FIKIH MEMAHAMI KETAATAN DAN KEMAKSIATAN
(Bagian ke-01)

Allah berfirman di dalam surat Ali Imron: 32
قل أطيعوا الله والرسول فإن تولّوا فإن الله لا يحب الكافرين
32. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".. QS Ali Imron:

Perhatikan firman Allah Ta`ala berikut ini: An NIsa` : 13-14
تلك حدود الله ومن يطع الله ورسوله يدخله جنات تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها وذلك الفوز العظيم
ومن يعص الله ورسوله ويتعدّ حدوده يدخله نارا خالدا فيها وله عذاب مهين
13. (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar.
14. dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. QS An Nisa’: 13-14

كل إنسان متحرك بطاعة أو معصية أو بهما معاً ولا بد.
والطاعات كلها محبوبة لله مرضية له، وإن لم يشأها ممن لم يعطه، ومن وجدت منه فقد تعلقت بها مشيئة الله ومحبته.
Setiap manusia tergerak untuk melakukan ketaatan atau kemaksiatan, atau bahkan kedua-duanya secara bersamaan.
Semua ketaatan (pasti) dicintai dan diridloi oleh Allah Ta`ala, sekalipun Dia tidak menghendakinya dari orang-orang yang enggan (tidak mau) menaati Nya. Barangsiapa yang telah melakukan ketaatan, maka kehendak dan kecintaan Allah telah bergantung dengannya.
والمعاصي كلها مبغوضة لله مكروهة له وإن وقعت بمشيئة الله، فما لم يوجد من الطاعات المقدرة تعلقت بها محبة الله دون مشيئته، وما وجد منها تعلق بها محبته ومشيئته
Dan setiap kemaksiatan dibenci dan dimurkai oleh Allah Ta`ala, meskipun terjadi atas kehendak Nya. Ketaatan yang telah ditaqdirkan tetapi belum terlaksana, maka ketaatan itu bergantung pada kecintaan Allah, bukan pada kehendak Nya. Sedangkan ketaatan yang telah terlaksana, maka itu  bergantung pada kecintaan dan kehendak Nya.
وما لم يوجد من أنواع المعاصي فلم تتعلق بها مشيئته ولا محبته، وما وجد منها تعلق به مشيئته دون محبته.
Berbagai kemaksiatan yang tidak terwujud, maka hal itu tidak bergantung pada kehendak dan kecintaan Nya. Sedangkan kemaksiatan yang telah terjadi, bergantung pada kehebndak Nya saja, tidak pada kecintaan Nya.

Ketahuilah saudaraku, …
وطاعات العباد كلها لا تكون مقابلة لنعم الله عليهم، ولا مساوية لها، بل ولا لواحدة منها، فكيف يستحقون بها النجاة؟.
وطاعة المطيع لا نسبة لها إلى نعمة من نعم الله عليه، فتبقى سائر النعم تتقاضاه شكراً، والعبد لا يقوم بمقدوره الذي يجب لله عليه، فجميع عباده تحت عفوه ورحمته، وفضله وإحسانه. فما نجا منهم أحد إلا بعفوه ومغفرته، ولا فاز بالجنة إلا بفضله ورحمته.
Seluruh ketaatan yang dilakukan oleh para hamba tidak da[at dijadikan sebagai “barter” (tebusan atau bayaran) untuk nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada meereka dan bahkan tidak dapat menyamainya, walau untuk satu kenikmatan saja (yang kecil lagi). Jika demikian, maka mana mungkin “ketaatan” tersebut dapat menyelamatkan  jiwa mereka kelak ? Ketaatan seseorang tidak dapat dibandingkan dengan satu kenikmatan dari kenikmatan- kenikmatan yang Allah limpahkan kepadanya, sehingga seluruh kenikmatan itu mengharuskannya untuk selalu bersyukur. Seorang hamba tidak dapat melaksanakan perkara yang wajib dia lakukan untuk Allah Ta`ala, meskipun dengan segenap kemampuannya. Sehingga, hakikinya, semua hamba Allah berada di bawah ampunan, kasih sayang, keutamaan dan kebaikan Nya. Maka, tidaklah seseorang dari mereka dapat selamat kecuali atas pemaafan dan ampunan Nya, dan seseorang tak dapat sukses memperoleh Surga Allah kecuali dengan keutamaan dan rahmat Nya (bi fadhlihi wa rahmatihi).

وما أطاع الله من أطاعه إلا بإذنه وعونه وفضله، وما عصاه من عصاه إلا بعلمه:
Dan tidaklah seseorang itu dapat menaati Allah kecuali dengan idzin Nya, bantuan Nya dan karunia Nya. Dan tidak seorang pun yang bermaksiat dan durhaka kepada Allah, kecuali terjadi atas sep-engetahuan Nya (ilmu Allah), 

(QS al A`raf: 54) :
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548].  Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. QS al A`raf : 54
[548] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.

Dalam haditsnya, Nabi Saw bersabda:
لَنْ يُدْخِلَ أحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُـهُ الْـجَنَّةَ» قَالُوا: وَلا أنْتَ يَا رَسُولَ الله ؟ قَالَ: «وَلا أنَا، إِلا أنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللهُ مِنْـهُ بِفَضْلٍ وَرَحْـمَةٍ» ... متفق عليه([1]).متفق عليه، أخرجه البخاري برقم (5673) ومسلم برقم (2816) واللفظ له.
“Tidak ada seorangpun dari kalian yang akan masuk Surga karena (semata) amal perbuatannya. “Mereka (para shahabt) bertanya, “Apakah engkau juga ya Rasulullah ? Beliau menjawab, Ya aku pun begitu, akan tetapi Allah Ta`ala telah melindungiku (menjamin keselamatanku) dengan adanya karunia (fadhl) dan kasih sayang Nya (rahmah)“. HSR Muttafaq `alaih.
فأمور الخلائق كلها بيد الله وحده، والهداية بيد الله، ولكن الله جعل لها أسباباً، كما جعل للنور أسباباً، وللحياة أسباباً، وللكسب أسباباً.
Maka jelaslah bagi kita (orang yang beriman), meyakini, bahwa semua urusan para makhluk itu berada di dalam genggaman tangan Allah Ta`ala satu-satu Nya dan hidayah pun ada di tangan Nya. Akan tetapi Allah telah menciptakan sebab-sebab untuyk mendapatkan hidayah, sebagaiman Dia telah menciptakan sebab-sebab untuk cahaya, kehidupan dan mata pencaharian.
اللهم اهدنا لأحسن الأقوال والأعمال والأخلاق.. واهدنا لما اختلف فيه من الحق بإذنك..
 إنك تهدي من تشاء إلى صراط مستقيم.
($oY­/u Ÿw ùøÌè? $oYt/qè=è% y÷èt/ øŒÎ) $oYoK÷ƒyyd ó=ydur $uZs9 `ÏB y7Rà$©! ºpyJômu 4 y7¨RÎ) |MRr& Ü>$¨duqø9$# ÇÑÈ   )  [آل عمران: 8].
8. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".



(1) متفق عليه، أخرجه البخاري برقم (5673) ومسلم برقم (2816) واللفظ له.


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------