FIKIH MEMAHAMI KETAATAN DAN KEMAKSIATAN
Bagian
ke-02
DUA JENIS KETAATAN:
والطاعات
نوعان:
طاعات
تتعلق بالعبد نفسه، وتكون بالاستقامة على أوامر الله، بفعل الواجبات والمستحبات،
وترك المحرمات والمكروهات.. وكلاهما مطلوب من العبد.
وطاعات
تتعلق بالغير، وتكون بالدعوة إلى الله، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر،
والإحسان إلى الناس، والجهاد في سبيل الله.. وكلاهما مطلوب من العبد.
Ada Dua Jenis
Ketaatan:
Yaitu, (1). Ketaatan yang berkaitan dengan diri hamba sendiri, dan untuk
terlaksana diperlukan istiqomah di atas
perintah-perintah Allah, yaitu dengan mengerjakan
perkara-perkara yang diwajibkan maupun yang disunnahkan, serta menjauhi perkara-perkara yang diharamkan dan yang dimakruhkan….
Yang kesemuanya itu merupakan kewajiban bagi setiap hamba..
(2). Ketaatan-ketaatan yang berkaitan
dengan orang lain, dan ketaatan itu dapat terlaksana dengan cara berdakwah
kepada Allah, memerintahkan kepada yang ma`ruf,
mencegah dari yang munkar, berbuat baik kepada sesama, dan berjuang di jalan
Allah…. Yang mana semuanya itu merupakan kewajiban atas setiap hamba.
وكل الطاعات مشروعة ومطلوبة، لكن الطاعة المتعلقة بالنفس بالنسبة للطاعة
المتعلقة بالغير كالذرة بالنسبة للجبل في الأجر والثواب
Dan
semua ketaatan itu disyariatkan dan dituntut dari seorang hamba, namun untuk
ketaatan yang berkaitan dengan diri sendiri jika dibandingkan dengan ketaatan
yang berkaitan dengan orang lain, ibaratnya seperti biji dzarrah (nuklius) yang
dibandingkan dengan gunung dalam hal balasan dan ganjarannya. Seperti yang
disabdakan oleh Rasulullah Saw beruikut :
«مَنْ دَعَا إِلَـى هُدًى، كَانَ لَـهُ
مِنَ الأجْرِ مِثْلُ أجُورِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أجُورِهِـمْ
شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَـى ضَلالَةٍ، كَانَ عَلَيْـهِ مِنَ الإثْمِ مِثْلُ
آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِـمْ شَيْئا» أخرجه مسلم([1]).
Barangsiapa
yang menyeru kepada suatu petunjuk, nioscaya dia akan mendapatkan pahala sama
sepertipahala orang-orang yang mengikutinya; dan hal itu tidak akan mengurangi
daripahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada suatu
kesesatan, niscaya dia akan mendapatkan dosa sama seperti dosa orang-orang yang
mengikutinya; dan hal itu tidak akan mengurangi dari dosa-dosa mereka
sedikitpun” HR Muslim no. 2674.
والمسلم
إذا وضع جهده وما له ووقته تحت شجرة الطاعة تكبر وتزيد، ويزيد الخير، وإذا وضعه
تحت شجرة المعصية تكبر وتزيد، ويزيد الشر.
Bagi seorang muslim,
apabila dia meletakkan kesungguhannya, segala apa yang ada padanya dan waktunya
bernaung di bawah pohon ketaatan, maka
kelak akan semakin besar dan bertambah, bedrtambah pula kebaikannya. Namun
apabila meletakkannya di bawah pohon kemaksiatan, maka akan bertambah pula
keburukannya / kejahatannya dan juga semakin besar.
--------------
وما
أطاع الله من أطاعه إلا بإذنه وعونه وفضله، وما عصاه من عصاه إلا بعلمه:
Dan tidaklah seseorang itu dapat menaati Allah kecuali
dengan idzin Nya, bantuan Nya dan karunia Nya. Dan tidak seorang pun yang
bermaksiat dan durhaka kepada Allah, kecuali terjadi atas sepengetahuan Nya
(ilmu Allah), (QS al A`raf: 54) :
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta
alam. QS al A`raf : 54
[548] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah
yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
Dalam haditsnya, Nabi Saw bersabda:
لَنْ يُدْخِلَ أحَدًا مِنْكُمْ
عَمَلُـهُ الْـجَنَّةَ» قَالُوا: وَلا أنْتَ يَا
رَسُولَ الله ؟ قَالَ: «وَلا أنَا، إِلا أنْ
يَتَغَمَّدَنِيَ اللهُ مِنْـهُ بِفَضْلٍ وَرَحْـمَةٍ» ...
متفق
عليه([2]).متفق عليه، أخرجه البخاري برقم (5673) ومسلم برقم
(2816) واللفظ له.
“Tidak ada seorangpun dari kalian yang akan masuk Surga
karena (semata) amal perbuatannya. “Mereka (para shahabt) bertanya, “Apakah
engkau juga ya Rasulullah ? Beliau menjawab, Ya aku pun begitu, akan tetapi
Allah Ta`ala telah melindungiku (menjamin keselamatanku) dengan adanya karunia
(fadhl) dan kasih sayang Nya (rahmah)“. HSR Muttafaq `alaih.
فأمور
الخلائق كلها بيد الله وحده، والهداية بيد الله، ولكن الله جعل لها أسباباً، كما
جعل للنور أسباباً، وللحياة أسباباً، وللكسب أسباباً.
Maka jelaslah bagi kita (orang yang beriman), meyakini,
bahwa semua urusan para makhluk itu berada di dalam genggaman tangan Allah
Ta`ala satu-satu Nya dan hidayah pun ada di tangan Nya. Akan tetapi Allah telah
menciptakan sebab-sebab untuyk mendapatkan hidayah, sebagaiman Dia telah
menciptakan sebab-sebab untuk cahaya, kehidupan dan mata pencaharian.
اللهم اهدنا لأحسن الأقوال والأعمال والأخلاق.. واهدنا لما اختلف فيه من الحق بإذنك..
إنك تهدي من تشاء إلى صراط مستقيم.
8. (mereka berdoa):
"Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada
Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi
(karunia)". QS Ali Imron: 8
DUA
JALAN MEMPEROLEH REZEKI
وقد جعل
الله للحصول على الأرزاق طريقين:
طريق
الأموال والأسباب.. وطريق الإيمان والأعمال.
فالأول عام، والثاني خاص.
Allah
Ta`ala memberikan dua jalan untuk mencarri rezeki dan penghidupan:
(1),
melalui jalan harta dan usaha,
(2),
melalui jalan keimanan dan amal-amal perbuatan nyata.
Jalan
(1) bersifat umum, dan jalan (2) bersifat khusus.
والإنسان في هذه
الحياة إما أن يمشي على طريق الشهوات، أو على طريق الأوامر الشرعية، فالأول خاسر،
والثاني رابح. والله عزَّ وجلَّ يؤيد من يمشي
على طريق الأوامر الشرعية بالعطاء الغيبي كما قال سبحانه: [الأعراف:
96].
Seseorang
dalam mengarungi jalan kehidupan, ada kalanya berjalan di atas jalan syahwat,
dan ada kalanya di atas jalan perintah-perintah syariat. Yang pertama pastilah
akan mendapatkan kerugian besar, sedangkan yang kedua akan mendapatkan
keberuntungan.
Ada
kekuatan dahsyat yang Allah berikan pada hamba yang menjalani kehidupan di atas
jalan syariat, iman dan taqwa kepada Nya, seperti firman Nya:
ولو
أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون.
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa
yang telah mereka kerjakan”
QS al A`raf : 96.
وبالمشي على طريق الشهوات البدن يقوى،
وبالمشي على طريق الأحكام الروح تقوى.
ومن
مشي على طريق الشهوات لا يزول قلقه ولا همه حتى يسير على أحكام الله، ولو كان عنده الملك والمال، وسائر الشهوات والملذات
Mungkin
saja dengan jalan di atas syahwat tubuh (fisik) akan menguat. Namun
dengan berjalan di atas jalan hukum-hukum syariat ruh akan menguat.
Barangsiapa yang berjalan di atas syahwat, bimbang, galau dan ragu tidak akan
hilang sekalipun dia memiliki kekuasaan, harta benda dan seluruh syahwat serta
kenikmatan sampai dia benar-benar (berjalan) di atas hokum-hukum Allah.
Sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam QS Thaha: 123-126.
وسروره
كلما أحدث طاعة.. ثم تزداد سعادته عند الموت حين تبشره الملائكة بالجنة..
ثم تزداد سعادته في القبر، فقبر المؤمن روضة من رياض الجنة.. ثم تزداد سعادته عند البعث والحشر، حيث يبعث آمناً من غضب الله وعقابه..
ثم تزداد سعادته وتبلغ كمالها إذا دخل الجنة، ورأى ربه، وفاز برضاه، نسأل الله عزَّ وجلَّ أن يجعلنا وإياكم ممن يكرم بذلك.
Subhanallah,….
Bagi orang yang berjalan di atas jalan ketaatan, maka baginya akan dibukakan
pintu-pintu kebahagiaan di dunia, lalu ditambah lagi kebahagian nya pada saat
hendak meninggalnya yaitu tatkala malaikat member kabar gembira berupa Surga.
Lalu bertambah pula kebahagiannya saat dimasukkan ke liang lahat di alam
barzakh, sebab kuburan seorang mukmin merupakan salah satu taman dari
taman-taman Surga. Begitu pula tatkala dibangkitkan dari kubur digiring menuju
padang mahsyar, dimana diabngkitkan dalam keadaan merasa aman dari murka dan
hukuman Allah ta`ala. Kemudian bertambah lagi ketika dimasukkan ke dalam Surga,
dapat secara langsung melihat Rabb-nya. Kita memohon kepada Allah semoga
menjadikan kita termasuk orang-orang yang dimuliakan dengan Surga.
Na`udzu
billah tsumma na`udzu billah min dzalik,
والذي
يمشي في طريق المعاصي تفتح له أبواب الشقاء في الدنيا.. ثم يزداد شقاؤه وألمه كلما أحدث معصية..
ثم يزداد شقاؤه وعذابه عند الموت حين تبشره الملائكة بالنار.. ثم يزداد عذابه وشقاؤه في القبر، فقبر الكافر حفرة من حفر النار..
ثم يزداد شقاؤه عند البعث والحشر، حيث يبعث خائفاً من غضب الله وعقابه.. ثم يزداد شقاؤه وعذابه ويبلغ كماله إذا دخل النار وأعرض عنه ربه، وباء بسخطه وغضبه، نسأل الله السلامة والعافية.
Orang
yang yang berjalan di atas jalan kemaksiatan, dibukakan baginya pintu-pintu
kehinaan dan kesengsaraan di dunia … lalu semakin sengsara dan bertambah sakit
setiap melakukan kemaksiatan … kemudian bertambah pula kesengsaraan dan adzbnya
saat jelang kematian, yaitu tatkala malaikat membawa berita gembira tentang
Neraka (yg disiapkan utk nya).. kemudian bertambah lagi kesengsaraan nya saat
masuk ke dalam kubur, sebagb kubur orang kafir meruapakan salah satu lubang
(penyiksaan) dari seklian lubang di Neraka… lalu bertambah lagi penderitaan nya
saat dibangkitkan dari alam kubur menuju kea lam mahsyar, diabngkitkan dengan
rasa takut dari murka Allah dan hukuman Nya…. Dan semakin menderita dan
sengsara adzabnya yang mencapai sempurna manakala dimasukkan ke dalam Neraka
jahannam dan Rabbnya berpaling dari nya (orang kafir terhijab untuk melihat
Allah di akhirat), dan dia kembali dengan murka dan amarah Allah. Kita memohon
kepada Allah keselamatan dari itu semua.
---------------------
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------