BAB XIX.
GAMBARAN DAN SIFAT ALAM AKHIRAT. 
108. 
Tanya:
Bagaimana dalil yang menegaskan masalah tiupan sangkakala? 
Jawab:
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”(Az Zumar: 68).

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”(An Naml: 87).
Fazi’a dalam surat An Namldiatas ditafsirkan dengan sha’iqa yang artinya tiupan pertama, begitu juga halnya dengan tafsir surat Az Zumar. Hal itu diperkuat oleh HR Muslim:

“Kemudian sangkakala itu ditiup, namun tidak ada yang mendengarkan seorang pun kecuali miring dan mendongak berpaling. Rasulullah bersabda, ‘Dan yang pertama mendengarnya adalah seorang peternak unta’.Maka matilah dia dan mati pula manusia lainnya, kemudian Allah mengirimkan hujan yang seakan-akan menaungi sehingga darinya tumbuh jasad-jasad manusia. Kemudian, ditiup lagi sangkakala lainnya, maka tibalah hari kiamat yang mereka nanti-nantikan.”

Ada juga yang menafsirkan bahwa fazi’a itu tidak termasuk kedalam pengertian sha’iqa, melainkan sebagai tiupan sangkakala yang ketiga. Pengertian ini dikuatkan oleh hadits yang mengatakan tiupan sangkakala panjang. Dengan demikian, menjelang kiamat itu ada tiga tiupan sangkakala, yaitu tiupan faza’i, sha’iqa, dan tiupan kiamat (bangkit dari kubur) untuk menghadap Rabb alam semesta.

109.
Tanya:Bagaimana gambaran Padang Mahsyar menurut Al Qur’an?
Jawab:
Gambaran Padang Mahsyar banyak disebut dalam Al Qur’an, diantaranya adalah:
“Dan Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu ...”(Al An’aam: 94).

“... dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”(Al Kahfi: 47).
Didalam surat Maryam pun Allah berfirman juga:

“(ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.”(Maryam: 85-86).
Kemudian dalam ayat-ayat berikut ini:

“Dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.”(Al Waaqi’ah: 7-9).

“Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan yang Maha pemurah, Maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (Thaaha: 108).

“Dan Barangsiapa yang ditunjuki Allah, Dialah yang mendapat petunjuk dan Barangsiapa yang Dia sesatkan Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam Keadaan buta, bisu dan pekak ...” (Al Israa’: 97).

110.
Tanya:
Bagaimana sifat Padang Mahsyar menurut As Sunnah?
Jawab:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Akan dikumpulkan manusia dalam Mahsyar dalam keadaan mengharap dan takut, dua orang diatas unta, tiga orang diatas unta, empat orang diatas unta, sepuluh orag diatas unta, dan sisa mereka dihalau oleh api, yang api itu akan berada bersama mereka dipagi hari, dan juga bersama mereka disore hari.”(HR. Bukhari-Muslim).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan:
“Seorang laki-laki berkata, ‘Hai Nabi Allah, bagaimana orang kafir itu dihalau (diseret) atas mukanya?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah Allah telah memperjalankannya diatas kedua kakinya, dengan begitu Dia mampu memperjalankan dia diatas wajahnya.’ Beliau bersabda lagi, ‘Sesungguhnya kamu semua dikumpulkan (dihari Mahsyar) dalam keadaan tanpa alas kaki lagi telanjang.

Hal itu diperjelas dengan firmanNya:
“... Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya ...” (Al Anbiyaa’: 104).

Sebuah hadits meriwayatkan bahwa ketika manusia dalam keadaan tak berpakaian, Nabi Ibrahimlah yang mula-mula diberi pakaian. Hadits itu jelasnya adalah:
“Dan manusia yang pertama kali akan diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim ‘alaihissalam ...”(HR. Bukhari-Muslim).

Aisyah radhiyallahu ‘anha melengkapi penjelasan tentang Mahsyar ini ketika bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah, apakah laki-laki dan wanita dapat saling melihat, padahal mereka semua tak berpakaian?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
“Perkara yang mereka hadapi jauh lebih dahsyat daripada sekedar saling melihat tubuh atau aurat.”(HR. Bukhari-Muslim).

111.
Tanya:
Bagaimana keadaan Mahsyar menurut kitabullah?
Jawab:
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” (Ibraahim: 42-43).

“Pada hari, ketika ruh dan Para Malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.”(An Naba’: 38).
“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya.”(Ghaafir/Al Mu’min: 18).

“... dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (Al Ma’aarij: 4).
“Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu Hai manusia dan jin.” (Ar Rahmaan: 31).

112.
Tanya:
Bagaimana sifat Mahsyar menurut As Sunnah?
Jawab:
Tentang hal tersebut, banyak sekali hadits yang meriwayatkannya, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Hari ketika manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam. Rasulullah bersabda,
“Seorang dari mereka berdiri dalam genangan keringat yang tingginya mencapai pertengahan kedua telinganya.”

Kemudian, dalam hadits dari Abu Hanifah diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Manusia akan berkeringat pada hari kiamat sehingga menggenag keringat mereka didalam bumi tujuh puluh hasta, dan mereka tenggelam dalam keringat hingga pertengahan kedua telinganya.” (HR. Bukhari-Muslim).


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------