Akidahku Akidah Ahlus sunnah (20)
Pasal Kesembilan: TAWASSUL
(oleh Abu Fahmi, SMPIT Imam Bukhari Jatinangor)

Kita pernah mendengar istilah “wasilah” yang artinya sarana, media yang mengantar kepada sesuatu yang lain.
Dalam syariat, sarana memiliki hukum yang sama dengan sesuatu kemana sarana itu mengantar. Maka sarana yang mengantar kepada yang haram, hukumnya haram, yang mengantar kepada wajib hukumnya wajib, dan yang mengantar kepada yang sunnah maka hukumnya sunnah. Begitu pula sarana yang mengantar kepada syirik, hukumnya pun menjadi syirik.

Tawassul Bid`ah :

Tawassul dalam bahasa Arab berarti mendekatkan diri (taqarrub), seperti terdapat pada firman Allah berikut:

35. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. AL MAIDAH : 35

"Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka [*] siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti.  AL ISRA’ : 57
[*] Maksudnya: Nabi Isa a.s., Para Malaikat dan 'Uzair yang mereka sembah itu menyeru dan mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah.
Makna “mencari jalan” pada ayat di atas adalah jalan yang dapat mendekatkan diri mereka kepada Rabb mereka.
Dengan demikian, maka Tawassul terbagi menjadi dua:

Pertama :
Tawassul Masyru’ (disyariatkan). Yaitu taqarrub kepada Allah dengan cara yang dicintai Allah dan diridlai-Nya. Misalnya dengan ibadah, yang wajib maupun yang sunnah, baik berupa perkataan, perbuatan ataupun keyakinan.

Contoh tawassul yang disyari`atkan dan diperbolehkan:
1.    Tawasul kepada Allah dengan Asma’ was Sifat Nya sebagaimana Allah memerintahkan hal tersebut dalam firmanNya QS AL A`RAF : 180.
2.    Tawasul kepada Allah dengan Iman dan amal shalih yang dilakukan  oleh orang yang bertawassul. Allah berfirman dalam QS Ali Imran: 193.
3.    Tawassul kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, QS Al Anbiya’ : 87
4.    Tawassul kepada Allah dengan menampakkan kelemahan (ketidak berdayaan), hajat dan kebutuhan kepada Allah. QS Al Anbiya’ : 83
5.    Tawassul kepada Allah dengan doa orang-orang shalih yang masih hidup
6.    Tawassul kepada Allah dengan mengakui dosa-dosanya.  QS Al Qashash: 16.

180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna[1], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya[2]. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Al A`raf: 180

[1] Maksudnya: Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[2] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah.

193. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.  Ali Imran : 193

87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[*]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim."
Al Anbiya’ : 87
[*] Yang dimaksud dengan Keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.

83. Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang". Al Anbiya’ : 83

16. Musa mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Qashash : 16

Kedua :
Tawassul Ghair Masyru` (Tidak disyariatkan alias bid`ah). Yaitu taqarrub kepada Allah dengan cara yang tidak dicintai dan diridlai Allah, baik dengan perkataan, perbuatan ataupun keyakinan. Tawassul jenis biasa diisitilahkan dengan Tawassul Bid`ah.

Contoh praktik tawassul bid`ah seperti:
1.    Tawassul dengan cara  Berdoa dan memohon pertolongan kepada orang yang telah mati atau ghaib dan semacamnya. Ini dihukumi sebagai syirik besar yang bertentangan dengan tauhid dan menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.
2.    Tawassul kepada Allah dengan melakukan berbagai ketaatan pada kuburan orang-orang yang telah mati. Seperti mendirikan bangunan di atas kuburan itu, atau memperindah nya atau brrdoa di atasnya untuk mendapatkan keberkahan (tabarruk). Ini dihukumi sebagai perbuatan syirik kecil yang meniadakan kesempurnaan tauhid.
3.    Tawassul kepada Allah dengan memanfaatkan kedudukan orang-orang tertentu yang shalih di sisi Allah. Ini diharamkan oleh Islam dan bertentangan dengan firman Allah:
وأن ليس للإنسان إلا ما سعى
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,  AN NAJM : 39 .
4.    Tawassul dengan Dzat orang yang shalih.

Sikap ini terjadi karena adanya sikap “Ghuluw” (berlebih-lebihan)  terhadap Orang shalih semasa hidup nya, sehingga diyakini mampu mendatangkan manfaat dan madarat, lalu mereka pun meminta pertolongan kepadanya ketika telah matinya. Seperti meminta keberkahan, rezeki, jodoh, kekayaan dan menjadikannya sebagai perantara yang menyampaikan hajat kepada Allah.
ياأهل الكتاب لا تغلوا في دينكم
171. Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[*],
[*] Maksudnya: janganlah kamu mengatakan Nabi Isa a.s. itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani.


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------