Berbeda dengan Umi Kaltsum yang banjir dukungan, facebook Musdah Mulia tampak terlihat sepi, bahkan tidak ada sama sekali dukungan dan simpati kepadanya. Hanya ada satu-dua orang memberi komentar. Namun itu pun tidak terkait dirinya yang dikatakan sebagai antek Amerika dalam seminar di Gedung Mulo Makassar.

Padahal Musdah Mulia memiliki dua laman facebook, atas nama Musdah Mulia dan Musdah Mulia II. Namun dalam pantauan Eramuslim.com, hingga pukul 12.00 WIB, tidak ada para pendukung Musdah Mulia yang membela Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. Sebab biasanya, banyak beberapa aktivis Jaringan Islam Liberal yang aktif memberikan simpati terhadap koleganya yang sedang ditimpa konflik. Apakah ini bisa dikatakan kekalahan Musdah dalam perang media?
Salah seorang rekan Musdah tampak meminta klarifikasi dan komentar padanya terkait pertanyaan Munarman, mengapa Musdah yang sekelas Profesor hanya berani menggertak mahasiswi.
"Professor kok beraninya cuma gertak mahasiswi.” Ucap Munarman, kemarin, seperti dikutip suara-islam.com.
Musdah Mulia mendapatkan gelar Professor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia menamatkan gelar master dan doktor di kampus yang dulunya bernama IAIN Syarif Hdiayatullah Jakarta itu. Disertasi Musdah sendiri mengangkat pemikiran Muhammad Husain Haikal, seorang tokoh liberal Mesir, tentang Negara Islam.
Musdah: (Ada yang Bilang) Pakai Rok Selutut Sudah Sesuai Ajaran Islam
Jejak pemikiran Liberal Musdah memang sudah berjalan cukup lama, tahun 2001, saat JIL masih baru berdiri, Musdah sudah memberikan gagasan kontroversial. Hal ini terjadi saat Musdah diwawancara Ulil Abshar Abdalla, dan dimuat oleh situs JIL dengan judul Dr. Musdah Mulia, MA: Saya Keberatan Kalau Jilbab Dipaksakan, ia menyatakan bahwa tidak ada kriteria yang pas dalam mendefinisikan pakaian Islami. Bahkan menurutnya asal, tidak menggoda, itu sudah termasuk pakaian Islam, meski tidak berjilbab.
“Tidak ada kriteria yang pas, hanya prinsip-prinsip dasarnya saja: tidak menggoda, tidak membuat orang terganggu kalau kita lewat. Dan ini sangat interpretable. Oleh karena itu apakah negara mau memaksakan dengan satu pendapat fikih ini saja, satu jenis pakaian, saya kira itu tidak mungkin.” Ucapnya.

Namun saat dikonfrontir Ulil kenapa dirinya sendiri masih berjilbab, Musdah pun menjawab enteng,
“Ada yang mengatakan bahwa jilbab itu seperti kerudung yang saya pakai, ada pandangan lain yang mengatakan bahwa jilbab itu harus menutup seluruhnya, hanya matanya saja yang tidak. Ada yang mengatakan juga bahwa yang namanya busana muslim itu ya cukup semua bagian-bagian yang seharusnya tertutup. Kalau sudah pakai rok yang agak panjang sedikit di bawah lutut, itu sudah sesuai dengan ajaran islam, karena itu sudah dianggap bisa menutupi hal-hal yang bersifat prinsip.”
Akibat gagasan-gagasan feminisnya, acara "Indahnya Islam" yang pernah dibawakan Musdah Mulia dengan MC Tukul Arwana pun sempat didemo publik, hingga akhirnya pihak Trans 7 memberhentikan tayangan yang tampil tiap minggu pagi tersebut. (pz)


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------