Tanggal 11 Mei kemarin, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS wilayah South Dakota menggelar konferensi di Rapid City dengan menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Walid Shoebat yang melontarkan pernyataan kontroversial tentang teroris dan Islam.

Belakangan, koran lokal Rapid City Journal berhasil mengungkap bahwa sejumlah pembicara dalam konferensi itu ternyata "orang-orang bayaran" Departemen Dalam Negeri AS.
Awalnya, asisten kordinator Rapid City-Pennington County Emergency Management, Alexa White menolak permintaan Rapid City Journal yang ingin mengetahui jumlah honor yang diberikan pada pembicara dalam konferensi itu. Koran lokal itu lalu mendesak White berdasarkan Freedom of Information Act (Undang-Undang kebebasan mendapatkan informasi) yang berlaku di AS. White akhirnya memberikan daftar honor pembicara pada 19 Mei 2011.
Dari daftar itu diketahui bahwa Walid Shoebat menerima bayaran sebesar 5.000 USD plus uang pengganti biaya yang sudah dikeluarkan oleh Shoebat selama mengikuti konferensi itu. Isu ini menjadi isu sensitif mengingat Shoebat adalah sosok kontroversial di AS yang kerap melontarkan pernyataan miring tentang Islam dan Muslim.
Belakangan ini, nama Shoebat menjadi terkenal sebagai penulis dan pembicara profesional, setelah ia membuat pengakuan bahwa ia adalah mantan seorang teroris organisasi Palestine Liberation Organization (PLO), yang pindah agama menjadi seorang Kristiani.
Dalam konferensi Keamanan Dalam Negeri kemarin, Shoebat kembali melontarkan pernyataan miring tentang Islam. Ia mengatakan bahwa terorisme melekat dalam ajaran Islam. Para pendukung terorisme, ujar Shoebat, sudah menyusup ke komunitas Muslim di masjid-masjid, ke organisasi kemasyarakatan dan bahkan ke dalam kemiliteran AS.
"Anda semua sudah terinfiltrasi," kata Shoebat dalam konferensi itu.
Komunitas Muslim di Rapid City dan organisasi Muslim di AS seperti Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan American Civil Liberties Union (ACLU) mengkritik kehadiran pihak penyelenggara yang mengundang Shoebat sebagai pembicara dalam konferensi tersebut. Apalagi Shoebat diminta berceramah dengan tema "Muslim Teologi, Budaya dan Terorisme."
Rapid City Journal menyebutkan, selain Shoebat, ada lima pembicara lainnya yang juga menerima bayaran. Padahal beberapa pembicara lainnya dalam konferensi itu tidak menerima bayaran.
Pembayaran sepenuhnya dilakukan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri wilayah Sout Dakota, dengan total pengeluaran untuk biaya makan, hotel dan honor "pembicara khusus" itu sebesar 31.250 USD. (ln/RCJ)


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------