AKIDAHKU AKIDAH AHLUSSUNNAH (11)
Oleh : Abu Fahmi Ahmad.

Malaikat adalah makhluk Allah yang ghaib yang senantiasa menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai apa yang diperintahkan Allah kepada mereka serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Malaikat juga sebagai salah satu pasukan tentara dari sekian banyak tentara- tentara Allah. Mereka diciptakan Allah untuk menaati-Nya dan melaksanakan perintah-perintah Nya.
Mereka tidak memiliki sedikitpun karakteristik uluhiyah sedikitpun.

“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”.
QS al Muddatsir: 31 .

19. Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.  20. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.  QS Al Anbiya’ : 19-20.

                        
SIFAT-SIFAT MALAIKAT

 Penciptaan Malaikat:
Malaikat diciptakan Allah dari cahaya, mereka tidak makan dan tidak minum, juga tidak tidur.
Malaikat tidak pernah menentang atau maksiat kepada Allah, dan mereka selalu melaksanakan apa-apa yang Allah perintahkan.

Pekerjaan Malaikat:

Malaikat itu memiliki jenis-jenis pekerjaan yang ragam, berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan amanat Allah untuk masing-masingnya.
Diantara mereka ada yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia
 (yang dilakukan oleh hati dan anggota badannya) .
Ada yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah, Jibril namanya.
Ada pula yang terus menerus bertasbih menyucikan Allah dan memujiNya,
Ada yang bertugas menyiksa orang-orang kafir kelak di Neraka, Malik namanya.
Ada yang bertugas memberi kenikmatan bagi orang-orang beriman kelak di Surga
Ada pula yang bertugas menyabut nyawa makhluk-Nya, Malakul Maut namanya.
Juga ada yang bertugas mengatur hujan, awan dan tumbuh-tumbuhan, Mikail namanya
Ada pula yang bertugas meniup sangkakala (trompet) pada hari kiamat nanti, Isrofil namanya.

Jumlah Malaikat:

Jumlah malaikat itu banyak sekali, tak ada yang bisa membilangnya, kecuali hanya Allah saja.

Dalam hadits Mi`raj Nabi Saw  , yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra, bahwa Nabi Saw  ketika mi`raj diperlihatkan oleh Allah satu tempat (sebut saja masjid para Malaikat) bernama Baitul Ma`mur di langit ke tujuh,  dimana setiap harinya sejumlah 70 ribu malaikat berkunjung ke sana untuk melakukan Shalat, dan kemudian (mereka yang telah masuk) tidak akan kembali lagi” HR Bukhari dan Muslim .

 Empat Perkara Penyempurna Iman kepada Malaikat

No
Unsur Penyempurna Iman Kepada Malaikat
01
Mengimani keberadaan mereka sebagai makhluk yang senantiasa menyembah Allah dan melaksanakan apapun yang Allah perintahkan
02
Mengimani nama-nama mereka yang telah kita ketahui, dan wajib mengimani Malaikat lainnya yang tidak kita ketahui namanya secara global
03
Mengimani sifat dan bentuk yang telah diberitakan kepada kita. Seperti mempunyai sayap, dll. *)
04
Mengimani tugas dan pekerjaan mereka **)

*). Misal Jibril `alaihissalam, memiliki 600 sayap dan setiap sayapnya telah menutup ufuk. Dan dari sayapnya berjatuhan berbagai warna , mutiara dan permata yang hanya Allah sajalah mengetahui keindahannya. Al Musnad 5/282. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa hadits ini shahih, dan menurut Ibnu Katsir dalam an Bidayah wan Nihayah 1/41 sanad hadits ini bagus dan kuat.
Jibril juga pernah menjelma sebagai orang Arab ketika mengajarkan para sahabat Ra tentang agama (Iman, Islam, Ihsan) melalui lisan Nabi Be
**). Seperti Jibril `alaihissalam sebagai penyampai wahyu, lalu Malakut Maut sebagai penyabut nyawa, Juga ada Malaikat lain yang ditugaskan untuk urusan janin dalam rahim ibunya, menulis rezki dan ajalnya. Mikail sebagai pengatur hujan dan tumbuh-tumbuhan, Israfil sebagai peniup sangkakala, lalu Malaikat pengawas dan pencatat amal manusia..
Malik sebagai penjaga Neraka, Ridlwan sebagai penjaga Surga.

Ada juga Malaikat yang bertugas menulis nama-nama orang pada hari Jum`at sebelum Khatib naik ke atas mimbar (HR Bukhari).

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[3).  QS Ar Ra`du: 11 .
 [3] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.

“Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
QS as Sajdah: 11.

BUAH IMAN KEPADA MALAIKAT
(Syaikh Ibnu Utaimin dalam Syarah Ushul Tsalatasah)

1
Mengetahui akan keagungan Allah ta`ala, kekuatan dan kekuasaan-Nya. Keagungan makhluk (seperti Malaikat ini) merupakan bagian dari keagungan Khaliq
2
Syukur kepada Allah Ta`ala atas perhatian-Nya terhadap Bani Adam, dimana Dia telah memasrahkan kepada sebagian dari para Malaikat itu untuk menjaga (mengawasi) mereka, mencatat amal perbuatan mereka, serta kemaslahatan-kemaslahatan mereka yang lainnya
3
Mencintai para Malaikat atas apa yang telah mereka tunaikan berupa ibadah kepada Allah Ta`ala.

Rukun Iman Ketiga
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Yang dimaksud dengan kitab-kitab ialah kitab samawi yang diturunkan oleh Allah ta`ala kepada para rasul-Nya sebagai petunjuk dan rahmat bagi manusia agar mereka mendapatkan kesejahteraan dunia dan akhirat.

Empat Perkara Penyempurna Iman Kepada Kitab-Kitab Nya

No.
Unsur Penyerpurna Iman Kepada Kitab-Kitab Nya
01
Mengimani bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar turun dari Allah
02
Mengimani nama Kitab yang telah kita ketahui (al Qur’an, Taurat, Zabur dan Injil) , dan mengimani secara global kitab-kitab samawi lain yang tidak kita ketahui
03
Membenarkan berita-berita yang shahih yang disebutkan di dalamnya. Misal tentang hukum rajam (dalam Taurat) yang juga ditetapkan dalam al Qur’an.
04
Mengamalkan hukum-hukum yang belum dihapus

Kitab-kitab terdahulu semua mansukh (dihapus) dengan turunnya al Qur’anul Karim, yang Allah jamin keasliaannya. Karena Al Qur’an akan tetap menjadi hujjah bagi semua makhluk sampai hari kiamat kelak. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhukum dengan selain al Qur’an dalam kondisi apapun, sebagaimana firman Allah QS an Nisa’: 59
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. QS an Nisa’: 59.

Taurat diturunkan kepada Musa `alaihisaalam, Zabur kepada Dawud `alahissalam, Injil kepada `Isa `alaihissalam,d an al Qur’anul Karim kepada Nabi Saw.

BUAH IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

1
Mengenali perhatian Allah kepada para hamba-Nya dengan menurunkan kitab kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka
2
Mengenali hikmah Allah mengenai syariat-Nya, dimana Dia telah membuatkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [*], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. QS Al Maidah: 48
[*] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

Rukun Iman Keempat
IMAN KEPADA PARA RASUL ALLAH

Rusul jamak dari rasuul, artinya mereka yang diutus oleh Allah kepada kaumnya dan menurunkan untuk mereka kitab atau tidak diturunkan untuknya kitab namun dia diberikan wahyu tentang hokum yang belum pernah diberikan kepada yang sebelumnya.
Adapun nabi adalah seorang yang diperintahkanoleh Allah untuk menyeru kepada syariat yang sebelumnya, tanpa menurunkan wahyu baru atau tidak diwahyukan kepadanya hukum yang baru sebagai penghapus hukum yang sebelumnya.
Dengan demikian, maka setiap rasul itu pasti nabi,  namun tidak setiap nabi itu rasul.
Rasul pertama adalah Nuh `alaihissalam, dan y6ang terakhir adalah Nabi Saw 

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
QS an Nisa’: 163.

Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri
kepada Allah, QS Al Maidah: 44.

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1]., tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. QS al Ahzab: 40 .
[1] Maksudnya: Nabi Saw   bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Nabi Saw 

Allah ta`ala menyebutkan bahwa para nabi Bani Isra’il berhukum dengan kitab Taurat, padahal Taurat itu diturunkan kepada Nabi Bani Isra’il yang pertama yaitu Musa `alaihissalam.

Setiap Umat Tidak Pernah Kosong Dari Seorang Rasul:
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu",  QS An Nahl: 36

Nabi dan Rasul itu manusia biasa, yang memiliki sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya, seperti sakit, suka dan duka, makan dan minum, mati dan sebagainya. Mereka itu makhluk Allah, seperti umumnya manusia, sama sekali tidak memiliki karakter (sifat-sifat) rububiyah maupun uluhiyah.

79. Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu,
80. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,
81. Dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
QS Asy Syu`ara: 79-81.

Mengimani bahwa risalah mereka itu benar-benar dari Allah. Siapa yang mengkufuri risalah mereka, walau hanya salah seorang dari mereka saja, maka berarti ia   telah mengkufuri seluruh rasul yang ada.

105. Kaum Nuh telah mendustakan Para rasul. QS asy Syu`ara: 105.
Allah mengatakan mereka telah mendustakan para rasul, padahal mereka itu hanya mendustakan rasul Nuh `alaihissalam.
Berdasarkan ayat ini, maka kaumm Nashrani sdekarang ini, termasuk yang ada di Indonesia, bahkan mungkin ada di tetangga kita, satu RT satu RW dengan kita, yang mendustakan rasul Be dan tidak mau mengikuti beliau (agama yang dibawanya: Islam), mereka berarti telah mendustakan al Masih Isa bin Maryam, dan juga tidak mengikuti al Masih. Artinya kufur kepada semua para rasul Allah.

Cakupan Iman Kepada Para Rasul:

No
Unsur Keimanan kepada Para Rasul
01
Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar turun dari Allah
02
Membenarkan berita-berita mereka yang shahih
03
Mengamalkan syariat seorang diantara para rasul itu yang diutus kepada kita. Dia adalah penutup para Rasul, Nabi Saw  yang diutus kepada seluruh umat manusia
04
Mengimani kepada siapa saja diantara mereka yang telah kita ketahui namanya, seperti 25 nabid an rasul, dari Adam, Nuh sampai Nabi Saw  , Termasuk dari mereka adalah ULIL `AZMI, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa,  Isa dan Nabi Saw 

BUAH IMAN KEPADA PARA RASUL ALLAH

1. Mengetahui akan rahmat Allah dan perhatian-Nya terhadap para hamba-Nya dengan mengutus para rasul kepada mereka, guna membimbing dan memberi petunjuk kepada jalan Allah yang lurus serta menjelaskan bagaimana seharusnya mereka beribadah kepada Allah
2. Mensyukuri nikmat Allah yang amat besar ini.
3. Mencintai para rasul, mengagungkan mereka, serta memberikan pujian yang layak buat mereka.  Sebab mereka telah menunaikan tugas risalah dari Allah dengan sungguh-sungguh, menunaikan penghambaan Nya, dan memberikan nasihat kepada para hamba-Nya.



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------