205 TANYA JAWAB AQIDAH AHLUS SUNNAH.
BAGIAN-11: BAB XII.
BERIMAN KEPADA MALAIKAT DAN KITAB ALLAH.

072.
Tanya:
Dalil yang mana menegaskan keimanan kepada malaikat?
Jawab:
Firman Allah:
“dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’.”(Az Zumar: 75).
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.” (Al A’raaf: 206).

“Katakanlah: ‘Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman’.”(Al Baqarah: 97).

073.
Tanya:
Apa makna beriman kepada malaikat itu?
Jawab:
Beriman kepada malaikat artinya mengakui dengan pasti wujud mereka sebagai makhluq Allah yang senantiasa tunduk kepadaNya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“... Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (Al Anbiyaa’: 26-27).

“... penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(At Tahriim: 6).

“Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.”(Al Anbiyaa’: 20).

074.
Tanya:
Meliputi apa saja tugas para malaikat itu?

Jawab:
Sebenarnya jenis mereka itu banyak dan berkaitan dengan tugas masing-masing. Mereka itu diantaranya adalah penyampai wahyu (Jibril ‘alaihissalam); pengatur hujan (Mikail); peniup sangkakala pada hari kiamat (Israfil); penggenggam ruh-ruh makhluk hidup atau malaikat mau; pencatat segala amal perbuatan hamba; penjaga seorang hamba dari depan dan dari belakang yang senantiasa membuntutinya; penjaga surga dan berikut kenikmatan-kenikmatannya (Ridhwan); penjaga neraka dan segala siksaannya (Malik beserta pemimpin-pemimpin dari Zabaniyah yang berjumlah kurang lebih 19 malaikat); pelaksana fitnah kubur (Munkar dan Nakir); pemikul ‘Arsy; pencatat ketentuan, kejadian, nasib, ajal, rizqi setiap janin yang akan lahir kedunia; petugas yang memasuki Masjid Baitul Makmur, sekitar tujuh puluh ribu malaikat; petugas yang bertugas berbaris tidak letih-letihnya; petugas yang senantiasa rukuk dan sujud tak pernah bangkit-bangkit lagi; dan masih banyak lagi malaikat beserta tugasnya yang tidak disebut-sebut.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“... dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.”(Al Muddatstsir: 31).

075.
Tanya:
Dalil mana yang menegaskan keimanan kepada kitab-kitab Allah?

Jawab:
Dalilnya tentu banyak sekali, diantaranya adalah:
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya ...”(An Nisaa’: 136).

“Katakanlah: ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan Para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah Kami menyerahkan diri’.”(Ali Imraan: 84).
Sebenarnya, masih banyak firman Allah yang menegaskan hal tersebut, tetapi cukuplah kita memperhatikan firman Allah berikut:

“... dan Katakanlah: ‘Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya Berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada pertengkaran antara Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)’. “(Asy Syuuraa: 15).

076.
Tanya:
Apakah seluruh kitab suci itu telah disebutkan didalam Al Qur’an?

Jawab:
Keberadaan sebagian kitab suci seperti Taurat, Injil, Zabur, serta Shuhuf Musa dan Ibrahim disebut-sebut didalam Al Qur’an. Sedangkan yang lain-lainnya hanya disebutkan secara umum.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dia menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, Sebelum (Al Quran) ...”(Ali Imraan: 3-4).

“... dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”(Al Israa’: 55).
“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?”(An Najm: 36-37).
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan ...”(Al Hadiid: 25).

Karena itu, jika Allah subhanahu wata’ala merinci seluruh kitab tersebut, kita pun wajib mengimani secara rinci pula. Dan jika disebutkan secara umum, merupakan kewajiban kita untuk mengimaninya secara umum. Hendaklah kita berkata sebagaimana perintah Allah kepada rasulNya:

“... dan Katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah ...”(Asy Syuuraa: 15).

077.
Tanya:
Makna apa yang terkandung dalam keimanan terhadap kitab-kitab Allah itu?

Jawab:
Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti membenarkan secara pasti bahwa seluruh kitab tersebut diturunkan Allah subhanahu wata’ala melalui firman yang diturunkan secara hakiki, baik tanpa perantaraan malaikat dengan berfirman dibelakang tabir maupun melalui malaikat yang datang kepada para rasul. Selain itu, ada pula yang ditulis langsung oleh TanganNya sendiri. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

“Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir[1347] atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”(Asy Syuuraa: 51).
“Allah berfirman: ‘Hai Musa, Sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu Termasuk orang-orang yang bersyukur’.”(Al A’raaf: 144).

“... Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”(An Nisaa: 164).
Tentang Taurat, Allah subhanahu wata’ala telah berfirman:
“dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu ...”(Al A’raaf: 145).

Dalam ayat lain Allah berfirman:
“... dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”(Al Israa’: 55).
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat ...” (Al Maaidah: 46).

“(mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). cukuplah Allah yang mengakuinya.”(An Nisaa: 166).
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”(Al Israa’: 106).

“Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”(Asy Syu’araa’: 192-195).
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.”(Fushshilat: 41-42).

078.
Tanya:
Bagaimana kedudukan Al Qur’an terhadap kitab-kitab terdahulu?

Jawab:
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu ...”(Al Maaidah: 48).

“Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (Yuunus: 37).

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”(Yuusuf: 111).

Para ahli tafsir mengatakan Al Qur’an itu berhubungan dengan muhaiminan dan mushaddiqan. Pengertian muhaiminan mencakup mu’taminan (mempercayai) dan syahidan (membenarkan) terhadap kitab-kitab sebelumnya; dan mushaddiqan adalah mengakui materi yang benar dan menolak penyimpangan, perubahan, penggantian, serta penghapusan atau pengurangan hukum-hukm yang dikandung kitab-kitab sebelumnya. Karena itu, segenap hamba yang tunduk pada kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an akan tunduk mematuhi Al Qur’an. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

“Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu. Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka, mereka berkata: ‘Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya)’.”(Al Qashshash: 52-53).

079.
Tanya:
Apa kewajiban yang berhubungan dengan pengakuan atas kebenaran Al Qur’an itu?

Jawab:
Kewajiban yang mesti diperhatikan adalah mengikutinya lahir-batin, berpegang teguh, serta komitmen atas segala kebenaran yang terkandung didalamnya, sebagaimana telah difirmankan Allah:

“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.”(Al An’aam: 155).
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya ...”(Al A’raaf: 3).

“Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang Mengadakan perbaikan.”(Al A’raaf: 170).

Dan tentang kitabullah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda:
“Sesungguhnya (pada ummat) akan terjadi fitnah yang banyak. Lalu aku bertanya, ‘Apa yang bisa melepaskan dari fitnah tersebut?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kitabullah’.”

080.
Tanya:
Apa yang dimaksud dengan berpegang teguh pada kitab dan menegakkan kebenaran-kebenarannya itu?

Jawab:
Berpegang teguh dan menegakkan kebenaran Al Kitab dapat kita lakukan dengan memeliharanya, membacanya, dan menegakkan kandungan isinya sepanjang malam dan siang. Selain itu juga merenungkan ayat-ayatnya sehingga kita menghalalkan segala hal yang dihalalkannya, mematuhi perintah-perintahnya, menghindari segala hal yang dilarangnya, meneladani kisah-kisahnya, mengamalkan ketentuan atau hukumnya, tunduk terhadap ayat-ayat mutasyabihnya, menaati segala ketentuannya, serta menjauhkan diri dari orang-orang batil dan penyimpangan yang melampaui batas.



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------