميت القلب))([4]).
‘Barangsiapa yang mengambil sejumlah kalimat dari ku, lalu mengamlkannya atau mengajarkan orang yang hendak mengamalkannya ? Lalu Abu HUrairah Ra berkata, Tentu saya mau ya Rasulullah, kemudian beliau Saw memegang kedua tanganku, lalu menyebutkan lima kalimat, seraya berkata, ‘Jauhilah perkara-perkara yang haram pasti anda menjadi sebagus-bagusnya manusia dalam beribadah, puaslah terhadap pembagian (rezeki) dari Allah untukmu, pastilah anda akan menjadi orang yang paling kaya,  berbuat baiklah kepada tetanggamu pasti anda akan menjadi mukmin (yg baik), cintailah manusia sebagaimana engkau mencintai dirimu pastilah engkau akan menjadi muslim (yg baik), dan jangan engkau banyak tertawa sebab banyak tertawa itu dapat mengeraskan hati”. (HR Tirmidzi dihasankan oleh Syaikh al Albani, shahih sunan timidzi 2/526).

Penyebab Lali ke-9 : Banyak Berbicara dalam hal yang bukan Dzikir (ingat) kpd Allah.
Ibnu Umar Ra meriwayatkan secara marfu` :
 (لا تكثروا الكلام بغير ذكر الله، فإن كثرة الكلام بغير ذكر الله تعالى قسوة للقلب، وإن أبعد الناس من الله تعالى القلب القاسي)([5]).
Janganlah kalian banyak berbicara yang bukan dzikir pada Allah, sebab banyak berbicara yang demikian dapat membuat kerasnya hati. Dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras”. HR Tirmidzi, dihasankan oleh Abdul Qadir al Arna`uth, dihasankan oleh Tirmidzi, dan di zhaifkan oleh syaikh al Albani dalam shahih sunan Tirmidzi, no. 2411.




([1])  البخاري، كتاب الرقاق، باب كن في الدنيا كأنك غريب أو عابر سبيل، برقم 6416.
([2])  متفق عليه: البخاري، كتاب الرقاق، باب من بلغ ستين سنة فقد أعذر الله إليه في العمر، برقم 6421، ومسلم، بلفظه، كتاب الزكاة، باب كراهة الحرص على الدنيا، برقم 1046.
([3])  البخاري كتاب الرقاق، بابٌ في طول الأمل، قبل الحديث رقم 6417 .
([4])  الترمذي، كتاب الزهد، باب من اتقى المحارم فهو أعبد الناس، برقم 2305، وحسنه الألباني في صحيح سنن الترمذي، 2/526، وفي سلسلة الأحاديث الصحيحة، برقم 930.
([5])  الترمذي، كتاب الزهد، باب ما جاء في حفظ اللسان، برقم 2411، وحسنه الترمذي، وحسن عبدالقادر الأرنؤوط إسناده في جامع الأصول 11/737، وضعفه الألباني في صحيح سنن الترمذي برقم 2411.



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------