Dia lahir di daerah Qodian, di sebuah desa di Propinsi Punjab India 1839 M, Ayahnya Mirza sangat dekat dengan Inggris bahkan ia menjabat di kantor pemerintahan pada saat inggris menjajah india, bahkan pada saat revolusi india justru ayahnya membantu inggris dengan mengerahkan 50 pasukan dan 50 kuda muiliknya sendiri untuk membantu inggris (Mirza Ghulam Ahmad al Qodiyani, Tuhfah Qoishoriyah, hl.16)
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya pepatah ini pas buat si Mirza Ghulam Ahmad dia mengatakan "Semoga Allah melaknat orang yang tidak ingin berada dibawah kepemimpinan (inggris) "(Dhorurotul Iman, hal.23).
Mirza sang Nabi Palsu berani mengatakan tentang Abu Hurairoh :
"Sesungguhnya Abu Hurairah seorang yang tolol, ia tidak memiliki pengetahuan yang benar!"
(I'jaz Ahmadi,hal 18)
Bahkan dengan lancangnya si pendusta ini berkata tentang Nabi 'Isa :
"Sesungguhnya Al Masih tidak kuasa mengatakan dirinya bahwa ia seorang yang sholih, karena orang2 tahu ia seoarang pecandu khomr yang parah!" (Mirza Ghulam Ahmad, Sitt Yajinn, hal. 172)
Yang lebih ngeri lagi ketika dia mendakwahkan dirinya lebih utama dibandingkan dengan Nabi Adam, Nuh, 'Isa sekalipun, sebagaimana dikutip oleh anaknya sendiri Mahmud Ahmad bin Ghulam :
"Ayahku mengucapkan bahwa ia lebih utama dari Adam, Nuh, Isa. Sebab Adam dikeluarkan setan dari Surga, sedangkan ayahku akan memasukkan anak cucu Adam ke surga, Isa disalib Yahudi, sedang ayahku menghancurkan salib. ia juga lebih baik dari putra sulung Nuh tidak mendapat hidayah, sementara puteranya mendapat hidayah"(Al Fadh, edisi 18 Juli 1931).
Puncak kekafirannya mengatakan lebih utama Nabi kita Muhammad. Perhatikan ucapannnya
"Nabi Muhammad memiliki 3000 mukjizat, tapi mukjizatku lebih dari 1 juta"(Tadzkirotus Syahahadatain)
Alhamdulillah, akhirnya dia mati dalam keadaan hina akibat mubahalah yang dilakukannya dengan ulama salafi yang bernama Syaikh al 'allamah Tsanaullah Al Mritsari yang isinya adalah permohonan kepada Allah agar siapa yang dusta dalam ucapannya siap mati dalam keadaan hina terkena penyakit kolera, dan hasilnya 13 bulan kemudian Mirza Ghulam Ahmad mati dalam terhina duduk buang air besar terkena penyakit kolera dan dari mulutnya keluar najis, sementara Syaikh ahlu sunnah salafi yang ditantangnya baru wafat 40 tahun kemudian. Allah Akbar