LANGKAH 7-8-9-10 AGAR ANAK KOMITMEN
DALAM AMAL MEMBELA AGAMA
(ust, Agus Rahmat-Deden Haris Muslim-Fata Fahmi-Roni Hamzah)
Tugas dari Ust. Abu Fahmi, Reboan 

LANGKAH KE 7
BUATLAH ANAKMU MENJADI PEMBERANI DAN MOTIVASILAH IA SELALU
Anak-anak pada tingkatan-tingkatan awal dari pertumbuhan mereka sangat senang dengan kata-kata pujian dan sanjungan dengan bentuk yang khusus, dan hal ini sangat membekas pada diri-diri dan sikap mereka dalam menghadapi masalah-masalah di masa depan, dan beginilah petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendidik sahabat-sahabatnya dalam urusan agama.
Berikut adalah sebagian kisah yang menunjukkan pentingnya motivasi,hasungan dan dorongan dalam menghadapi masalah:
1.      Pada suatu saat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui para manusia dan menghasung mereka untuk berperang, beliau bersabda: (( Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya,tidaklah berperang pada hari ini seorangpun (dari kalian) lantas ia terbunuh dalam keadaan sabar ,mengharap pahala serta menghadap musuh dan tidak membelakanginya (melarikan diri) melainkan Allah Ta’ala akan memasukkannya ke dalam surga)).


Umair bin Hammam, saudara bani Salamah berkata –sedangkan pada waktu itu ada beberapa biji kurma dalam genggamannya- : Bakh-bakh, bukankah ternyata tidak ada penghalang antara diriku dan surga Allah Ta’ala melainkan terbunuhnya aku oleh mereka ( orang-orang kafir) ?.
Kemudian ia membuang kurma-kurma yang berada ditangannya dan mengambil pedang  serta memerangi musuh hingga ia terbunuh,  semoga Allah merahmati serta ridha kepadanya.
2.      Berikut adalah kisah seorang ibu yang yang luar biasa yang bernama Khansa. Beliau berkata kepada ke 4 orang puteranya sebelum terjadi pertempuran Qadisiyyah :
“Wahai anakku, sesungguhnya kalian telah masuk islam dalam keadaan ta’at serta berhijrah dalam keadaan terpilih. Demi Allah, sesungguhnya kalian adalah keturunan dari seorang laki-laki yang satu  sebagaimana juga kalian adalah keturunan dari 1 orang  perempuan, tidak akan hina leluhurmu dan berubah nasabmu, ketahuilah sesungguhnya kampung akherat itu jauh lebih mulia dari pada kampung dunia yang fana ini, sabarlah, sabar-sabarkanlah, ikatlah (ribath) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung, maka apabila kalian melihat pertempuran nanti telah  berkecamuk dengan sengit,dan kalian telah meletakkan api pada daun-daunnya maka terjanglah dan tetaplah padanya niscaya kalian akan menang dengan ghanimah (harta rampasan perang) dan kemulyaan di kampung keabadian (akherat).
Maka tatkala peperangan telah memperlihatkan gigi taringnya (hikayat dari kedahsyatannya), mereka terjun di dalamnya dan mereka tetap pada keyakinan sang ibu hinga mereka terbunuh satu per satu. Dan tatkala datang pembawa berita yang memberitahukan tentang kematian ke 4 puteranya kepadanya, ia tidak berucap melainkan:
((Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Dzat yang telah memuliakanku dengan kematian mereka dan aku berharap agar Dia mengumpulkanku bersama mereka dalam tempat tinggal yang penuh rahmat-Nya (surga) )).


LANGKAH KE 8
PEMIKIRAN  IMAJINATIF DAN PENGARAHAN YANG BENAR
Pada usia-usia pertama dari pertumbuhannya, anak-anak sering berfikir dengan hal-hal yang khayal dan penuh imajinasi. Karenanya kita jangan menganggap bohong mereka atau menghancurkan khayalan-khayalan mereka. Karena hal itu akan berdampak pada perasaan mereka bahwa kita telah merampas hak mereka . Akan tetapi mari kita arahkan daya khayal mereka dengan kisah-kisah yang terarah yang mampu memenuhi kekhususan mereka ini dan banyak tersimpan di perpustakaan-perpustakaan islami, sehingga secara tidak langsung akhlak mereka akan terbentuk dengan cara yang mereka senangi.   
Contoh perbuatan dan kisah yang menunjukkan pentingnya daya imajinasi dan mengarahkannya pada hal-hal yang benar dalam membentuk kepribadian anak :
Dari Aisyah Radliyallaahu ‘anha, bahwasanya ia pernah keluar bersama Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu peperangan, dan pada saat itu ia berada dalam suatu kamar yang diatasnya terdapat mantel, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalamnya dan bertiuplah angin yang menyingkap boneka anak-anak perempuan milik Aisyah, maka beliau bersabda: (( Apa ini wahai Aisyah?)). Maka ia menjawab : (ini adalah) anak-anak perempuanku. Dan beliau melihat diantara kedua punggung mereka ada kuda yang memiliki 2 sayap. Rasulpun bersabda: “ Apakah kuda memiliki 2 sayap ?”. Aisyah menjawab: apakah engkau belum mendengar bahwa nabi Sulaiman (juga)memiliki kuda yang mempunyai banyak sayap?. Maka tersenyumlah Rasulullah hingga terlihatlah gigi geraham beliau.
Berikut adalah kisah indah untuk anak-anak kita dalam hal ini :



Kelinci kecil VS Binatang Buas
Oleh: Muh. Athiyyah Al-Ibrosyi

            Kisah ini menceritakan tentang seekor serigala yang hidup didalam sebuah hutan. Dia sangat bangga dengan kekuatannya, membunuh semua hewan yang dihadapi lalu memakan sebagiannya dan membuang sisanya. Diapun dijuluki “Sang Raja Hutan”. Maka berkumpullah para binatang hutan guna memikirkan dan membahas perbuatan serigala yang buruk dan keji itu. Lantas merekapun sepakat untuk pergi menemui serigala itu dan membicarakan tingkah lakunya. Merekapun mengusulkan bagaimana seandainya setiap hari mereka mengirim seekor binatang pilihannya sebagai makan siangnya dan ia cukup istirahat di sarangnya tak perlu capai berburu. Maka sang raja hutanpun menerima usulan itu dengan syarat hal itu haruslah dijadikan kebiasaan dan selalu dilaksanakan, dan jangan sekali-kali binatang-binatang itu terlambat dalam mengirim binatang yang telah ia pilih untuk ia jadikan santapan siangnya. Ia pun juga mengancam akan menerkam mereka semua jika inkar janji. Maka para binatangpun sepakat bulat secara aklamasi menyetujuinya.

            Sejak saat itu, jadilah para binatang setiap hari memilih dan menunjuk seekor binatang diantara mereka  yang sakit, tua renta dan tidak mempunyai anak serta tidak punya keinginan apapun dalam kehidupan ini untuk dikirim kepada sang raja hutan pada waktu dzuhr. Maka setiap binatang yang dipilih itupun pergi dengan taat dan rela hati. Dan hal ini berjalan sampai masa yang panjang. Hingga sampailah pada giliran si kelinci kecil yang lemah untuk menghadap sang raja hutan guna dijadikan santapan siangnya. Si kelinci kecilpun berpikir dan berusaha mencari jalan keluar yang mampu ia tempuh guna menyelamatkan dirinya dan teman-temannya dari kematian yang nyata. Maka setelah ia berpikir sangat lama, akhirnya ia mendapatkan ide pula, dan ide ini adalah sebuah tipu daya yang ajaib dan baru.

            Kelinci kecil itupun berjalan sangat lambat, ia menyengaja supaya terlambat dari waktu yang telah disepakati dengan sang serigala, dan sebagai gantinya, ia datang pada saat matahari  sudah terbenam.  Maka ia pun mendapati sang raja hutan itu dalam keadaan sakit karena menahan lapar yang sangat dan telah lama menunggu, maka tatkala ia melihat si kelinci kecil itu, serigala pun bertanya: “mengapa engkau terlambat?, sungguh aku akan menyiksa seluruh binatang hutan jika mereka terlambat mengirim makananku sebagaimana dulu telah kita sepakati ”.
            Akan tetapi si kelinci kecil yang cerdas itu malah mendekat kepada sang serigala tanpa berucap apapun, ia berhenti dan menundukkan kepalanya. Sang serigala pun mengitarinya sembari memperhatikannya, lalu ia berkata: “sesungguhnya engkau berbadan kecil, dagingmu sedikit, engkau tidak layak tuk menjadi makan siangku, kenapa binatang-binatang itu tidak mengirim selainmu pada waktu dzuhur tadi sebagaimana biasanya.

            Maka si kelinci kecilpun menjawab dengan pelan dan penuh sopan santun: Sungguh aku telah terlambat karena kesalahanku sendiri  dan bukan kesalahan binatang-binatang hutan itu wahai tuanku, sungguh ketika berjalan tadi aku bertemu dengan binatang buas selainmu yang mengaku sebagai raja hutan dan berkata : tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku, maka aku pun berlari dan datang kepadamu dengan sendirian dan terlambat.

            Sang Serigala buas itupun mendengarkan apa yang dikatakan  kelinci kecil, lalu ia berkata: “kemarilah bersamaku, tunjukkanlah siapa pencuri yang telah mengacau dikerajaanku itu agar aku dapat membunuhnya” . Kelinci menjawab: “Berjalanlah di belakangku tuanku, supaya aku dapat tunjukkan tempat dimana binatang itu hidup dan tinggal”.

            Si kelinci kecil itupun menuntun sang Serigala menuju kepada sebuah sumur yang sangat dalam dan penuh dengan air  yang berada didalam hutan, sehingga tatkala ia sampai dan serigala itu berada di belakangnya , ia pun berkata kepada sang raja hutan: “disinilah tempat binatang yang lancang lagi dzalim itu wahai tuanku”.  Sang Serigalapun melihat kedalam sumur –dan malam itu bulan bersinar begitu terang- maka ia melihat bayangan seekor binatang buas yang sangat besar berada di pinggir air, lantas ia pun mengaung 2 kali dengan suara yang sangat keras, dan ia pun mendengar gema dari suaranya itu sendiri. Maka Sang Serigala bodoh itupun mengira bahwa binatang yang akan melawannya adalah binatang yang sangat kuat sekali, sehingga ia pun menerkamnya dan masuk ke dalam sumur yang sangat dalam itu, lantas ia pun tenggelam dan mati …  

            Dan dengan tipu daya ini, akhirnya si kelinci kecilpun dapat mengalahkan serigala besar dan buas itu, ia pun amat senang, dan hiduplah binatang-binatang hutan dengan aman serta gembira di dalam hutan setelah kematian sang Serigala..

LANGKAH KE 9
LANGSUNG MELURUSKAN KETIKA ANAK BERBUAT SALAH

            Sungguh sangat susah bagi anak-anak pada saat mereka baru beranjak tumbuh, untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, hal itu karena begitu sedikitnya pengetahuan mereka terhadap berbagai hal. Dan hal ini lah yang membuat kita harus mengarahkan mereka ketika salah dan membentengi mereka dari berbagi keburukan seperti  “Ghazwul fikri” (perang pemikiran)  atau pun “ Ghazwul Tsaqafie” (perang peradaban).  Dan hendaklah mereka mencari pengganti yang sesuai dan dapat membantu dalam urusan agama dan melindungi mereka dari keburukan musuh-musuh agama di alam ini.

PENTING: HAL-HAL YANG HARUS DIJAGA DAN DIPERHATIKAN KETIKA MENGARAHKAN ANAK PADA SAAT BERBUAT SALAH :
1.      Hendaklah pengarahan dan pelurusan bagi anak yang berbuat kesalahan itu penuh dengan belas kasih dan kelembutan
2.      Ketika mengkritik anak hendaklah  kita tetap berprasangka baik tentang kepribadian anak sehingga hal itu akan menghasilkan tujuan yang kita inginkan dan bukan sebaliknya 
3.      Sanjunglah sang anak sebelum diarahkan dengan arahan yang mungkin mengandung celaan bagi dirinya jika ia telah dewasa –tamyiez-, karena hal ini akan memudahkannya untuk menerima nasehat.

KISAH DAN CONTOH LANGSUNG PENTINGNYA MELURUSKAN KESALAHAN ANAK SECARA LANGSUNG:

1.      Dari abu Hurairah R.A. beliau berkata:
Hasan Bin ‘Ali Radliallahu ‘anhu mengambil 1 biji buah kurma dari kurma-kurma shadaqah lalu ia meletakkannya di mulutnya, maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda : ”Kakh-Kakh” dengan maksud supaya Hasan memuntahkannya, kemudian beliau bersabda :          ”apakah engkau tidak merasa (tahu) bahwa sesungguhnya kita tidak (boleh) makan harta sedekah”.
2.      Anas berkata:
Rasulullah adalah manusia yang paling bagus akhlaknya, maka beliau mengutusku pada suatu hari untuk sebuah keperluan, lalu aku berkata : Demi allah, aku tidak akan pergi, dan dalam diriku terdapat keinginan untuk pergi melaksanakan apa yang nabiyullah perintahkan kepadaku, maka aku keluar hingga aku melewati anak-anak kecil yang sedang bermain dipasar, tiba-tiba Rasulullah memegang tengkukku dari belakang. Anas berkata: dan aku melihat kearah beliau dan beliaupun tersenyum, lalu bersabda:” Wahai manusia kecil (Unais), apakah engkau pergi ketempat yang aku perintahkan?”. Anas menjawab: Ia Wahai Rasulullah, saya akan pergi.

Anas berkata: Demi Allah, sungguh aku telah membantu Rasulullah selama 9 tahun, selama itu  belum pernah aku mengetahuinya mengatakan pada suatu hal yang aku kerjakan dengan perkataan “mengapa engkau lakukan ini”, ataupun pada suatu hal yang tidak aku kerjakan dengan perkataan ”mengapa engkau tidak melakukan hal ini “.
3.      Dari Umar bin Salamah ia berkata: Aku adalah seorang anak kecil yang berada pada pangkuan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan adalah tanganku berpindah-pindah didalam wadah makanan (pada waktu makan). Maka Beliaupun bersabda: “wahai anak! Sebutlah nama Allah (sebelum makan),dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah makanan yang dekat denganmu”. Maka itulah cara makanku setelahnya.
4.      Adalah Sa’id bin Umair memiliki seekor ayam jantan yang ia terbiasa bangun malam tatkala mendengarnya berkokok. Namun pada suatu malam, ayam jantan itu tidak berkokok sampai pagi hari, sehingga Sa’id pun tidak shalat malam, maka hal itu memberatkannya dan ia pun berkata: kenapa  Allah memutus suaranya ?. Maka sejak saat itu, Sai’d tak pernah lagi mendegar suara koko ayam jantannya sehingga ibunyapun berkata: wahai anakku, janganlah engkau mendoakan keburukan kepada siapapun setelahnya.





LANGKAH KE 10
MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN ANAK DAN MENGARAHKANNYA

Sebagian hal yang membedakan anak-anak dengan orang dewasa pada masa-masa awal pertumbuhannya adalah begitu banyaknya pertanyaan mereka dan sedikit agak membosankan. Maka bagi para orang tua baik bapak maupun ibu agar tidak membentak mereka dalam hal ini, karena hal ini (banyak bertanya) amat bermanfaat bagi mereka, diantaranya adalah :
1.      Terbukanya wawasan dan persepsi anak
2.       Lebih mendekatkan hubungan orang tua dengan anak
3.      Diketahuinya arah kecenderungan anak dari pertanyaan-pertanyaan mereka

CONTOH PERBUATAN YANG MENUNJUKKAN PENTINGNYA MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN ANAK KEMUDIAN MENGARAHKANNYA GUNA MEMBENTUK KEPRIBADIANNYA:

            Ketika anak bertanya kepada kita tentang api, maka kita sebagai orang tua hendaklah menjawab dan berkata:
            “ Api adalah ciptaan Allah, apabila Allah menghendaki sesuatu wahai anakku, maka cukuplah dengan firmannya “Kun” ( jadilah) maka akan terjadi. Dan dengan jawaban ini kita dapat mengarahkan kepada anak dengan bertanya: Apakah engkau tahu wahai anakku, kemanakah perginya orang-orang yang bermaksiat kepada Allah?. Pasti, setelah mengetahuinya, sang anak akan menjawab kemana perginya orang yang bermaksiat kepada Allah ?, Maka kita dapat memberitahukan kepadanya bahwa orang yang bermaksiat kepada Allah akan pergi kedalam api yang jauh lebih panas dari api dunia ini.


0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------