Tanggal 4 Ramadlon
1434 H, 14 Juli 2013, Hari Ahad, jam 05.20 – 06.10
Pertemuan ke-4 :
Resume 4 (empat) Tanda-Tanda Lalai
-----------------------------------------------------------------------------------
Pokok Bahasan Keempat : Tanda-Tanda
(penyakit) Lalai
Penyakit lalai itu memiliki tanda-tanda
yang banyak dan tampilan yang ragam, di antaranya kami sebutkan 4 tanda-tanda
penting dari lalai, yaitu:
Pertama : Bermalas-malas dalam menjalankan
ketaatan,
dan ini merupakan tanda lalai yang terpenting
(sebagaimana dicirikan oleh orang munafik),
Allah berfirman:
142. Sesungguhnya orang-orang munafik itu
menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. dan apabila mereka
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya[365]
(dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali
sedikit sekali[366]. [0]
[364] Maksudnya: Alah membiarkan mereka
dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani Para
mukmin. dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai
pembalasan tipuan mereka itu.
[365] Riya Ialah: melakukan sesuatu amal
tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di
masyarakat.
[366] Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah
sekali-sekali saja, Yaitu bila mereka berada di hadapan orang. QS An Nisa’ :
142.
وعن أبي هريرة رضي
الله عنه يرفعه: ((إن أثقل الصلاة على المنافقين صلاة العشاء وصلاة الفجر، ولو
يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبواً، …..
Abu Hurairoh Ra meriwayatkan secara marfu`,
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya shalat yang berat untuk dilakukan oleh
orang munafik adalah shalat isya` dan shalat fajar (shubuh), dan andaikan
mereka mengetahui (faedah dan pahala) yang terdapat pada keduanya pastilah
mereka akan mendatangi kedua (shalat) nya walau harus dengan merangkak …… HR
Muttafaq `alaih.
Tanda
Lalai ke-2 : Menganggap kecil hal-hal yang diharamkan dan meremehkannya, sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Mas`ud Ra,
(إن
المؤمن يرى ذنوبه كأنه قاعد تحت جبل يخاف أن يقطع عليه، وإن الفاجر يرى ذنوبه
كذُباب مرّ على أنفه فقال به هكذا) فقال أبو شهاب: بيده فوق أنفه
“Sesungguhnya orang mukmin itu (ketika) melihat
dosa-dosanya seperti dia duduk di bawah gunung / bukit dan dia merasa takut
buykit itu jatuh menimpanya, (akan tetapi) bagi orang yang fajir (zhalim)
melihat dosa-dosanya seperti lalat yang sedang hinggap di atas hidungnya, lalau
dia usir lah lalat tersebut, dan kembali lagi lalat itu dan dia pun mengusirnya
(dengan gerakan tangannya ke atas hidungnya).
HR
Bukhari, kita ad da`awat, bab Taubat, no. 6308).
Tanda
Lalai ke-3 : Akrab dengan maksiat dan menyukainya
Abu
Hurairah Ra berkata, bahwasanya Nabi Saw bersabda, “Seluruh ummatku dimaafkan
kesalahannya (perbuatan maksiatnya) kecuali bagi yang mujaharah (bangga dan
terang-terangan menceritakan maksiatnya padahal Allah telah menutupinya)….”
Muttafaq `alaih, Bukhari dalam kitab adab, no. 6069, dan Muslim dalam kitab az
Zuhud, 2990)
((كل أمتي معافىً إلا
المجاهرين، وإن من المجاهرة أن يعملَ الرَّجلُ بالليل عملاً ثم يُصبحُ وقد ستره
الله فيقول: يا فلان، عملتُ البارحةَ كذا وكذا، وقد بات يستره ربه ويصبح يكشف ستر
الله عنه))([1]).
Tanda lalai ke-4 : Menyia-nyiakan
waktu (melewati waktu tanpa amal kebaikan)
Kebanyakan manusia, mengisi waktu
nya dengan hal-hal yang tak memberinya faedah, padahal waktu adalah nikmat dan
tidak pantas untuk disia-siakan kecuali bagi orang yang lalai. Oleh karenanya
Allah SWT maha mengetahui siapa-siapa mereka yang memendekkan waktu pada hari
kiamat. Di bawah ini sejumlah ayat dan hadits mengingatkan mereka:
وحديث ابن عباس رضي
الله عنهما قال: قال النبي: (نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس: الصحة والفراغ)
Dari Hadits Ibnu Abbas Ra, Nabi Saw
bersabda, “Ada dua kenikmatan yang sering tersia-siakan oleh kebanyakan
manusia, yaitu : kesehatan dan waktu luang” . HR Bukhari, Kita bar Riqaq,
bab ash shihhah wal faragh, la `aisya
illa `aisyal akhirah, no. 6412.
Dan dari Ibnu Abbas Ra berkata,
telah bersabda Rasulullah Saw kepada seseorang sebagai nasihat :
وعن ابن عباس رضي
الله عنهما قال: قال رسول الله لِرَجُلٍ
وهو يَعِظُهُ: (اغتنم خمساً قبل خمس: شبابك
قبل هرمك، وصحتك قبل سقمك، وغِناك قبل فقرك، وفراغك قبل شغلك، وحياتك قبل
موتك)
Raihlah (isilah) lima sebelum lima :
masa mudamu sebelum masa tuamu, masa
sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa kosongmu
sebelum masa seibukmu, dan masa hidupmu sebelum kematianmu” HR al Hakim dan dishahihkan
berdasarkan syarat Bukhari-Muslim, dan disepakati oleh adz Dzahabi, 4/306.
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------