Oleh: Syaikh Ibnu Qayyim al Jauziyyah, penerjemah: Abu Fahmi Ahmad
{في أن الصبر نصف الإيمان} :
{عدة الصابرين وذخيرة الشاكرين، ابن القيم الجوزية ، ص 140-142}
أحدها : أن الإيمان اسم لمجموع القول والعمل والنية ، وهي ترجع إلى شطرين : فعل وترك. فالفعل هو العمل بطاعة الله ، وهو حقيقة الشكر. فالترك هو الصبر عن المعصية وهو حقيقة الصبر. والدين كله في هذين الشيئين : فعل المأمو ر وترك المحظو ر .
الثاني : أن الإيمان مبني على ركـنين : يقين وصبر .
24. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[*]. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.
Qs As Sajdah : 24.
[*] Yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan kebenaran.
فاليقين يعلم حقيقة الأمر والنهي والثواب والعقاب ، وبالصبر ينفذ ما أمر به ويـكـفّ نفسه عما نهى عنه. ولا يحصل له التصديق بالأمر والنهي أنه من عند الله وبالثواب والعقاب إلا ّ باليقين ، ولا يمكنه الدوام على فعل المأمور وكـف النفس عن المحظور إلا ّ بالصبر . فصار الصبر نصف الإيمان ، والنصف الثاني الشكر بفعل ما أمر به ويترك ما نهى عنه.
Maka yakin itu mengetahui hakikat perintah dan larangan, pahala dan hukuman. Dengan SABAR, perintah dapat dilaksanakan dan larangan dapat dicegah. Dan pembenaran (TASHDIQ) terhadap perintah dan larangan Allah serta pahala dan hukuman, tidak dapat diperoleh kecuali dengan YAKIN.
Untuk bisa dawam (kontinu) melaksanakan apa-apa yang diperintah dan mencegah nafsu dari mellanggar larangan tidaklah mungkin kecuali dengan SABAR. Sehingga dapatylah disimpulkan bahwa SABAR ITU SETANGAH IMAN, DAN SETANGAHNYA LAGI ADALAH SYUKUR yaitu dengan mengerjakan apa-apa yang diperintah dan meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Nya.
الثالث : أن الإيمان قول وعمل ، والقول قول القلب واللسان، والعمل عمل القلب والجوارح . و أن من عرف الله بقلبه ولم يقر بلسانه لم يكن مؤمنا. {وجحدوا واستيقنتها أنفسهم} سورة النمل: 14. قوم فرعون. {وعادا وثمود وقد تبين لكم عن من مساكنهم وزين لهم الشيطان أعمالهم فصدهم عن السبيل وكانوا مستبصرين} سورة العنكبوت: 38.
ومن قال بلسانه ما ليس في قلبه ، لم يكن بذالك مؤمنا، بل كان من المنافقين.
وكذلك من عرف بقلبه وأقر بلسانه ، لم يكن مجرد ذلك مؤمنا ، حتى يأتي بعمل القلب من الحب والبغض والموالاة والمعاداة،ة فيحب الله ورسوله ، ويوالي أولياء الله ويعادي أعداءه ، ويستسلم بقلبه لله وحده ، وينقاد لمتابعة رسوله وطاعته ، والتزام شريعته ظاهرا وباطنا. وإذا فعل ذلك ، لـم يكـف في كمال إيمانه ، حتى يفعل ما أمر بهز فهذه الأركان الأربعة, هي أركان الإيمان التي قام عليها بناؤه ، وهي ترجع إلى علم وعمل. ويدخل في العمل كـف النفس الذي هو متعلق النهي ، وكلاهما لا يحصل إلا بالصبر ، فصار الإيمان نصفين : أحدهما الصبر ، والثاني متولد عنه من العلم والعمل.
Bahwa iman itu perkataan dan perbuatan, perkataan hati dan lisan, perbuatan hati dan anggta badan. (Penjelasannya): barangsiapa yang mengenal Allah dengan hatinya namun tidak mengikrarkan dengan lisannya, tidaklah ia menjadui mukmin. Seperti kaum Fir`aun, QS An Naml: 14..
(Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya).
Juga kaum `Aad, QS Al Ankabut: 38; (Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam),
Dan barangsiapa yang mengucapkan dengan lisannya namun tidak disertai dengan ucapan hatinya, juga tidak dinamakan sebagai mukmin, bahkan termasuk Munafiqun.
Demikian pula siapa yang mengenal (mengetahui iman) dengan hatinya dan mengikrarkan dengan lisannya, tidak otomatis sebagai Mukmin, sehingga ia mengamalkannya dengan hati, berupa cinta dan benci, loyal dan bermusuhan karena Allah. Maka ia pun menciuntai Allah dan Rasul-Nya, mencintai (loyal) kepada wali-wali Allah dan membenci (tidak loyal) pada musuh-musuh Nya. Hatinya berserah diri kepada Allah semata, dan patuh kepada mengikuti Rasul-Nya serta menaati-Nya, juga iltizam kepada syari`at Nya baik lahir maupun batin. Apabila ia melakukan hal tersebut, belum juga dikatakan telah sempurna iman nya, sampai ia mengerjakan apa-apa yang diperintah Nya.
Keempat rukun iman (perkataan hati dan lisan, perbuatan hati dan anggota badan), adalah rukun iman yang mana banguna iman itu berdiri di atasnya, dan (itu semuanya) kembalinya kepada ILMU dan `AMAL.
Termasuk amal adalah mencegah nafsu dari melanggar larangan. Dan keduanya (ilmu dan amal) tidak dapat diperoleh kecuali dengan SABAR. Maka jadilah iman itu setengahnya SABAR, dan bagian duanya (setengahnya lagi) adalah yang lahir darinya berupa ILMU dan AMAL.
الرابع : أن النفس لها قوتان : قوة الإقدام وقوة الإحجام ، فتقدم على ما يحبه وتحجم عما تكرهه. والدين كله :
{ إقدام} و{ إحجام} : إقدام على طاعة ، و أحجام عن معاصي الله ، وكل منهما لا يمكن حصوله إلا بالصبر .
Jiwa (diri) itu memiliki dua kekuatan : kekuatan IQDAM dan kekuatan IHJAM – Kekuatan untuk Maju dan untuk Menghindar – Maka ia pun maju (menyambut dengan sigap) apa-apa yang ia cintainya dan mundur cepat dari apa-apa yang tidak ia sukainya. Dan agama ini seluruhnya berisikan Iqdam dan Ihjam. Dan keduanya tidak dapat dilakukan kecuali dengan SABAR.
الخامس : أن الدين كله رغبة ورهبة ، فالمؤمن هو الراغب الراهب .
4 öNßg¯RÎ) (#qçR$Ÿ2 šcqããÌ�»|¡ç„ ’Îû ÏNºuŽö�y‚ø9$# $oYtRqããô‰tƒur $Y6xîu‘ $Y6ydu‘ur ( (#qçR%Ÿ2ur $uZs9 šúüÏèϱ»yz ÇÒÉÈ
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas[*]. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada kami. QS Al Anbiya' : 90
[*] Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah doanya dan khawatir akan azabnya.
{اللهم إِ نِّي أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ ، وَ وَ جَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ، وفَـوَضْتُ أَ مْرِيْ إِلَيْكَ ، وَ الْـجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ ، رَ غْبَةً وَ رَهْبَةً إِلَيْكَ} الدعاء عند النوم الذي رواه البخاري في صحيحه.
"Allahumma sungguh aku menyerahkan penuh jiwaku kepada Engkau, dan menghadapkan wajahku kepada Engkau, menyerahkan urusan-ku kepada Engkau, dan menyandarkan punggungku kepada Engkau, dengan penuh harap dan cemas kepada Engkau". Do`a ma`tsur ketika hendak tidur. HR Bukhari.
Seharusnya pada diri mukmin itu selalu ada Raghbah (pengharapan) dan Rahbah (rasa cemas), dan keduanya tidak akan tegak kecuali di atas SABAR. Maka Rahbahnya dipikul di atas kesabaran, dan Raghbahnya dapat memimpinnya kepada Syukur.
السادس : إن الدين مداره على أصلين : الـعزم والثبات ، وهما الأصلان المذكوران في الحديث الذي رواه أحمد والنسائي عن النبي صلى الله عليه وسلم: {اللّهم إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَات فِي الأمْرِ ، وَا لْـعَزِيْةََ عَلَى الرُّشْدِ}. وأصل الشكر صحة العزيمة ، وأصل الصبر قو ة الثَّبَات، فمتى أيد العبد بعزيمة وثبات ، فقد أيدد بالمعونة والتوفيق.
Sesungguhnya agama ini seluruh perannya (berdiri) di atas dua landasan : yaitu Azam dan Tsabat (Tekad kuat dan Komitmen). Keduanya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan an Nasa'ii dari Nabi Saw : "Allahumma ya Allah, sungguh aku memohon kepada Mu kekokohan (komitmen) dalam urusan, dan (bermohon pula kepada Mu) tekad yang kuat (selalu) di aas petunjuk & bimbingan (Mu)"
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------