Bagian ke-01
KETAATAN DAN KEMAKSIATAN, DAMPAKNYA DALAM KEHIDUPAN

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُٱلۡعَظِيمُ ١٣

“Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An-Nisa: 13)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُۥ يُدۡخِلۡهُ نَارًا خَٰلِدٗا فِيهَا وَلَهُۥ عَذَابٞ مُّهِينٞ ١٤

“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” (QS. An-Nisa: 14)

قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَٰفِرِينَ ٣٢

“Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir" (QS. Ali-Imran: 32)

Syaikh at Tuwaijiri, hafizhahullah berkata:

كل إنسان مُتَحَرِّك بطاعة أو معصية أو بهما معا ولا بدّ

Setiap manusia memiliki energy potensial untuk melakukan ketaatan atau kemaksiatan atau bahkan kedua-duanya sekaligus.

والطاعات كلها محبوبة لله مرضية لأه، وإن لم يشأها ممن لم يعطه، ومن وجدت منه فقد تعلقت بها مشيئة الله ومحبته..

Semua bentuk  ketaatan –kecil atau besar-- pastilah dicintai dan diridhai oleh Allah Ta’ala, meskipun Dia tidak menghendakinya dari orang-orang yang tidak menaati-Nya. Barangsiapa yang telah melakukan ketaatan, maka kehendak dan kecintaan Allah Ta’ala telah bergantung dengannya.

والمعاصي كلها مغبوضة لله مكروهة له وإن وقعت بمشيئة الله، فما لم يوجد من الطاعات المقدرة تعلقت بها محبة الله دون مشيئة الله، وما وجد منها تعلق بها محبته ومشيئته...

Semua kemaksiatan dibenci dan dimurkai oleh Allah Ta’ala, meskipun terjadi dengan kehendakn-Nya. Ketaatan yang lebih ditakdirkan tetapi belum terlaksana, maka ketaatan itu tergantung kepada kecintaan Allah Ta’ala, bukan pada kehendak-Nya. Sedangkan ketaatan yang telah terlaksana, maka itu bergantung pada kecintaan dan kehendak-Nya.

وما لم يوجد من أنواع المعاصي فلم تتعلق بها مشيئةه ولا محبته، وما وجد منها تعلّق به مشيئته دون محبته.   



0 komentar:

Mari berdiskusi...

--------------------------------------------------------------------

Awali dengan bismillah sebelum memberi komentar...

--------------------------------------------------------------------