AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Luar Negeri AS hari ini (19/05/2011) di bawah Executive Order 13224, menambahkan, Jaish al Islam atau Tentara Islam yang dikaitkan dengan Al-Qaeda berbasis di Gaza, ke dalam daftar Organisasi Teroris Asing. Penunjukan tersebut memungkinkan AS untuk membekukan aset kelompok pejuan Islam itu, mencegahnya dari menggunakan lembaga keuangan, dan menuntut anggotanya dengan tuduhan kegiatan terorisme.
Tentara Islam juga dikenal sebagai Brigade Tauhid dan Jihad. Kelompok ini didirikan pada akhir 2005 dan saat ini dipimpin oleh Mumtaz Dughmush. Kelompok ini dilaporkan telah dibiayai oleh Mohammad Dahlan, kepala keamanan Fatah di Gaza sebelum Hamas mengambil alih kekuasaan tahun 2007. Tentara Islam dikaitkan dengan Abu Qatada, seorang Palestina yang berfungsi sebagai pemimpin spiritual Al-Qaeda di Eropa dan yang saat ini dalam tahanan Inggris.

Tentara Islam "menyetujui ideologi Salafi Jihadi tentang jihad global bersama dengan model tradisional dari perlawanan bersenjata Palestina," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah siaran pers saat penunjukkan. Kelompok pejuang Islam ini "sebelumnya bekerja dengan Hamas dan berupaya untuk mengembangkan kontak lebih dekat dengan Al-Qaeda."

Kelompok ini telah merilis propaganda yang menyatakan afiliasinya dan dukungan untuk Al-Qaeda. Pada tanggal 7 Mei 2011, hanya lima hari setelah kematian Sheikh Usamah Bin Ladin, Tentara Islam mengeluarkan pernyataan memuji pemimpin Al-Qaeda tersebut. Juga, pada bulan Agustus 2008, Sheikh Abu Harits al Anshari, seorang pemimpin Tentara Islam, mengeluarkan pernyataan di forum jihad yang menyatakan Bin Ladin akan berusaha untuk memfokuskan serangan terhadap "orang-orang Yahudi."

Tentara Islam "telah bertanggung jawab atas banyak tindakan teroris terhadap Pemerintah Israel dan Mesir, serta warga Amerika, Inggris dan Selandia Baru," kata Departemen Luar Negeri AS. "Kelompok ini juga bertanggung jawab untuk serangan terhadap warga sipil Mesir awal tahun 2009 di Kairo dan Heliopolis, yang mengakibatkan korban dan kematian." Pemerintah Mesir menuduh Tentara Islam melakukan pemboman di sebuah gereja Koptik di Aleksandria pada 1 Januari 2011 yang menewaskan 21 orang.

Kelompok ini menjadi terkenal di tahun 2006 setelah menangkap tentara Israel Gilad Shalit dan kemudian menyerahkannya kepada Hamas. Juga, pada tahun 2006, Tentara Islam menculik dua wartawan Fox News.
..Tentara Islam "telah bertanggung jawab atas banyak tindakan teroris terhadap Pemerintah Israel dan Mesir, serta warga Amerika, Inggris dan Selandia Baru," kata Departemen Luar Negeri AS..
Pada tahun 2007, sebuah sel dari Tentara Islam, yang dipimpin oleh Khattab al Maqdasi, juga menculik wartawan BBC Alan Johnston pada tahun 2007. Maqdasi dikatakan telah berjuang bersama Taliban di Afghanistan. Kelompok ini menuntut pembebasan Abu Qatada dalam pertukaran untuk Johnston.

Tentara Islam adalah salah satu dari empat kelompok pejuang Salafi Jihadi terkenal yang mencari hubungan lebih dekat dengan al Qaeda dan berbasis di wilayah Palestina. Kelompok-kelompok lainnya adalah Jund Ansar Allah, Jaish al ummah, dan Jaish al Mu'minun.

kelompok Salafi Jihadi Gaza yang terkait Al-Qaeda

Jund Ansar Allah, atau Warriors Allah. Para angota Jund Ansar Allah diperkirakan telah berjuang di Afghanistan dan Irak. Pada bulan Agustus 2009, kelompok tersebut diperangi oleh Hamas setelah pemimpinnya, Latif Moussa (Abu Al Nour al Maqdissi), mengatakan Hamas tidak cukup Islami. Moussa mengumumkan emirat Islam, atau negara Islam di Rafah dan wilayah Palestina.

Tindakan Moussa memicu suatu tindakan keras langsung dari Hamas, yang terancam oleh tantangan kelompok Salafi Jihadi untuk pemerintahan Hamas di Gaza. Hamas menyerang anggota Jund Ansar Allah  di masjid dan lokasi lainnya. Moussa dan Abu Abdullah al Suri, emir militer kelompok tersebut, termasuk di antara mereka yang gugur dalam pertempuran.

Jaish al Ummah atau Tentara Umat. Kelompok Jaish al ummah merilis rekaman video pertama yang mengaku sebagai kelompok jaringan Al Qaeda di Gaza. Video itu menunjukkan para pejuang bertopeng berlatih di padang gurun dan menunggang kuda. Jaish al Ummah memperingatkan umat mengenai pengaruh Iran dan wakilnya, kelompok Jihad Islam.

Jaish al Mu'minun, juga dikenal sebagai jaringan Al-Qaeda di Palestina. Kelompok ini tidak banyak diketahui telah menjarah American International School, melepaskan tembakan di sebuah pusat YMCA, dan diyakini telah membunuh seorang penjual buku Kristen. Kelompok ini mengklaim "tidak ada hubungan organik dengan Al-Qaeda," tetapi mengatakan "kita berbagi ideologi." Dalam rekaman propaganda kelompok itu mengatakan "Tujuan kelompok itu bukan hanya untuk membebaskan Palestina, tetapi untuk menyebarkan Islam di mana-mana." (aa/lwj)


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------