AKIDAHKU AKIDAH AHLUSSUNNAH (4)
POKOK AGAMA YANG KEDUA:
MENGENAL AGAMA ISLAM


الأ َصْلُ الثَّانِي :  مَعْرِفَةُ دِيْنِ الإِسْلاَ مِ بِالأَ دِلَّةِ. وَ هُوَ الإِسْتِسْلاَ مُ لله ِ بِالتَّوْحِيْدِ ، وَ الإِنقِيَادُ لَهُ بِالطَاعةِ ، وَ الخُلُوْصُ مِنَ الشِّركِ. وَهُوَ ثَلاَثُ مَرَاتِبَ :{ الإِسلام والإيمان والإحسان }، وَ كُلُّ مَرْتَبَةٍ لَهَا أَرْكَانٌ.
فَأَرْكَانُ الإِسلام خَمْسَةٌ شَهَادَةُ أَنْ لا إله إلاّ الله ُ وَ اَنَّ مُحمّدا رسولُ الله و إِقامُ الصلاةِ و إِيْتاءُ الزكا ةِ وَ صَومُ رَمَضَانَ وَ حِجُّ بَيْتِ اللهِ الحَرامِ.
Islam artinya berserah diri kepada Allah dengan bertauhid kepada-Nya, tunduk kepada-Nya dengan menjalankan ketaatan dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya. Islam terdiri dari Tiga Tingkatan, yaitu : Islam, Iman dan Ihsan. Masing-masing tingkatan memilik rukun-rukun.
Rukun Islam ada Lima, rukun Iman ada Enam, dan rukun Ihsan ada Satu.
Rukun Islam ada Lima, yaitu Syahadah Tauhid Laa ilaaha illallah dan Muhammad itu rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, shaum di bulan Ramadlan, dan Haji ke Baitullah al haram.

Dalil Syahadah:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[1] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS Ali Imran: 18.
[1] Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu.

Makna kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah” adalah “la ma`uda bihaqqin illallah” (Tidak ada ilah yang hak diibadahi kecuali Allah).  Kalimat “Laa ilaaha” merupakan penafian (penolakan) terhadap semua sesembahan selain Allah, dan “illallah” sebagai penetapan (mutsbitan) ibadah hanya untuk Allah satu-satu Nya, dan tiada sekutu bagi-Nya di dalam beribadah kepada-Nya, sebagaimana tidak ada sekutu dalam kekuyasaanNya. Tafsir (penjelasan) dari kalimat Tauhid “laa ilaaha illallah” adalah tercantum dalam surat
QS Az Zukhruf: 26-28.
26. Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya[1] dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah[24],
27. Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku; karena Sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".
28. Dan (lbrahim a. s.) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu[3].
QS Az Zukhruf: 26-28
[1] Di antara mufassirin ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan Abiihi (bapaknya) ialah pamannya.
[2] Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. tidak menyembah berhala-berhala yang disembah kaumnya.
[3] Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. menjadikan kalimat tauhid sebagai pegangan bagi keturunannya sehingga kalau terdapat di antara mereka yang mempersekutukan Tuhan agar mereka kembali kepada tauhid itu.

64. Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". QS Ali Imran: 64

Dan Dalil Syahadat Kerasulan Muhammad Saw:
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin. QS At Taubah: 128
معنى شَهَادَ ةُ أَ نَّ مُحمَّدًا رَسُوْلُ الله ِ : طَاعَتُهُ فِيْمَا أَ مَرَ ، وتَ صْدِيْقُهُ فِيْمَا أَ خْبَرَ ، وَ اجْتِنَابُ مَا نَهَى عَنْهُ وَ زَ جَرَ ، وَ أَنْ لا َ يُعْبَدَ اللهُ إِ لاَّ مَ شَرَعَ
Makna Syahadah Muhammadan Rasulullah, adalah: “Menaatinya apa-apa yang dia perintahkan, membenarkan apa-apa yang dia beritakan, dan me jauhi apa-apa yang dia larang dan dia cegah, dan tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa-apa yang dia syariatkan (yang dia tuntunkan kepada kita).

Dalil tentang Shalat, Zakat dan Tauhid adalah:
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. QS Al Bayyinah: 5
[1] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.

Dan Dalil Tentang Shaum:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, QS Al Baqarah: 183

Dan Dalil Tentang Hajji:
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim [1]; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah[2]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. QS Ali Imran: 97

[1] Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.
[2] Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman. 

Hukum Mengingkari Salah Satu Dari Rukun Islam
Mengenai hukum shalat, orang yang menunda-nundanya hingga habis waktunya karena bermalas-malas, maka ia disuruh bertobat. Jika ia bertobat, maka telah dipandang cukup baginya, tetapi jika ia tidak mau bertobat, ia dihukum bunuh sebagai hukuman had, mengingat firman Allah berikut:
“‘Maka jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan [*]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  QS at Tubah: 5
(*) Maksudnya: terjamin keamanan mereka.

Nabi Saw bersabda:
{أُ مِرْ تُ أَنْ أُقَاتِلَ الناسَ  حتَّى يَشْهَدُوا أن لا إله إلا الله وَ ن محمدا رسوول الله ...}
“Aku disuruh memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq diibadahi selain Allah dan Muhamamd itu utusan Allah….dst. Hadits Muttafaq alaih
Adapun mengenai zakat, jika orang yang menolak membayarnya itu tidak mempunyai kekuasaan, maka imam (pihak penguasa) dapat mengambilnya dengan paksa dan menghukum nya dengan mengambil tambahan sebagian hartanya lagi, mengingat sabda Nabi Saw:

{وَمَنْ مَنَعَهَا فَـإِ نَّا آخِذُوْهَا وَ شَطْرَ مَالهِ معَـهَا}

“Dan barangsiapa yang enggahn membayar zakat maka kami akan mengamnbilnya dan mengambil sebagian hartanya lagi..” HR Abu Dauw, bab Zakay, dan Imam Ahmad dalam Al Musnad.
Dan yang enggan membayar zakat itu jama`ah (kolektif sejumlah orang) dan memiliki kekuasaan (power), maka wajib bagi Imam untuk memeranginya sehingga mereka mau menunaikannya, berdasarkan ayat-ayat dan hadits-hadits di muka, juga dalil lainnya. Dan hal ini telah diterapkan oleh Khalifah Abu Bakar Ra.
Adapun mengenai shaum (puasa), tidak terdapat nash hukuman yang berkenaan dengannya, namun imam atau wakilnya dapat memberi pelajaran kepada orang yang meninggalkannya sehingga ia jera, demikian pula orang-orang yang seperti dia.
Sedangkan mengenai haji, maka seluruh usia seseorang itu merupakan waktu atau kesempatan untuk menunaikannya, yang tidak habis waktunya kecuali dengan kematian. Haji  itu wajib disegerakan, dan terdapat ancaman ukhrawi bagi orang yang meremehkannya, hanya saja tidak terdapat hukuman khusus di dunia. Wallahu a`lam.
(A`lamus sunnah al Mansyurah Li I`tiqad ath Thaifah al Manshurah, Syaikh al Hakami, hal. 46-47, Maktabah as sawadi lit Tauzi`, th. 1993.)

 Tingkatan Agama Yang Kedua: IMAN
الإِ يْمَانُ : بِضْعٌ وَ سَبْعُوْنَ شُعْبَةً، فَـأَعْلاَ هَا قَوْلُ لاَ إلشَ إِ لاَّ الله ُ وَ أَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَ ذَى عَنِ الطَّرِيْقِ وَ الـحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإ ِيْمَانِ . وَ أَرْكَانُهُ سِتَّـةٌ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلاَ ئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ وَالـيَوْمِ الآخِرِ وَبِالـقَدَرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ .
Iman itu ada 70 cabang lebih, maka yang paling tinggi adalah mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan sifat malu itu cabang dari iman.

Dalil Rukun Iman Yang Enam adalah:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi …. QS Al Baqarah: 177

Adapun Dali Qadar Allah (Taqdir):
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. QS Al Qamar: 49

Tingkatan Agama Yang Ketiga: IHSAN

Ihsan mempunyai satu rukun.
الإِحْسَانُ هو : أَنْ تَعْبُدَ الله َ كَـأَنَّكَ تَرَا هُ فَـإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَا هُ فَإِ نَّهُ يَرَاكَ .
Maknanya aadalah anda menyembah (beribadah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, kalaupun kamu tidak (dapat) melihat-Nya maka Dia itu selalu melihatmu.

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. QS An Nahl: 128

217. Dan bertawakkallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
218. Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),
219. Dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
220. Sesungguhnya Dia adalah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.                  QS Asy Syu`ara’: 217-220
61. Kamu tidak berada dalam suatu Keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
QS Yunus: 61.

Dan adapun Dalil dari as Sunnah adalah hadits Jibril `alaihissalam yang terkenal

POKOK AGAMA KETIGA:
Mengenal  Nabi-mu Muhammad Shallaahu `alahi wasallam

Wahai anak-anaku, kalian sebagai anak Muslim, siswa madrasah Imam Bukhari, sepatutnya mengetahui nama lengkap Nabi kalian. Inilah dia nama dan nasab beliau Shallallahu `alaihi wasallam:

Beliau adalah Muhammad bin Abdillah binn Abdil Muththalib bin Hasyim dari suku Quraisy. Suku Quraisy itu berasal dari bangsa Arab dan bangsa Arab itu berasal dari keturunan Nabi Isma`il putra Nabi Ibrahim, kekasih Allah. Semoga shalawat dan salam yang paling mulia dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim dan juga kepada Nabi kita. Beliau berumur 63 tahun; 40 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi dan 23 tahun setelah menjadi nabi dan rasul. Beliau diangkat menjadi nabi dengan turunnya surat Al `Alaq dan diangkat menjadi rasul dengan turunnya surat Al Muddatsir. Negeri tempat beliau tinggal adalah Makkah, setelah itu beliau hijrah ke Madinah.

DUA TUGAS UTAMA Nabi Saw: TWO IN ONE
Pertama: Memberantas kemusyrikan dan para pelakunya
Kedua: Mengajak (manusia) untuk mentauhidkan (meng-Esakan) Allah
1. Hai orang yang berkemul (berselimut),  2. Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. Dan Tuhanmu agungkanlah!  4. Dan pakaianmu bersihkanlah,
5. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,  6. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. QS Al Muddatsir: 1-7


Makna (qum fa andzir) adalah menyeru kepada tauhid dan memperingatkan dari bahaya syirik. Makna (wa rabbaka fa kabbir) adalah agungkanlah Allah dengan bertauhid. Makna (wa tsiyabaka fa thahhir) adalah bersihkanlah amal perbuatanmu dari syirik, Makna (war rujza fahjur) adalah meninggalkan berhala dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya.
Nabi Saw memulia menyeru ummatnya dengan tauhid, agar mereka meng-Esakan Allah dalam beribadah, selama 10 tahun. Lalu Nabi Saw dimi`rajkan ke langit. Beliau mendapat perintah wajib mengerjakan shalat lima waktu (wajib). Dan Nabi Saw mengerjakan shalat di makkah selama 3 tahun. Kemudian, beliau Saw diperintahkan Allah untuk berhijrah.
Hijrah maknanya berpindah dari negeri syirik ke negeri Islam. Hijrah hukumnya wajib bagi umat ini, yaitu dengan berpindah dari negeri syirik menuju negeri Islam. Kewajiban hijrah ini selamanya ada hingga hari Kiamat. Dalam hal ini Allah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Malaikat dalam Keadaan Menganiaya diri sendiri[*], (kepada mereka) Malaikat bertanya : "Dalam Keadaan bagaimana kamu ini?". mereka menjawab: "Adalah Kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para Malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,  QS An Nisa’: 97
[*] Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya diri sendiri di sini, ialah orang-orang muslimin Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi sedangkan mereka sanggup. mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar; akhirnya di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.

“Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, Sesungguhnya bumi-Ku luas, Maka sembahlah Aku saja.  QS Al Ankabut: 56

Sebab turunnya ayat ini berkenaan dengan adanya sebagai kaum muslimin Makkah yang belum berangkat hijrah, begitu kata Al Baghawi rahimahullah.
Kata Nabi Saw,
{لاَ تَنْقَطِعُ الهِجْرَةُ حَتَّى تَنْقَطِعَ التَّـوْبَةُ  وَ لاَ تَنْقًَطِعُ التَّـوْبَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا}
“Hijrah akan terputus sampai pintu taubat tertutup. Pintu taubat tidaklah tertutup sampai matahari terbit dari arah barat”.
 HR Abu Dawud, Ahmad dan Ad Darimi.

Setelah Nabi Saw berada di madinah, Allah memerintahkannya (untuk menjalankan) syari`at Islam yang lainnya, seperti puasa, haji , jihad, adzan, amar ma`ruf dan nahi `anil munkar, serta syari`at Islam lainnya. Beliau menyembpurnakan syari`at islam selama 10 tahun di madinah. Setelah itu Nabi Saw minggal dunia, semoga shalawat dan salam Allah limpahkan kepada beliau.
Agama beliau kekal abadi. Dalam urusan agama, tak ada satu kebaikanpun yang tidak beliau terangkan kepada umatnya, dan tidak ada satupun kejelekan yang tidak diperingatkannya. Kebaikan yang beliau perintahkan adalah tauhid dan segala sesuatuyang dicintai dan diridlai Allah. Kejelekan yang beliau peringatkan adalah syirik dan segala sesuatu yang dibenci dan tidak disuaki Allah. Allah mengutus beliau Saw untuk semua manusia. Allah mewajibkan jin dan manusia untuk menaati Nabi Saw.

Dalil-dalilnya adalah:
Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
QS Al A`raf: 158

 Allah telah menyempurnakan agama-Nya dalam firman-Nya:

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. QS Al Maidah: 3 

Dalil bahwa Rasulullah Saw juga akan wafat adalah firman Allah ini:
30. Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka akan mati (pula). 31. Kemudian Sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Tuhanmu. QS Az Zumar: 30-31

Dan setiap orang yang meninggal akan dibangkitkan. Dalilnya adalah:

“Dari bumi (tanah) Itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengem
balikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain, QS Thaha: 55

Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya,
Kemudian Dia mengambalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. QS Nuh: 17-18

Setelah dibangkitkan (dari kubur), manusia akan dihisab dan dibalas sesuai dengan amal perbuatan mereka. Dalilnya adalah:

“Supaya Dia memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).
QS An Najm: 31

 Barangsiapa yang mengingkari adanya hari kebangkitan maka dia telah kafir.
Dalilnya adalah:
7. Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. QS Taghabun: 7

Allah mengutus seluruh rasul untuk mennayampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan. Dalil-nya adalah:

 “(mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  QS An Nisa’: 165

Rasul yang pertama adalah Nabi Nuh `alaihisalam, sedangkan rasul yang terakhir adalah Nabi Muhammad saw. Dalilnya adalah:
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
 QS An Nisa’: 163

Tugas semua rasul Allah adalah sama, dari Nuh `alaihisaalam
hingga Muhamamd Saw, Dalilnya:

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut.  QS An Nahl: 36

“Allah mewajibkan seluruh hamba-hamba Nya untuk mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah (saja). Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Thaghut adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah, diikuti dan ditaati oleh seseorang sampai melampaui batas”

Tentang makna dan Pemimpin thaghut, silahkan kalian baca lagi bagian depan.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahuiQS Al Baqarah: 256

Ini semua adalah makna Laa ilaaaha illallah.
Dan dalam hadits dinyatakan:
{ رَ اْسُ الأ َ مْرِ ا لإِسْلاَ مُ  وَ عَمُوْدُ هُ الصَّلا َ ةُ ، وَ ذَرْوَ ةُ سَنَامِهِ  الـجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ الله ِ}
“Inti dari segala perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad pada jalan Allah”

Hanya Allah Yang mengetahui. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Saw, keluarga, dan para shahabat Ra.




0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------