Surat At Takatsur, surat Makkiyyah

Surat ke: 102 : 8 Ayat

أبو فهمي أحمد ، رأس لجنة التربية والتعليم مؤسسة مفازا أندونيسا

بسم الله الرحمن الرحيم

Terjemah Ayat

Ayat-Ayat Dan terjemahnya
1.    Bermegah-megahan telah melalai kan kamu [a],

1) الهـكم التكاثر
2.    Sampai kamu masuk ke
dalam kubur.
2) حتى زرتم المقابر
3.    Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuat- an mu itu),
3) كلا سوف تعلمون
4.    Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
4) ثم كلا سوف تعلمون
5.    Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
5) كلا لو تعلمون علم اليقين
6.    Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim
6) لترون الجحيم
7.Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin [b].
7) ثم لترونها عين اليقين
8.Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah - megahkan di dunia itu).
8) ثم لتسئلن يومئذ عن النعيم
[a] Maksud at Takatsur : Bermegah-megahan dalam soal banyak harta,
 anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
[b] 'ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat.

Makna Kosa Kata Penting:
5. سَوْفَ تَعْـلَمُوْنَ =  (سوف) لِلْـمُسْتَقْبلِ الـبَعِيْدِ

1.أَلْـهَاكُـمُ  = شَغَـلَـكُمْ

6. النَّعِيْمُ = الـخيْرُ الـكَثِيْرُ
2.التَّكَاثُـر = التّفَاخُرُ بِكَثْرَةِ الـملاِ والأَوْ لاَد ِ
7. تُسْأَ لُنَّ = أَي سَوْفَ تُسْئَلُوْنَ عَنِ النّعِيْمِ ، أي سَوْف تُحاسَبُوْنَ
3. زُرْتُمُ الْـمَقَابِـر َ = أتَاكُمُ الـمَوْتُ وَ دُفِنْتُمْ فِي الـمَقَابِرِ
8. عِلْمُ التَقِيْنِ = العِلْمُ بِالحَقِيْقَةِ الّـتِيْ يَرَاهَا الإِنْسَانُ بِعَيْنِهِ ،  تَرَوُنَّ = تَرَوْنَ
4.كَـلاّ َ = للتَّحْذِيْرِ وَ الـمنْعِ ، معناها : لا تَفْعلُوْنَ

الـمَعنَى :    يَنْشَغِلُ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ بِأَمْوالِهِمْ وَ أَوْلاَ دِهِمْ مِنْ عِبَادَ ةِ الله ِ ،
وَ يَسْتَمِرُّوْنَ فِيْ ذلِكَ وَ تَنْسَوْنَ أَ نَّ الله َ سَيُحَاسِبُهُمْ عَلَى ذلِكَ يَوْمَ الـقِيَامَةِ،
وَ أَ نَّهُمْ سَيَرَوْنَ  جَهنَّمَ بِعُيُوْ نِهِمْ  وَ يَعْلَمُوْنَ أ نَّهَا حَقٌّ لا َ شَكَّ فِيْهَا،
فَيَنْبَغِيْ عَلَى الـمُسْلِمِ أَ لاَّ يَكُوْنَ مِنْ هَؤُلاَ ءِ النَّاسِ ، وَ أَ لاّ يشْغَلَهُ مَالُهُ وَ أَوْلاَ دُهُ عِنْ عِبَادَ ةِ الله ِ ،
و أَنْ يَتَذَكّرَ أَنَّ الله َ سَيَسْأَلُهُ عِنِ النَّعِيْمِ الَّذِي عَاشَ فِيْهِ فِي الدُّنْيَا هَلِ السْتَعْمَلَهُ فِيْمَا يَرْضَى الله ُ عَنْهُ.

{دروس من القرآن الكريم ، تلاوة وتفسيرا ، المستوى  الثاني، ص. 108-109}

Tafsir Surat At Takatsur:

Dr. Muhammad bin Sulaiman al Asyqar mengatakan, makna ayat-1 (al haakum at takatsur) adalah, kesibukan kamu karena banyaknya harta dan anak –kesibukan duniawi-, dan berbangga-bangga dengan limpahan duni itu, serta terus menerus beruupaya memperbanyak perolehannya,  yang dapat melalaikan dari keta`atanmu kepada Allah dan untuk melakukan amal-amal bekal gidup di akhirat. Ayat-2 : barulah kamu menyadari manakala maut telah menjemputmu, sementara kamu dalam keadaan seperti itu. Ayat-3: Allah memberi ancaman kpada mereka dan pastilah mereka akan mengetahui akibatnya (siksanya) di hari kiamat kelak. Ayat-4-5: (Allah mengingatkan), andaikan kamu mengetahui perkara (besar) ini dengan ilmu-yaqin, pastilah kamu dengan banyaknya harta dan anak, tidak membuat kamu berbangga-bangga yang dapat melalaikan ketaatanmu kepada Allah dan hari akhirat. Ayat-6: sungguh kalian akan diperlihatkan al Jahiim (Neraka) kelak di akhirat, sebuah persaksian dengan jiwa, raga, dan dengan mata kepala sendiri (ayat 7). Pada ayat ke-8, maka Allah mengingatkan kepada kita semua, terutama mereka yang berbangga-bangga dengan limpahan karunia dunia –harta dan anak serta lain-lainnya – pastilah mereka akan ditanya tetang limpahan dunia yang melalaikan dari amal-amal untuk akhirat. Mereka pun akan ditanya tentang keamanan, kesehatan, waktu luang (kesempatan), juga kelezatan makanan dan minuman, juga naungan-naungan tempat tinggal (rumah, villa, apartemen, dsj), untuk dipertanggung jawabkan.  
  (Tafsir al `Usyril Akhiir, min Kitab az Zubdatut Tafsir, hal. 61).
Unsur-unsur dunia (kenikmatan) yang biasanya membuat orang berbangga-bangga atasnya itu meliputi : harta, suku, keturunan, jabatan, ilmu dan segala sesuatu yang memungkinkan manusia itu berbangga-bangga dan bermegah-megahan. Sebagaimana yang diungkapkan si pemilik kebun kepada temannya:

وكان له ثمر فقال لصاحبه وهو يحاوره أنا أكثر منط مالا وأعز نفرا
34. Dan Dia mempunyai kekayaan besar, Maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat". Al Kahfi : 34.
Begitulah seperti dikatakan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin di dalam Tafsir Juz `Amma, yang beliau susun, dengan bahasa dan uraian yang mudah dan lengkap.
Selanjutnya beliau mengatakan, 'Seorang manusia mempunyai keinginan agar harta dan usaha yang ia miliki itu lebih banyak dari orang lain. Terkadang seorang itu bangga dengan banyaknya orang yang ada di dalam kabilahnya, lalu ia brkata, 'Kami lebih banyak dai kalian, seperti kata penyair: "Tidkalah batumu lebih bayak dari mereka, Sesungguhnya kekuatan ada karena banyaknya".
Tentang siapa saja yang akan ditanyakan tentang kenikmatan seperti pada ayat-8, apakah hanya orang kafir saja ataukah juga orang mukmin ? Yang benar adalah untuk keduanya, ya untuk kafir ya untuk orang mukmin. Yang membedakan adalah penekanan-penekanan kalimat dalam pertanyaan Allah kepada mereka. Kalau kepada orang kafir dalam nada celaan dan pengghinaan, sementara kepada orang mukmin lebih kepada pengingatan. Sebagaimana Rasulullah Saw pernah bersabda, mngingatkan sahabatnya Abu Bakar Ra dan Umar Ra, setelah beberapa saat mendapat jamuan salah seorang sahabat lainya bersama Rasulullah Saw pada musim paceklik:
{والّذي نفْسِيْ  بِيَدِهِ  ، لَتُسْئَلُنَّ عَنْ هذا النَّعِيْمِ يَوْ مَ الـقِيَامَةِ ، أَ خْ رَجَكُمْ مِن بُيُوْتِكُمْ الـجُوْع ، ثُمَّ لَمْ تَرْجِعُوْا حَتَّى أَ صَابَكُمْ هذا النَّعِيْم} روا ه مسلم (2038) (140). ورواه الترمذي في كتاب الزهد (2369) وقال حديث حسن صحيح غريب.
"Demi Dzat Yang Jiwaku ada ditangan Nya, kalian akan ditanya tentang nikmat ini nanti di Hari Kiamat; rasa lapar telah mengeluarkan kalian dari rumah, kemudian sebelum pulang kalian telah merasakan nikmat ini" . HR Muslim, dalam kitab al Asyribah, no. (2037)(140).
(Tafsir Juz `Amma, Syaikh ibnu Utsaimin, hal. 304-306).

    Petunjuk dan faedah Dari Surat At Takatsur:

01
Surat ini menjelaskan tentang kesibukan manusia dengan kelezatan dunia yang memikat hati dan kelalaian mereka,hingga datang hari kiamat
02
Ancaman melihat Jahiim dengan mata kepala, berhadapan dengan Neraka yang menakutkan, dan pertanyaan tentang nikmat dunia
03
Ini adalah penyampaian dari Allah kepada orang-orang yang sibuk mengumpulkan harta, bermegah-megahan serta berbangga-bangga dengan jumlahnya yang banyak sebagai urusan dunia yang telah melalaikannya dari ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, lalu mereka mati dan belum sempat mempersiapkan bekal kebaikan untuk dirinya
04
Barangsiapa yang mempersiapkan diri dan menunaikan rasa syukur terhadap semua nikmat-Nya, dia akan selamat.
05
Namun bagi siapa saja yang tidak menunaikan syukur, dia akan disiksa dengan siksa yang amat pedih.
06
Surat ini merupakan peringatan keras bagi para pengumpul dan penumpuk harta tanpa mau mensyukurinya sehingga menyebab kan dia meninggalkan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.
07
Allah menetapkan adzab kubur bagi mereka dan penegasan atasnya.
08
Penetapan aqidah adanya hari kebangkitan dan pembalasan setelah perhitungan, dengan membuat tangan, kaki dan lain-lain nya berbicara atas izin Allah serta tuntutan menjawabnya.
09
Termasuk yang akan Allah tenyakan kepada kita di akhirat kelak atas curahan nikmat yang telah kita terima di dunia, berupa ilmu, kekayaan, dapat memperoleh pendidikan dan kesempatan belajar yang baik, dan lain-lainnya. Apakah kini kita telah bisa mensyukuri nikmat sehat dan waktu luang (kesempatan, umur) dan potensi yang telah kita miliki, yang telah Allah berikan ?

 




0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------