BAB XVII.
MAUT ITU PASTI DATANG.
103.
Tanya:
Bagaimana dalil yang menegaskan keimanan pada maut? 

Jawab:
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Katakanlah: ‘Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan’.”(As Sajdah: 11).

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu ...”(Ali ‘Imraan: 185).
“Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka akan mati (pula).”(Az Zumar: 30).

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); Maka Jikalau kamu mati, Apakah mereka akan kekal?” (Al Anbiyaa’: 34).

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”(Ar Rahman: 26-27).

“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”(Al Furqaan: 58).

Tentang kematian itu, tak ada seorang pun yang dapat berpura-pura tidak tahu dan tidak ada sedikitpun keraguan tentang hal tersebut. Namun, kebanyakan manusia itu sombong dan tidak mengimaninya, serta tidak bersedia melaksanakan berbagai kewajibannya, kecuali hamba-hamba Allah yang mukhlish dan beriman. Kematian sudah diatur dan ditentukan oleh Allah, tak mungkin dimajukan atau dimundurkan walaupun sedikit. Maha Benar Allah yang berfirman:

“ ...Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan ...”(Ar Ra’d: 2).

“... Apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).”(Yuunus: 49).

BAB XVIII
ALAM AKHIRAT:
SIKSA DAN NIKMATNYA
104.
Tanya:
Bagaimana dalil kitabullah tentang fitnah kubur, siksaannya, dan kenikmatannya?

Jawab:
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: ‘Telah diwahyukan kepada saya’, Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: ‘Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah’. Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu’ di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.”(Al An’aam: 93).

“... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (At Taubah: 101).


“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Ibrahim: 27).

“... Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (Al Mu’minuun: 100).

“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): ‘Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras’.”(Ghaafir/Al Mu’min: 45-46).

105.
Tanya:
Bagaimana masalah fitnah dan kenikmatan kubur itu dipandang dari dalil Sunnah?
Jawab:
Hadits-hadits shahih yang mendekati mutawatir tentang masalah itu, diantaranya adalah hadits Anas ‘alaihissalam yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Apabila seorang hamba diletakkan didalam kubur, kemudian para pengantarnya telah meninggalkan kuburan itu sampai terdengar detak-detak sandal mereka, datanglah dua malaikat, kemudian keduanya duduk dan bertanya, ‘Bagaimana pendapatmu tentang Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?’ Jika mayat itu seorang mu’min, dia menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa Muhammad itu hambadan utusanNya’. Kemudian malaikat berkata, ‘Lihatlah, tempat dudukmu di neraka sudah Allah ganti di surga’. Adapun jika yang ditanya orang munafiq atau kafir, dia akan menjawab, ‘aku Tidak mengenalnya. Aku mengatakan sebagaimana orang lain mengatakannya juga’. Malaikat itu berkata kepadanya, ‘Kamu membangkang sehingga tak mengenalnya’. Karenanya, malaikat itu memukulnya dengan gada yang terbuat dari besi. Hamba itu menjerit-jerit hingga terdengar oleh makhluk lain selain manusia dan jin.”(HR Muslim).

Didalam hadits ‘Abdillah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika salah seorang diantara kamu meninggal dunia, maka ditunjukilah kepadanya setiap pagi da sore tempat kediamannya. Jika dia ahli surga, maka diperlihatkan kepadanya surga. Jika dia ahli neraka, maka diperlihatkannya neraka. Kemudian dikatakanlah kepada orang itu: ‘Ini tempat kediamanmu sampai kelak Allah membangkitkanmu pada hari kiamat.”(HR. Bukhari-Muslim).

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan, beliau bersabda:
“Sesungguhnya keduanya disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi:

“Yang satu ini disiksa karena perbuatan namimah (fitnah/adu domba), dan yang satu lagi karena tidak bersembunyi ketika buang air kecil.”
Dari Ayyub radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah keluar rumah sesudah maghrib, maka terdengar olehnya suara. Beliau bersabda:

“Itu suara orang-orang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.”(HR Muslim).
Dalam riwayat Muslim dikatakan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada para sahabatnya, “Sekiranya aku tidak khawatir kamu semua akan takut menguburkan mayat, maka aku akan memohon kepada Allah supaya Dia memperdengarkan kepadamu sekalian bagaimana dahsyatnya siksa kubur seperti yang aku dengar.” Beliau bersabda lagi, “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksa neraka.” Para sahabat berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari siksa neraka’. Beliau bersabda, “Berlindunglah kamu semua kepada Allah dari siksa kubur.” Para sahabat berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari siksa kubur’. Beliau bersabda, “Berlindunglah kamu semua kepada Allah dari fitnah yang nyata maupun yang samar.” Para sahabat berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari fitnah yang nyata maupun yang samar’. Beliau bersabda, “Berlindunglah kamu semua dari fitnah Dajjal.” Para sahabat berkata, ‘Kami berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal’.”(HR Muslim).


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------