BAB IV
KRISTENISASI
Yang dimaksud dengan kristenisasi adalah semua bentuk usaha orang - orang Kristen dalam mengajarkan agama Kristen dan menyebarluaskannya keberbagai Negara. 19 )
Saat ini, kaum misionaris Kristen sedang mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi yang mereka miliki,untuk menyebarluaskan ajaran Kristen kepada masarakat muslim di seluruh penjuru dunia, tanpa mempedulikan perbedaan aliran maupun organisasinya.

4.1.  Tujuan Kristenisasi
Semua orang menyangka, bahwa satu-satunya tujuan kristenisasi adalah menyebarkan ajaran Kristen. Padahal sebenarnya, menyebarkan ajaran Kristen adalah tujuan sekunder, dan bukan tujuan primer dari semua organisasi misionaris. 20 )
Apabila kita melempar pandangan ke Dunia Barat,yang kita temukan adalah dunia materi yang tidak mengenal dunia rohani sama sekali, bahkan tidak mengenal peraturan agama. NAMUN Amerika, yang menghamba kepada besi, emas, dan minyak (sebagaimana diungkapkan oleh Amin Raihani ), telah menebar misionaris keseparuh wilayah bumi ini, dan mereka mengaku telah menyeru kepada kedamaian, kehidupan rohani, dan keselamatan agama. Demikian pula Prancis, yang kita kenal memiliki perundang - undangan sekuler, telah menancapkan misionarisnya di luar negeri. 21 )

4.2.  Sejarah Kristenisasi
Dalam sebuah buku karya Ardyn Bills disebutkan, bahwa pencetus gerakan kristenisasi adalah Reymoniawi. Dia melaksanakna gerakan kristenisasi semenjak kekalahan pasukan Kristen dan pasukan Islam dalam perang salib.Sejak saat itu, kegiataan kristenisasi ditebar keseluruh penjuru Dunia Islam.Kegiatan ini bertambah besar pada abad ke - 18 dan abad ke -19, dan mencapai klimaksnya pada abad ke-20yaitu telah berdirinya berbagai organisasi misioner di Negara kaum muslimin. Misi zending Kristen ini disebarluaskan pada masa imperialisme Barat terhadap Dunia Islam.

4.3.  Sarana Kristenisasi
Para misionaris menggunakan berbagai macam - macam sarana untuk menyebarluaskan Kristenisasi, yaitu antara lain :
Pengiriman Misionaris
Negara-negara Barat mempergencar pengiriman tenaga - tenaga misionaris ke seluruh penjuru Negara muslim. Di Negara sasaran, para misionaris memulai langkahnya dengan berbaur dan bergaul bersama masarakat luas, sambil memberikan pelayanan - pelayanan social, seperti : mendirikan sekolah, rumah sakit, dan balai pengobatan.Di sela - sela kegiatan social itulah, mereka melaksanakan misinya. 25 )

Konferensi  - Konferensi
Kaum misionaris selalu mengadakan konferensi internasional untuk membahas segala macam kendala yang mereka hadapi selama menjalankan misi kristenisasi. Di antara konferensi yang telah mereka adakan, yaitu antara lain :
·         Konferensi di Cairo ( mesir ) pada tahun 1906
·         Konferensi di Edinburgh ( Skotlandia ) pada tahun 1910
·         Konferensi di Lucknow pada tahun 1911
·         Konferensi di Beirut pada tahun 1911
·         Konferensi di Yurusalem pada tahun 1924, 1925 dan 1928
·         Konferensi di Tunis ( Tunisia ) pada tahun 1931
Perlu dicatat, bahwa konferensi – konferensi tersebut di selenggarakan di tempat yang “sensitive “ bagi kaum muslimin, yaitu di Dunia Islam, seperti ; Yerusalem, Cairo, Beirut, dan Tunis.

Konfernsi tersebut dilaksanakan untuk mempelajari kondisi, karateristik, dan jumlah kaum muslimin diseluruh dunia. Selain itu, untuk mengetahui kondisi dunia Islam dari segi politik, ekonomi, social, maupun budayanya.
Konferensi yang mereka adakan selalu sihadiri oleh pakar - pakar dibidang politik, social, budaya dan tokoh- tokoh yang berkompeten dalam mendukung kegiatan kristenisasi dan imperialisme.
Penekanan dalam konferensi tersebut yaitu  pembahasan tentang bagaimana caranya menghalangi persatuan dan kesatuan ummmat Islam. Kemudian mereka menguraikan berbagai macam cara dan dtrategi untuk melaksanakan maksud tersebut.
26 )

Dunia Pendidikan
Kaum misionaris memberikan perhatian yang besar terhadap dunia pendidikan guna mempercepat proses pencapaian tujuan mereka. Semboyan mereka yang  terkenal adalah, “  Misionaris yang pertama adalah guru.”

Oleh karena itu, dalam konferensi yang diadakan pada tahun 1924 di Yerusalem. Para misionaris dan para pakar memfokuskan perhatian mereka terhadap dunia pendidikan terutama pendidikan anak-anak. Mereka mengatakan, “ Dalam setiap kegiatan yang kita lakukan kita harus memfokuskan misi kita trehadap anak-anak keluarga muslim.” 27 )
Seorang misionaris yang bernama Anna Moligan berkata, “ Tidak ada jalan yang lebih pendek untuk menembus banteng Islam, selain sekolah dan dunia pendidikan. Sebab, sekolah merupakan pusat kekuatan untuk merengkuh anak-anak ke dalam pemikiran Barat dan ajara Kristen.”Kemunculan sekolah-sekolah misioner di Dunia Islam.memberikan pengaruh yang besar terhadap berdirinya Universitas Amerika edi Beirut dan di Cairo. 28 )

Rumah Sakit dan Balai Pengobatan
Kaum misionaris berusaha memikat hati kaum muslimin dengan cara memberikan pelayanan social kepada mereka, berupa fasilitas rumah sakit, balai pengobatan, lengkap dengan dokter dan peralatannya. Mereka mendirikan rumah sakit-rumah sakit, lalu mereka jadikan sebagai basis kristenisasi, baik di Dunia Arab maupun di Dunia Islam lainnya.
Diantara doktrin yang ditanamkan pada para dokter adalah, “Kepada setiap dokter, hendaknya jangan sampai lupa sedikitpun, bahwa dia adalah seorang misionaris sebelum menjadi dokter. Oleh karena itu, hendaklah ia memanfaatkan setiap kesempatan untuk menguasai pikiran dan keimanan pasiennya agar mereka menyimpang,”29)

Percetakan Penerbitan dan Media Massa
Kaum misionaris memanfaatkan percetakan untuk menerbitkan buku-buku
Bermisi Kristenisasi, guna mengoyahkan iman orang-orang Islam yang membacanya, lalu mengajak mereka untuk memeluk ajaran Kristen.
Kaum misionaris menguasai dan memiliki stasiun pemancar radio maupun televisi untuk menyiarkan propaganda dan kegiatan mereka. Bahkan, mereka mempunyai satelit khusus untuk mendukung pemancaran siaran-siaran mereka.
Melalui media massa, kaum misionaris berkampanye tentang perlunya ummat Islam menggunakan dialek Arab yang berbeda-beda menurut daerah dan negaranya Setelah tidak adanya persamaan bahasa, dan telah tumbuhnya semangat kedaerahan   pada diri pemuda-pemuda Islam, kemudian kaum misionaris berusaha merekrut pemuda-pemuda Islam tersebut untuk dijadikan kader misioner. Kehendak para misionaris adalah, agar untuk masa berikutnya, misionaris itu berasal dari putra daerah.

4.4  Hasil yang Dicapai
Ketika menyampaikan kesimpulan risetnya tentang hasil yang telah dicapai oleh gerakan kristenisasi, seorang ahli riset berkomentar, “ Berkat militansi, kerja keras dan pengorbanan yang besar dari sekelompok misionaris, kini telah lahir sekumpulan misionaris Kristen di Dunia Islam. Meskipun minoritas, namun mereka telah memiliki gereja nasional di tengah-tengah masarakat Islam, yang sebelumnya, mereka tidak pernah mendapatkan izin untuk sebuah gereja pun. Kaum misionaris tidak pern     ah secara politik mendapatkan izin dari Negara muslim untuk memunculkan gerakan kristenisasi, namun demikian secara social kemasarakatan, mereka berhasil menembus beberapa Negara muslim, sehingga mereka memperoleh sejumlah hak untuk menggendalikan minoritas Kristen, setelah itu barulah mereka menuntut hak-hak politik  nya. Hal ini dapat kita saksikan dibeberapa negarayang mayoritasnya penduduknya Muslim. Dan patut diketahui, bahwa sebelum memudarnya pengaruh Negara imperialis terhaddap jajahanya. Kaum misionaris telah berhasil meleburkan diri mereka ketengah-tengah kaum misionaris Kristen.Kemudian  melakukan westernisasi terhadap beberapa sekelompok nasrani tersebut,sehinggamereka benar-benar tunduk kepada barat. 30)
Dengan demikian jelaslah,bahwa gerakan kristenisas yang   didukung oleh kaum imperialisme dan kolonias, Mempunyai peranan yang tidak kecil dalam mengorbarkan invasi pemikiran terhadapdunia Islam.


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------