SYI`AH RAFIDLAH PEMBERONTAK DI BAHRAIN DIDUKUNG IRAN

Syiah di Iran, Libanon dan Irak Dukung Penuh Pemberontakan di Bahrain

Thursday, 17 March 2011. 12:00
Perdana Menteri Syiah Irak, Nuri al-Maliki pada Rabu kemarin (16/3) mengecam keras intervensi militer yang dilakukan Arab Saudi di Bahrain. Bersamaan dengan itu para pengikut ulama Syiah Moqtada al-Sadr turun ke jalan-jalan di kota Baghdad mendukung aksi protes yang dilakuka oleh warga Syiah Bahrain.
Tindakan keras oleh kerajaan Saudi yang mendukung kerajaan Bahrain Sunni terhadap demonstran yang merupakan mayoritas Syiah telah membuat warga Syiah Irak marah, sehingga memperburuk ketegangan sektarian yang telah ada di Irak selama ini.


Kedatangan pasukan Saudi ke Bahrain telah membuat kaum Syi’ah yang ada di wilayah tersebut marah besar,sehingga memicu protes dari Iran, Libanon dan Irak. Bahrain, Libanon dan Irak adalah negara-negara Arab di mana komunitas Syi’ah melebihi warga Sunni.
“Intervensi oleh tetangga Bahrain akan memberikan kontribusi negatif terhadap situasi di kawasan itu, dan dapat menyebabkan berkobarnya kembali ketegangan sektarian,” kata kantor perdana menteri Maliki.
Blok Aliansi Nasional Irak yang terdiri dari faksi-faksi Syiah, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami sangat mengutuk tindakan pemerintah Bahrain melawan rakyatnya, dan campur tangan asing terhadap demonstran. Kami serukan untuk adanya keberangkatan segera pasukan asing dan menyerukan pemerintah Bahrain menghormati keinginan rakyat yang menginginkan adanya negara hukum yang demokratis. “
Ulama senior Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, yang jarang melakukan intervensi publik dalam politik, mengeluarkan seruan bagi pemerintah Bahrain untuk menghentikan penggunaan kekerasan terhadap warga tak bersenjata,” kata juru bicaranya Hamid al-Khafaf.
Di Baghdad, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di basis Sadr di Sadr city, melambaikan bendera Bahrain dan bendera Irak dan meneriakkan “Ya, ya ke Bahrain!” Satu spanduk berbunyi: “Para penguasa Arab Saudi adalah pembunuh!”
Di kota suci Syiah Irak Basra dan Najaf massa berjumlah ratusan turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan serupa.
“Moqtada al-Sadr menyerukan demonstrasi hari ini di Baghdad dan Basra untuk mendukung rakyat Bahrain dan mengutuk pembunuhan terhadap kaum revolusioner yang tidak bersalah,” kata ajudan senior Sadr, Hazim al-Araji kepada Reuters.
Ulama senior Syiah lainnya di Najaf, Bashir al-Najafi, juga mengutuk tindakan keras Bahrain.
“Pemerintah Bahrain mengejutkan kami dengan mendatangkan pasukan bersenjata dari negara tetangga .. yang menyerang desa serta menumpahkan darah warga tak bersenjata yang mengangkat slogan perdamaian.” kata Najafi dalam sebuah pernyataan.(fq/reu)

Kaum Syi’ah Lakukan Aksi Demo di Saudi

Saturday, 5 March 2011. 13:25
Ratusan warga Syi’ah Saudi turun ke jalan-jalan di provinsi timur al-Ahsa, menuntut pembebasan segera seorang ulama senior Syi’ah yang ditahan aparat.
Aksi protes damai, yang mengutuk penahanan yang dilakukan pemerintah Saudi terhadap Syaikh Tawfiq al-Amir, diselenggarakan di distrik al-Hufuf setelah Shalat Jumat.
Ulama Syi’ah tersebut ditangkap Jumat lalu setelah khotbah Jumat di mana dalam khotbahnya ia mengatakan Arab Saudi harus menjadi monarki konstitusional.
Syaikh Tawfiq al-Amir telah ditangkap beberapa kali karena menuntut kebebasan bagi paham Syi’ah, minoritas di Arab Saudi, mendapat kebebasan untuk melaksanakan ajaran agama mereka.
Aksi Protes Jumat kemarin (4/3) datang satu hari setelah demonstrasi serupa di provinsi ini.  Pada hari Kamis sebelumnya, ratusan demonstran di kota-kota Qatif dan Awamiyya turun ke jalan dan menyerukan pembebasan tahanan Syi'ah, yang mereka katakan ditahan secara tidak adil, beberapa diantaranya ditahan selama 16 tahun.
“Kami ingin para tahanan bebas tapi kami juga memiliki tuntutan lain. Kami ingin kesetaraan,” kata seorang pengunjuk rasa di Qatif.
Ppemerintah Saudi telag menangkap 22 orang yangikut gambil bagian dalam aksi protes di Qatif.
Aksi Protes terbaru berlatar belakang serun protes anti-pemerintah yang diharapkan semakin besar pada bulan Maret ini.
Para pemuda Syi’ah Saudi telah menamai 11 Maret sebagai Hari Kemarahan di situs jejaring sosial Facebook.(fq/prtv)

Manfaatkan Isu Diskriminasi, Syiah Protes Kerajaan Saudi

Monday, 7 March 2011. 15:10
QATIF (Berita SuaraMedia) – Pasukan keamanan Saudi telah menahan sedikitnya 22 warga Syi’ah yang minggu lalu melakukan aksi pemberontakan, aktivis mengatakan pada hari Minggu, sementara kerajaan berusaha untuk menjaga gelombang kerusuhan Arab berada di luar perbatasannya.
Kelompok Syiah Saudi telah mengadakan demonstrasi kecil di Provinsi Timur, yang mengandung banyak minyak yang menjadi sumber minyak mentah terbesar bagi eksportir di dunia.

Tiga Kelompok Syiah Garis Keras Tuntut Bahrain Menjadi Republik

Thursday, 10 March 2011. 04:45
Tiga kelompok garis keras Syiah Bahrain mengatakan pada hari Selasa kemarin (8/2) bahwa mereka telah bergabung bersama dengan tujuan untuk menjatuhkan monarki Arab di Bahrain dan mendirikan negara republik.
Langkah yang dilakukan oleh tiga kelompok Syiah ini kemungkinan akan dilihat oleh keluarga penguasa Sunni al-Khalifa sebagai suatu peningkatan kemungkinan sebuah operasi keamanan baru terhadap demonstran terutama kaum Syiah.
Gerakan baru, terdiri dari kelompok yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kelompok oposisi utama Wefaq, yang Wefaq sendiri adalah gerakan oposisi Syiah yang menuntut representasi yang lebih dan akses yang lebih baik untuk pekerjaan dalam sistem kerajaan di Bahrain namun tidak menuntut perubahan sistem menjadi republik.
“Ini koalisi tripartit mengadopsi pilihan untuk menjatuhkan rezim yang ada di Bahrain dan pembentukan sistem republik demokratis,” kata tiga kelompok dalam sebuah pernyataan bersama.
Blok oposisi baru Syiah termasuk Al-Haq, Wafa dan Gerakan Kebebasan menyebut diri merela “Koalisi untuk Republik.”
Kelompok ini mengadakan konferensi pers di kamp demonstran, yang menuntut perubahan damai melalui pembangkangan sipil dan perlawanan sipil.
Mayoritas penduduk Bahrain adalah Syiah tetapi negara ini yang menjadi tempat bagi Angkatan Laut Armada Kelima AS dan terletak tepat di lepas pantai eksportir minyak terbesar di dunia, dipimpin oleh keluarga Sunni Al-Khalifa yang didukung AS.
Haq dan pemimpinnya Hassan Mushaimaa telah mempertanyakan legitimasi keluarga penguasa di masa lalu dan pemerintah telah menangkap pemimpin Syiah ini beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, termasuk selama operasi keamanan Agustus lalu.
Namun Mushaimaa dan para pemimpin Haq lainnya telah diampuni oleh Raja setelah protes meletus di Bahrain dan Mushaimaa kembali ke Bahrain dari London bulan lalu.
Kelompok Syiah terbesar Bahrain adalah Wefaq, yang memperoleh dukungan lebih besar dari Haq dan gerakan pemuda, Wefaq lebih moderat dan hanya menyerukan pengunduran diri pemerintah dan dibentuknya monarki konstitusional.(fq/almasryalyoum)

Syiah di Iran, Libanon dan Irak Dukung Penuh Pemberontakan di Bahrain

Thursday, 17 March 2011. 12:00
Perdana Menteri Syiah Irak, Nuri al-Maliki pada Rabu kemarin (16/3) mengecam keras intervensi militer yang dilakukan Arab Saudi di Bahrain. Bersamaan dengan itu para pengikut ulama Syiah Moqtada al-Sadr turun ke jalan-jalan di kota Baghdad mendukung aksi protes yang dilakuka oleh warga Syiah Bahrain.
Tindakan keras oleh kerajaan Saudi yang mendukung kerajaan Bahrain Sunni terhadap demonstran yang merupakan mayoritas Syiah telah membuat warga Syiah Irak marah, sehingga memperburuk ketegangan sektarian yang telah ada di Irak selama ini.
Kedatangan pasukan Saudi ke Bahrain telah membuat kaum Syi’ah yang ada di wilayah tersebut marah besar,sehingga memicu protes dari Iran, Libanon dan Irak. Bahrain, Libanon dan Irak adalah negara-negara Arab di mana komunitas Syi’ah melebihi warga Sunni.
“Intervensi oleh tetangga Bahrain akan memberikan kontribusi negatif terhadap situasi di kawasan itu, dan dapat menyebabkan berkobarnya kembali ketegangan sektarian,” kata kantor perdana menteri Maliki.
Blok Aliansi Nasional Irak yang terdiri dari faksi-faksi Syiah, mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami sangat mengutuk tindakan pemerintah Bahrain melawan rakyatnya, dan campur tangan asing terhadap demonstran. Kami serukan untuk adanya keberangkatan segera pasukan asing dan menyerukan pemerintah Bahrain menghormati keinginan rakyat yang menginginkan adanya negara hukum yang demokratis. “
Ulama senior Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, yang jarang melakukan intervensi publik dalam politik, mengeluarkan seruan bagi pemerintah Bahrain untuk menghentikan penggunaan kekerasan terhadap warga tak bersenjata,” kata juru bicaranya Hamid al-Khafaf.
Di Baghdad, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di basis Sadr di Sadr city, melambaikan bendera Bahrain dan bendera Irak dan meneriakkan “Ya, ya ke Bahrain!” Satu spanduk berbunyi: “Para penguasa Arab Saudi adalah pembunuh!”
Di kota suci Syiah Irak Basra dan Najaf massa berjumlah ratusan turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan serupa.
“Moqtada al-Sadr menyerukan demonstrasi hari ini di Baghdad dan Basra untuk mendukung rakyat Bahrain dan mengutuk pembunuhan terhadap kaum revolusioner yang tidak bersalah,” kata ajudan senior Sadr, Hazim al-Araji kepada Reuters.
Ulama senior Syiah lainnya di Najaf, Bashir al-Najafi, juga mengutuk tindakan keras Bahrain.
“Pemerintah Bahrain mengejutkan kami dengan mendatangkan pasukan bersenjata dari negara tetangga .. yang menyerang desa serta menumpahkan darah warga tak bersenjata yang mengangkat slogan perdamaian.” kata Najafi dalam sebuah pernyataan.(fq/reu)

Bahrain Kecam Campur Tangan Iran Atas Urusan Dalam Negeri Mereka

MANAMA, BAHRAIN (voa-islam.com) – Bahrain pada Kamis (18/03/2011) mengecam campur tangan Iran terhadap urusan dalam negerinya. Pejabat Departemen Luar Negeri Bahrain yang bertanggung jawab atas Kawasan dan bidang Kerja sama Dewan Teluk (GCC), Hamad Al Amer menggambarkan langkah Iran sebagai “tindakan yang sangat aneh dan perambahan” terhadap kedaulatan Bahrain.
“Kami ingin tahu siapa yang berwenang di Iran untuk berbicara atas nama Bahrain. Kami juga bertanya-tanya apakah Iran telah melakukan perwaliannya atas rakyat Bahrain untuk memungkinkan menteri luar negerinya mengirim pesan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI),” kata Amer Al kepada Bahrain News Agency.

“Bahrain berkomitmen penuh pada prinsip-prinsip hubungan bertetangga baik dan tidak ikut campur dalam urusan negara lain. Karena itu, ia menyerukan PBB, OKI dan Liga Arab untuk menolak seruan Iran karena mereka melanggar hukum internasional dan konvensi,” kata Al Amer.
..Hamad Al Amer menggambarkan langkah Iran sebagai “tindakan yang sangat aneh dan perambahan” terhadap kedaulatan Bahrain..
Bahrain memanggil duta besarnya untuk Teheran pada Selasa. Hari berikutnya, menurut TV Negara Iran, duta besarnya di Manama, Mahdi Aghajafari, diminta untuk kembali ke tanah air untuk konsultasi.
Sebelumnya, menteri luar negeri Iran telah mengirimkan surat kepada PBB, OKI dan Liga Arab menyatakan keprihatinan tentang situasi Bahrain, terutama kedatangan pasukan dari enam negara anggota GCC (Gulf Cooperation Council) untuk tindakan keras terhadap pemrotes anti-pemerintah.
Iran memperingatkan Arab Saudi dan sekutunya bahwa penempatan pasukan GCC di Bahrain untuk membantu menumpas pemberontakan kaum Syiah dapat menyeret kawasan tersebut menuju krisis dengan konsekuensi yang berbahaya.
Sementara itu, Parlemen Irak yang dikuasai oleh kelompok Syiah, pada Kamis juga mengumumkan dukungan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh warga Syiah di Bahrain dan mengutuk intervensi militer asing, sementara ratusan warga Syi`ah Irak juga berdemo mendukung protes Bahrain. (up/ant)


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------