Jerat Jerat Setan Pada Jaringan Pebisnis
Oleh Ust Abu Fahmi
------------------

ALLAH SUBHANAHU WATA`ALA BERFIRMAN:
275. Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
276. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah[177]. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa[178].
277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
QS AL BAQARAH 275-279
------------------------
[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175] Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176] Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
[177] Yang dimaksud dengan memusnahkan Riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178] Maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan Riba dan tetap melakukannya.

KEMUDIAN DI AYAT SEBELUMNYA, YAITU AYAT 267-268 ALLAH BERFIRMAN:
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. QS AL BAQARAH 267-268.
-----------------------
[170] Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.


Bagaimana jadinya, apabila kebutuhan pokok hajat manusia, dari mulai hajat perut sampai membesarkan anak-anak dan generasi…. Sudah masuk ke perangkap jaring-jaring setan ? ditambah lagi jika penguasa negeri ini JAHIL terhadap agama, ambisius dan rakus kekuasaan dan dunia,  hanya pandai dalam urusan dunia dan pernak-perniknya ? Itulsah jahiliyah modern….. mengerti urusan dunia tetapi tidak mampu mengelolanya, dan lalai dalam urusan akhirat….  Kalau pun pintar maka dia masuk kategori `alim fajir (ilmuwan yang durhaka, bertindak zhalim) karena tak mampu mengamalkan ilmunya, tertutup oleh ambisi politik dan rakus jabatan, terlalu banyak pesanan (dari semua arah, dari depan, dari belakang, dari atas, dari bawah) dan tekanan serta hajat sponsor yang hendak memanfaatkan kekuasaan untuk memnjakan nafsu syahwat dan syubhatnya…

yôãur «!$# ( Ÿw ß#Î=øƒä ª!$# ¼çnyôãur £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw šcqßJn=ôètƒ ÇÏÈ   tbqßJn=ôètƒ #\Îg»sß z`ÏiB Ío4quŠptø:$# $u÷R9$# öNèdur Ç`tã ÍotÅzFy$# ö/ãf tbqè=Ïÿ»xî ÇÐÈ
6. (sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjinya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
7. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. QS Ar Ruum: 6-7

Jika anda memasuki pasar, dari mulai yang tradisonal di pelosok=pelosok tanah air sampai di kota-kota, bahkan sampai pasar-pasar modern dan mall-mall…… kita dapati segala apa yang dilarang oleh syariat dalam hal jual beli marak dilaksanakan oleh hamper semua praktisi bisnis dan pedagang, sebut saja curang dalam timbangan, mencampur barang yang berkwalitas dan yang tak berkwalitas, tipu menipu, hadiah-hadiah yang tak logis, sampai system pembayaran antara pedagang dan pemodal besar yang tak terlepas dari ribawi, rentenir, kezhaliman, ….. padahal Allah dan Rasul Nya mengecam cara-cara berdagang dan berjual beli yang curang, penuh rekayasa, rentenir dan ribawi, dan penuh ketidak adilah, baik dalam al Qur`an maupun hadits-hadits yang shahih…
Pantas jika Nabi Saw melarang ummatnya, untuk tidak menjadi orang yang pertama masuk pasar, dan yang paling akhir keluar dari pasar….. rupanya disana markas setan gentayangan membujuk rayu dan melancarkan tipu muslihat pada para pebisnis di pasar….Mengapa ? jawabannya : karena KEJAHILAN para pelaku pasar tersebut. Yang memahami batas antara halal dan haram, antara adil dan zhalim, antara riba dan jual beli…. Dan kejahilan terhadap Fiqh Muamalat Jual Beli…

tA$s% !$yJÎ6sù ÏZoK÷ƒuqøîr& ¨byãèø%V{ öNçlm; y7sÛºuŽÅÀ tLìÉ)tFó¡ãKø9$# ÇÊÏÈ   §NèO Oßg¨YuÏ?Uy .`ÏiB Èû÷üt/ öNÍkÉ÷ƒr& ô`ÏBur öNÎgÏÿù=yz ô`tãur öNÍkÈ]»yJ÷ƒr& `tãur öNÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ ( Ÿwur ßÅgrB öNèdtsVø.r& šúï̍Å3»x© ÇÊÐÈ
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
17. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). QS Al A`raf: 16-17

öNèdßÏètƒ öNÍkŽÏiYyJãƒur ( $tBur ãNèdßÏètƒ ß`»sÜø¤±9$# žwÎ) #·ráäî ÇÊËÉÈ   y7Í´¯»s9'ré& óOßg1urù'tB ÞO¨Yygy_ Ÿwur tbrßÅgs $pk÷]tã $TÁŠÏtxC ÇÊËÊÈ
120. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
121. Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya. QS An Nisa`: 120-121

ملكًا = سبب الخاطر الداعي إلى الخير   شيطانًا = سبب الخاطر الداعي إلى الشر  توفيقًا = اللطف الذي يتهيأ به القلب لقبول إلهام الخير إغواء وخذلانًا=  الذي يتهيأ به لقبول وسواس الشيطان
Malaikat, adalah sumber stimulus (bisikan pemikiran) yang mengajak kepada kabaikan,
Setan, adalah sumber stimulus (bisikan pemikiran) yang
mengajak kepada keburukan/kejahatan.
Taufik, adalah perasaan yang mendorong hati sigap menerima ilham kebaikan,
Penyesatan dan Kehinaan, adalah perasaan yang mampu mendorong hati untuk sigap menerima bisikan-bisikan setan.

والملك عبارة عن خلق خلقه الله من نور، شأنه إفاضة الخير، وإفادة العلم، وكشف الحق، والوعد بالخير، وكمال الطاعة، والأمر بالمعروف، وقد خلقه الله وسخره لذلك.
والشيطان عبارة عن خلق خلقه الله من نار، وشأنه ضد عمل الملك، فعمله الوعد بالشر، والأمر بالفحشاء والمنكر، والتخويف عند الهم بالخير بالفقر، وإيقاع العداوة والبغضاء بين الناس، والأمر بالسوء، وتزيين المعاصي للعباد، وهو عدو بني آدم قاطبة: [فاطر: 6].
Malaikat, adalah istilah (penamaan) untuk makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya, kepentingannya untuk melimpahkan kebaikan, memberikan faedah ilmu, menyingkap kebenaran, menjanjikan kebaikan, menyempurnakan ketaatan, dan memerintahkan yang baik-baik. Demikian Allah menciptakannya untuk tujuan / tugas tersebut.
Setan, adalah istilah (penamaan) untuk makhluk yang telah Allah ciptakan dari api, kepentingannya adalah lawan dari tugas malaikat. Pekerjaan setan adalah menjanjikan keburukan, memerintahkan kekejian dan kemungkaran, menakut-nakuti manusia dengan kefakiran ketika hendak berbuat baik, menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara manusia, memerintahkan kejelekan, dan menghiasi kemaksiatan menjadi indah bagi hamba. Oleh karenanya, Setan itu musuh bagi seluruh manusia. Perhatikan QS Fathir: 6
والقلب بأصل الفطرة صالح لقبول آثار الملك.. ولقبول آثار الشيطان.. صلاحًا متساويًا.
ويترجح أحد الجانبين على الآخر باتباع الهوى، والانغماس في الشهوات، أو الإعراض عنها ومخالفتها.
فإن اتبع الإنسان مقتضى الغضب والشهوة، ظهر تسلط الشيطان بواسطة الهوى، وصار القلب عش الشيطان ومعدنه، لأن الهوى مرعى الشيطان ومرتعه.
Secara fithrah, maka hati itu siap menerima pengaruh-pengaruh malaikat maupun pengaruh-pengaruh setan, memiliki kelayakan menerimanya secara berimbang.
Yang menjadi penentunya adalah hawa nafsu dan syahwat. Jika lemah dalam pengendalian terhadap nafsu, yang terjadi adalah condong untuk mengikuti hawa nafsu. Jika kuat dalam mengendalikan nafsu maka hati berpaling darinya (dan berupaya menundukkannya).
Dan melalui hawa nafsu inilah setan menguasai hati hamba dan menjadikan hati sebagai markas bagi kehidupan setan, sebab hawa nafsu itu tempat setan mengembala.

Wahai Para Pebisnis, Segeralah Keluar dari Jerat Jaring-Jaring Setan, dan palingkan hati anda pada dzikrullah, pada akhirat, dan ingat tujuan Allah menciptakan Anda, untuk apa ? untuk Ibadah kepada Nya dan tidak mensekutukannya dengan sesuatu apapun.
Dan ingatlah, Jika seseorang siap memerangi syahwat itu dan tidak membiarkannya utk menguasai dirinya, dan ia menampilkan akhlak malaikat, maka hatinya menjadi markas markas bagi malaikat.
Dan manakala hati mulai menjadi ditundukkan oleh kepentingan dunia yang dituntut oleh hawa nafsunya, maka setan pun merasa mendapatkan kesmpatan lalu mulailah membisikkan keburukan.

Kapan saja hati itu berpaling menuju dzikir kepada Allah, maka setan pun akan pergi meninggalkannya dan kesempatannya menjadi sempit; malaikatakan mendatanginya dan mengilhamkan perbuatan yang baik.
Pertarunagn antara dua golongan kepentingan ini akan terus terjadi, sampai hati terbuka untuk menerima salah satu dari keduanya, lalu menempati dan menguasainya.

Bisikan setan tak akan bisa disingkirkan dari hati kecuali dengan mengingat hal lain yang bukan bisikan, sebab jika ada suatu lintasan pikiran masuk ke dalam hati, maka
 pikiran yang ada sebelumnya akan hilang.
Tidak ada jalan lain, bagi setiap hamba harus sibuk mengusir musuh itu dari jiwanya, tak perlu bertanya tentang asal muasalnya, nasabnya dan tempat tinggalnya.

Memang benar, hati itu bagai benteng kokoh, sementara setan berhasrat untuk menerobos masuk benteng tersebut, hingga dia dapat menguasainya. Seorang hamba tidak akan mampu menjaga benteng tersebut dari musuh itu, kecuali dengan menjaga pintu-pintu gerbang benteng, tempat-tempat masuknya, dan celagh-celah dinding yang retak.
Wajib bagi hamba untuk mengenali SEMBILAN PINTU MASUKNYA SETAN KE DALAM HATI HAMBA…

NASEHAT IMAM MALIK UNTUK PARA PEBISNIS:
Imam Malik berkata:
Tidak Faham Fikih Jual Beli Dilarang Jualan di Pasar

Syarat untuk mendapatkan izin usaha
كان الإمام مالك رحمه الله يأمرالأمراء فيجمعون التجار والسوقة ويعرضونهم عليه فإذا وجد أحدا منهم لايفقه أحكام المعاملات ولايعرف الحلال من الحرام أقامه من السوق وقال له :
Imam Malik biasa memerintahkan gubernur Madinah untuk mengumpulkan para pelaku bisnis dan pedagang pasar untuk beliau uji. Jika beliau jumpai ada yang tidak menguasai ketentuan dan aturan main yang ditetapkan oleh Islam dalam dunia bisnis serta tidak memiliki kemampuan untuk membedakan halal haram dunia usaha maka beliau akan melarangnya berjualan di pasar sambil berkata kepadanya,
تعلم أحكام البيع والشراء ثم اجلس في السوق فإن من لم يكن فقيها أكل الربا شاء أو أبى .
“Pelajarilah aturan jual beli baru buka usaha di pasar. Siapa saja yang tidak menguasai fikih jual beli mau tidak mau dia akan memakan harta riba” [Min Akhlaq Salaf karya Dr Ahmad Farid, terbitan Darul Aqidah hal 88].

Atsar dari Imam Malik di atas menunjukkan betapa dekatnya riba dengan transaksi jual beli sehingga siapa saja yang belum menguasai permasalahan riba dengan baik namun sudah melakukan transaksi jual beli bisa dipastikan akan terjerumus ke dalam riba.
Perkataan Imam Malik di atas juga menunjukkan pentingnya berilmu sebelum beramal karena orang yang beramal sebelum berilmu maka ada peluang besar baginya untuk terjerumus dalam kesalahan tanpa dia sadari.

Dari kutipan di atas bisa kita saksikan bahwa di masa silam penguasaan terhadap fikih jual beli adalah salah satu syarat untuk mendapatkan izin berdagang di pasar dan izin usaha bisa dicabut manakala seorang pedagang terbukti tidak menguasai hokum jual beli dengan baik.
(artikel Majalah Pengusaha Muslim, April 2013, Ust. Aris Munandar, M.A)

Jika demikian, lalu apa yang Anda cari wahai para pebisnis, siang dan malam Anda jungkir balik untuk mencari sesuap nasi….. cara curang Anda tempuh… namun kenyataannya “gitu-gitu aja”, kaya juga tidak, apalagi dermawan ? Hidup selalu dihantui oleh ketakutan masa depan… takut kelaparan, takut menambah anak, takut menyantuni otrang miskin dan yatim…. Karena takut miskin dan melarat. Padahal tak ada satu pun makhluk doi muka bumi ini yang tdk terbagi rezki sebagai bagian rahmat Allah untuk makhluknya…  Lalu mengapa Anda sampai tinggalkan sholat, tinggalkan ibadah, dan itu dan ini ….. Ketahuilah Anda sedang dalam kondisi miskin harta dan miskin hati…. Iman sedang goyah dan mulai tergerus oleh syahwat dan syubhat..
Ingat Anda diperintahkan untuk mengabdi ibadah kepada Allah…. Dan rezki mu sudah Allah tetapkan dan pasti akan Anda dapatkan….. Allah berfirman:

$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ   !$tB ߃Íé& Nåk÷]ÏB `ÏiB 5-øÍh !$tBur ߃Íé& br& ÈbqßJÏèôÜムÇÎÐÈ   ¨bÎ) ©!$# uqèd ä-#¨§9$# rèŒ Ío§qà)ø9$# ßûüÏGyJø9$# ÇÎÑÈ
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.  57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. 58. Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. QS Adz Dzariyat: 56-58.


Simak Kembali Firman Allah berikut :
{من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم بأحسن ما كانوا يعملو، } سورة النحل : 97
درْهَمٌ رِبَا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ  أَشَدُّ مِنْ سِتٍّ وَثَلاَثِيْنَ زَنِـيَّـةٍ يَزْنِيْهَا الرَّجُلُ فِيْ الإِسْلاَمِ وَهُوَ يَعْلَمُ
“Satu dirham (yang diperoleh dengan cara ) riba padahal ia mengetahuinya, itu lebih keras (siksanya) dari pada seorang laki-laki menzinahi 36 pelacur di dalam Islam sementara ia mengetahui” (HR Ahmad).

قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم:
رَحِمَ اللهُ اِمْرَأً  إِكْتَسَبَ طَيِّـبًا وَأَنْفَقَ قَصْدًا وَقَدَّمَ فَضْلا  لِيَوْمِ فَقْرِهِ وَحَاجَاتِهِ
“Allah merahmati seseorang yang hasil usahanya halal, dan membelanjakannya secara ekonomis, serta menyisihkan kelebihannya (menabung sisanya) guna menghadapi masa kefaqirannya dan hajatnya” (HR Ahmad dan Muslim), dalam riwayat lain Nasbi bersabda:

قد أفلح من أسلم ورزقه كفافا وقنعه الله بما آتاه
(Sungguh beruntung, orang yang menyeraghkan ndiri pasarah kpd Allah (Islam), sementara rezkinya cukup, dan bersikap qana`ah dalam hal menerima apa-apa yang trelah Allah berikan kepadanya)





0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------