[1] Cuplikan dari hadits panjang yang diriwayatkan Muslim di dalam shohihnya. Kitab Al Jihad. Bab Perang Hunain. 3/1401. No.79 dari hadits Barro’ RA, dengan lafazh : Telah datang seorang kepada Barro dan berkata.Hai Abu Umarah: Apakah kamu pernah lari dari peperangan ? Jawab Abu ‘Umaraoh: Tidak, Demi Alloh, pasukan rasululloh tidak pernah lari. Namun ketika itu, ada beberapa orang pemuda sahabat Nabi saw dan orang-oorang yang pergi ke medan perang dengan tergesa-gesa, tanpa persenjataan dan perlengkapan yang memadai, kebetulan mereka bertemu dengan pasukan pemanah musuh. Yang kalau mereka memanah hampir tidak meleset sedikitpun dari sasaran. Yaitu pasukan gabungan Bani Hawazin dengan bani Nashr. Pasukan pemanah itu serta merta menggasak pemuda-pemuda ini dengan panah mereka, sehingga pemuda-pemuda itu terpaksa berbalik kepada Rasululloh saw. Yang ketika itu beliau sedang berada di atas bughol putihnya. Di kawal oleh Abu Sofyan bin Harits bin Abdul Mutholib. Beliau turun dari Bughol-nya, lalu memohon pertolongan kepada Alloh SWT, pintanya:”Aku Nabi, (tidak dusta, Aku anak Abdul Mutholib.Wahai Alloh, turunkanlah bala bantuanMu: kemudian beliau mengatur barisan mereka).
[3]) bagian hadits riwayat Bukhari di dalam shohihnya, kitab: Al Adab; bab: Akhlak yang baikbaik dan pemurah, dan bakhil yang dibenci, hadits ini dari Anas bin Malik RA yang bersambung sampai Nabi saw, dengan lafazh: Sesungguhnya nabi itu adalah sebaik-baiknya manusia, beliau adalah manusia paling pemurah dan pemberani, sesungguhnya suatu malam penduduk Madinah diliputi oleh kecemasan dan ketakutan......alhadits).
[4]) HR Bukhari di dalam shahihnya, kitab: Ar Riqaq. Bab: bagaimana tata cara hidup bersama dengan sahabatnya dan menjauhinya mereka dari duniaan, 8/119-121. Imam Turmudzi dalam As Sunan, Kitab: hari kiamat. Bab: kiamat. 4/648-649. No. 2477, Imam Ahmad dalam Musnad-nya, 2/515. Semuanya dari jalan Abu Hurairah RA, sanad marfu’ , lafazh di atas dari Bukhari, sementara Turmudzi menilainya hasan sohih).
[6]) HR Imam Ahmad dalam Musnadnya. Hal. 165 Juz 5. Dari habits’ Al Qasim bin ‘Auf Asy Syaibani dari seorang laki-laki Dan diriwayatkan oleh Al Haitsami di dalam Mjma’uz Zawaid. 5/216, yang mengambilnya dari musnad. Dan pada akhir riwayat ia berkata: di dalamnya terdapat seorang rawi yang tidak di kenal, namun yang lainnya adalah tsiqat. Dan darinya dinukil oleh Syekh Muhammad Yusuf Al Kandalahwi, di dalam Hayatush shohabah. 2/2-3)
(Abdur Razzak di dalam Mushannaf. Kitab Ash Sholah Fis safat. 2/516 No. 4269. Dari hadits Ma’mar dari Qatadah, dan ini dinukil oleh Syekh Muhammad Yusuf Al Khandalahwi, di dalam kitabnya hayatush shohsbah. 2/3)
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------