SYARAH VISI-MISI DAN NILAI-NILAI YAYASAN MAFAZA
PENDAHULUAN
المتقون هم الذين اتقوا عقاب الله, وذلك بفعل ما أمر الله واجتناب نواهيه.
(المفاز) : هو مكان الفوز وزمان الفوز أيضا، فهم فائزون في أمكنتهم وفائزون في أيامهم.
Al Muttaqun adalah orang-orang yang bertaqwa yang dicirikan oleh Allah sebagai orang-orang yang menjauhi hukuman kemurkaan/kemarahan/sanski/adzab Allah (Ittaquu `iqaballah), yaitu dengan senantiasa mengerjakan apa-apa yang Allah perintahkan dan menjauhi larangan-laranganNya.
Mafaza adalah sebuah tempat keberuntungan (makaanul fauz) dan zaman keberuntungan pula (zamanul fauz), sebab mereka itu benar-benr beruntung di tempat mereka dan di hari-hari mereka.
Mafaza merupakan tempat kembali bagi orang-orang bertaqwa kelak di hari kiamat, sebagaimana Allah janjikan (dalam QS An Naba' : 31-35)..
Usaha ke arah sana, tempat dan medan juangnya ada di dunia, yang fana' ini, yang sebagian waktu hidup kita telah kita habiskan untuk ragam macam kegiatan, yang baik maupun yang buruk, yang benar maupun yang salah, mengingat kita ini bukan makhluk yang "ma`shum" yang tak luput dari kelalaian dan kekeliruan..
Mafaza merupakan tempat penuh nikmat lagi abadi, adanya di akhirat nanti , namun itu merupakan sebuah lanjutan dari kebahagiaan yang "Nisbi" di dunia ini.
Sebab Kebahagian dunia dan akhirat, menurut seluruh `ulama ahlus sunnah wal jama`ah, berdasarkan al Qur'an dan As Sunnah, hanya dapat ditempuh melalui:
"ILMU NAFI` dan AMAL SHALIH".
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Al ilmu" adalah apa yang di atasnya tegak dalil, sedang "an Nafi` " adalah apa yang datang dari Nabi Saw (Majmu` Fatawa, 13/136). Dia mengatakan juga, "ilmu yang dipuji (al ilmul mamduh) yang ditunjuki oleh al Qur'an dan as sunnah adalah ilmu yang diwariskan oleh Nabi saw" (11/369).
Dalam pernyataan lainnya, dia juga mengatakan: "kebajikan dan kebahagiaan (al khair dan as sa`adah) serta kesempurnaan (al kamal), juga kebaikan (ash shalah), bermuara pada : ILMU NAFI` dan AMAL SHALIH , dan Allah telah mengutus Muhammad saw dengan kemulian seperti itu, yaitu dengan al Huda dan Din yang Haq" (19/169-170).
Dan jalan yang ditempuh di dunia ini hanya SATU, yaitu SHIRASTHAL MUSTAQIM. Jalan yang pernah ditempuh oleh para pendahulu ummat dari mulai para Nabi, para syuhada, shadiqun, dan Shalihin ….. dan mereka itu itu sebagai "RAFIIQ" (teman-teman) abadi,
di dunia dan di akhirat.
Kita pun bisa meraih "Mafaza" itu, selama kita mau meniti jalan mereka.
Dalilnya : QS At Taubah: 100, an Nisa' : 115, dan Al An`am : 153 ; dan Yusuf : 108.
Dan celaka bagi penentang sunnah Rasulullah, dan juga penentang mereka yang ittiba' kepada beliau Saw, QS an Nisa: 115 dan an Nur : 63.
SYARAH VISI YAYASAN MAFAZA
MENJADI LEMBAGA DAKWAH, SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM YANG MELAHIRKAN GENERASI MUSLIM PECINTA ILMU, PEMELIHARA, PENGEMBANG, DAN PENGAMAL ILMU, SERTA SELAMAT AQIDAH, MANHAJ DAN AMALNYA |
Taqdim :
Dakwah mengajak kepada Ahlus sunnah wal Jama`ah, dan juga pembinaan ummatnya melalui proses tarbiyah tak akan terealisasi kecuali dengan tiga syarat: yaitu:
سلامة المعتقد ، سلامة المنهج ، وسلامة العمل
(Salamatul Mu`taqad, salamatul Manhaj, Salamatul `Amal)
Benar Aqidahnya – Benar Manhajnya - dan Benar Amalnya.
Insya Allah dengan modal utama AQIDAH, MANHAJ, dan AMAL yang selamat, diharapkan kita mampu mengharntarkan Lembaga Mafaza ini menjadi Lembaga Dakwah, Sosial dan Pendidikan Islam yang mampu melahirkan generasi muslim pecinta ilmu, pemelihara, pengembang dan pengamal ilmu.
AQIDAH YANG SELAMAT:
SELAMAT AQIDAH | Kita beraqidah sebagaimana aqidah Salafush shalih (Generasi awal ummat ini, seperti para shahabat, tabi`un dan tabi`ut Tabi`in), tentang Tauhid Rububiyah, Uluhiyah, Asma` dan Shifat, serta semua yang berkaitan dengan masalah `aqidah dan keimanan |
SELAMAT MANHAJ | Kita memahami al Qur'an dan as Sunnah dengan pemahaman Salafush shalih, mengikuti prinsip dan kaidah yang telah ditetapkan `ulama salaf. |
SELAMAT AMAL-NYA | Kita berdakwah, dan melakukan proses pendidikan Islam, mengajak dan membina ummat kepada Islam yang benar, dan beramal semata-mata ikhlas karena Allah dan ittiba' (mengikuti) contoh Rasulullah saw, tidak mengadakan bid`ah baik dalam i`tiqad (keyakinan), thariqah, perbuatan maupun perkataan. (Al Wajiiz fi Aqidatis Salaf ash shalih, Ahlus sunnah wal Jama`ah, edisi Ind, hal. 255, Pustaka Imam Syafii, Bogor. |
" Jika Kaum muslimin hari ini ingin berusaha sungguh-sungguh mencari jalan menuju kebangkitan, maka tak ada satupun jalan bagi mereka kecuali menyatukan jama`ah mereka (wihdah jama`atihim), dan wihdatul jama`ah tidak ada jalan lain kecuali jalan Islam yang Shahih. Dan Islam yang shahih itu sumbernya al Qur'an dan as Sunnah, dan inilah orientasi yang dituju oleh generasi Salafi" (Dr. Mustofa Hilmi, Qawa`id al Manhaj as Salafi, hal. 13).
Aqidah Ahlus sunnah wal Jama`ah adalah aqidah Shalafush shalih, yang patut diikuti, karena keshahihannya. Ia sebagai pondasi agama ini. Segala sesuatu yang TIDAK dibangun di atas pondasi ini maka akhirnya akan hancur dan runtuh. (Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid al Atsari, al Wajiz fi `aqidatis slaf ahlis sunnah wal jama`ah, edisi Indonesia, hal. 63).
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------