AYO KITA SHALAT BERSAMA SISWA-SISWI
SDIT IMAM BUKHARI JATINANGOR (KE-4)
SIFAT SHALAT NABI SHALLALLAHU `ALAIHI WA
SALLAM
Pasal Satu : SHALAT ADALAH PENGABDIAN
KEPADA ALLAH ?
Al
Kisah Bagaimana Rasulullah mengajarkan shalat
kepada
para sahabatnya : HR Al Bukhari.
Ketika Rasulullah Saw duduk di masjid, tiba-tiba dating
seorang lelaki masuk ke dalam masjid. Ia pun mengucapkan salam kepada
Rasulullah Saw kemudian berdiri dan melakukan shalat. Ketika ia selesai
melakukannya, ia pun meng hampiri Rasulullah Saw yang kemudian berkata
kepadanya, "Ulangilah shalatmu, sebab kamu belum mengerjakannya".
Ia pun mengulangi shalatnya, lalu meng hampiri Rasulullah Saw lagi. Namun
Rasulullah berkata seperti yang awal, agar ia mengulangi shalatnya, karena
belum benar mengerjakannya, dst. Kemudian orang tersebut meminta kepada
beliau Saw agar mengajarinya cara shalat yang benar. Rasulullah Saw bersabda,
"Jika engkau mengerjakan shalat, maka mulailah dengan takbir, lalau
bacalah beberapa ayat al Qur'an yang mudah, kemudian lakukan ruku'
sampai kamu betul-betul ruku' dengan thama'ninah (tenang); lalu
lakukan i`tidal sampai kamu betul-betul telah berdiri; lalu lakukan
sujud sampai kamu betul-betul sujud dengan tenang; selanjutnya kembali
lakukan sujud sampai kamu betul-betul sujud dengan tenang. Biasakan hal ini
dalam setiap (raka`at) shalatmu".
|
Begitulah
cara Nabi Saw mengajarkan shalat.
Pelajaran
ini juga untuk kalian semua. Mari kita shalat dengan sifat shalat Nabi,
bersama Ustadz / Ustadzah kalian.
Amirul
Mukminin Umar bin Khaththab Ra pernah berkata,
"Hatimu adalah rajamu,
kalaulah hati-mu khusyu' , maka anggota badanmu pun akan khusyu'.."
|
Nabi
Saw pernah berkata:
"Sesungguhnya
ada seseorang yang mengerjakan shalat, namun tidak mendapatkan pahala shalatnya
kecuali sepertiga, seperempat, seperenam, seperdelapan , atau sepersepuluhnya
saja" HR Ahmad.
Subhanallah,
wal hamdulillah, wa Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar.
Ya
Allah bantulah aku agar aku bisa selalu mengingatMu (dalam shalatku) dan mensyukuri
Mu serta aku mampu beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.
Imam
Abu Hamid Al Ghazali rahimahullah berkata:
Carilah
hatimu di tiga tempat. Pertama, ketika membaca al Qur'an. Kedua,
ketika shalat, dan Ketiga, ketika mengingat kematian. Maka apabila
dalam ketiga tempat itu kamu belum bisa menemukan hatimu, maka mohonlah
kepada Allah untuk memberimu hati, sebab engkau tidak sedang mempunyainya.
|
Pasal Dua : SIFAT SHALAT NABI SAW
1. Kedudukan Shalat Bagi Muslim
“Maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. ٍَ QS An Nisa’: 103
(”Peliharalah
semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa [1]. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu'. Al Baqarah: 238
[1] Shalat wusthaa ialah shalat yang
di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang
dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli
hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan
sebaik-baiknya.
Beliau
Saw bersabda:
صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ
“Shalatlah
kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat”
Sabdanya
lagi:
“Islam
itu dibangun diatas rukun yang lima, yaitu bersaksi bahwa tiada ada ilah
yang haq untuk diibadahi kecuali Allah dan Muhammad itu utusan Nya, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, membayar zakat, menunaikan haji ke Baitullah, dan
shaum di bulan Ramadlan”
Dalam
hadits lain, Nabi Saw bertanya:
“Bagaimana
menurutmu, andaikan di depan pintu masuk rumah salah seorang diantara kamu ada
sebuah sungai, lalu ia mandi di dungai itu lima kali dalam satu hari, apakah
masih ada kotoran yang masih tertinggal di badannya ? Para sahabat menjawab:
“Tentu tidak akan ada sedikitpun kotoran yang tersisa. Lalu bersabdalah beliau
Saw, “Maka begitu pula perumpamaan shalat lima kali sehari semalam, dengan
shalat itu Allah akan menghapus semua dosa”. (Muttafaq `alaih)
Dalam
hadits lainnya, beliau Saw bersabda:
“Tak
ada seorang muslim pun yang ketika shalat fardlu telah tiba kemudian dia
berwudlu’ dengan baik dan sempurna serta membaguskan kekhusyu`an nya (dalam
shalat) serta ruku`, melainkan hal itu merupakan penghapus dosanya yang telah
lalu selama dia tidak melaku kan dosa besar, dan hal itu berlaku sepanjang
tahun itu” . (HR Muslim).
Perhatikan
sabdanya lagi: (HR Ahmad, At Tirmidzi, dll,
shahih)
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعُمُوْدُهُ
الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
“Pokok
segala perkara (bagi Muslim) itu adalah Al-Islam dan pilar Islam itu adalah
shalat, dan puncak Islam itu adalah jihad fi sabilillah”
ANCAMAN BAGI YANG MENINGGALKAN SHALAT
“Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (Surat
Maryam: 59)
“Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai
dari shalatnya, (Surat al Maa`uun 4-5)
Rasulullah
Saw menyampaikan peringatan keras bagi muslim yang melalaikan shalat dan atau
meninggalkan nya, melalui sabdanya:
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكـُفْرِ
تَرْكُ الصَّلاةِ
“Batas
pembeda antara seorang muslim dengan kemusyrikan dan kekufuran adalah
meninggalkann shalat” (HR Muslim).
الْعَهْدُ
الَّذِيْ بَيْنَنَا وبَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian
antara kami dengan mereka (orang munafik) adalah shalat, barangsiapa
meninggalkannya maka sesungguhnya ia telah kafir”
(HR
Ahmad, AT Tirmidzi dan An Nasa’i, hadits shahih)
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------