Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan nikmat terbesar yaitu nikmat Islam, maka marilah kita syukuri nikmat tersebut dengan mempelejari dan mengamalkannya, sehingga kita menjadi orang-orang yang bersyukur.
Fenomena pergaulan zaman ini dilihat dan didengar semakin hari terus menakutkan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan 3,2 juta pengguna narkoba di Negara kita dan hasil riset dari penelitian yang telah dilakukan oleh KOMNAS Perlindungan Anak (2007) ataupun BKKBN (2010), mengenai perilaku remaja yang melakukan hubungan seks pra nikah, menunjukkan kecenderungan meningkat. belum lagi perkelahian antar pelajar, yang lebih ironis dan mencekam sampai ada yang tega membunuh kedua orang tua, dan itu semua cepat atau lambat akan datang menghampiri dan mengoda anak-anak kita, dan tidak sedikit para pelakunya mereka berseragam yang berlogo OSIS disaku bajunya.
Pertanyaannya sanggupkah diri kita mengawasi atau melidungi anak kita yang ± 9 jam mereka berada diluar sana, bahkan sekolah yang kita anggap tempat pendidikan tetapi kenyataanya disanalah mereka mendapatkan apa yang kita takutkan ?!, ketahuilah wahai orang tua yang budiman seumuran remaja temanlah yang membentuk jati diri mereka dan lebih dekat dengan mereka maka memilih teman itu yang utama sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda.
"Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi
hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya.")HR.Bukhori(
Maka apabila anak-anak kita berada didekat teman-teman yang nakal dan pergaulan bebas disekolahnya maka sedikit demi sedikit kemungkinan terbesar tergoda, sebagaimana orang yang bergaul dengan pandai besi yang lama kelamaan bajunya akan bolong terkena percikan api, sementara pengawasan kita sebagai orang tua terbatas dengan pekerjaan yang menyita waktu kita, tidak ada pengawasan terbaik selain hati-hati mereka yang kita tanam dengan iman dan mereka terus merasa di awasi oleh Allah azza wa jalla, dan ini semua tentunya bisa kita dapatkan ketika mereka diberi pelajaran aqidah yang benar, dan memiliki teman-teman yang sholih dan lingkungan yang agamis dibawah pendidikan para ustadz yang berada di pesantren insyaAllah.
Pesantren merupakan kata yang paling ditakuti ketika kita masa kecil dulu, seakan-akan seperti penjara buat anak-anak nakal, disebabkan ucapan yang sering terlontar untuk menakuti-nakuti “abang awas nanti ibu masukin pesantren kalau nakal ganguin adenya terus” bahkan saya mendengar dari orang tua yang inginkan anaknya masuk pesantren kemudian salah satu gurunya mengatakan ibu kasihan anak ibu baik dan pintar ko dimasukin pesantren, subhanalah , padahal kalau kita saksikan berapa banyak para pencetak prestasi di negri ini lahir dari sebuah pesantren, dan bahkan universitas saat ini tidak menutup pendaftar dari pesantren untuk belajar di bidang apapun, sehingga tidak menghalangi santri untuk menjadi dokter, akuntan, ahli IT, Ekonomi, bahkan Presiden sekalipun.
Pesantren saya katakan tempat yang cukup aman insyaAllah dan solusi untuk melidungi anak-anak kita dari pergaulan yang mengerikan dizaman ini, dengan kegiatan bermuatan agama seperti ta’lim aqidah, adab akhlaq, fiqh, dan bahasa arab kemudian anak-anak disibukkan dengan menghafal Al Quran dan Hadits, dan senantiasa sholat lima waktu dimasjid sehingga masjid adalah tempat tonkrongan dan kumpul favorit bukan café, warnet apalagi diskotik, dan yang lebih utama lagi mereka berteman dengan yang sholih Rasulullah bersabda : “(Agama) seseorang (dikenal) dari agama temannya maka perhatikanlah siapa temanmu.”
Dan berkata Ibnu Mas’ud “Nilailah seseorang itu dengan siapa ia berteman karena seorang Muslim akan mengikuti Muslim yang lain dan seorang fajir akan mengikuti orang fajir yang lainnya.” (Syarhus Sunnah Al Baghawi 13/70). Oleh karenanya pesantren merupakan tempat berkumpulnya anak-anak yang dididik dan berusaha menjadi anak sholih menjadi salah satu factor kuat dalam melindungi kita anak-anak kita bi idznillah, serta para ustadz yang tak kenal lelah siang dan malam dengan gigih berusaha membina, memberikan pelajaran dan mengawasi semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan keikhlasan kepada mereka.
Wahai orang tua yang penuh kasih sayang dan cintailah anak kita dengan keimanan sehingga dapat dikumpulkan kembali di hari qiamat, Allah berfirman :
“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka di surga ,”.(QS.At Thuur:21)
Dan ketahuilah anak juga investasi terbesar yang tidak terhenti walau kita telah mati anak sholih yang mendoakan kita terus mengalir pahalanya, dan tentunya hanya anak sholeh lah yang mau dan ingat mendoakan orang tuanya adapun harta setelah mati terhenti kenikmatannya.
Terakhir jangan lupa anak juga bisa menjadi fitnah (ujian) dan dipertanggung jawabkan pada hari qiyamat tentang pemeliharaannya, Allah berfirman :
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS. At Thaqhobun:15)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : “Dan suami itu pemimipin didalam keluargannya dan dia nanti akan Tanya tentang kepemimpinannya tersebut (HR. Bukhari dan Muslim).
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
(Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami.) (QS. Al Furqon:74)
و صلى الله وسلم على نبيّنا محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان.
0 komentar:
Mari berdiskusi...
--------------------------------------------------------------------
Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...
--------------------------------------------------------------------